PART 10

1.5K 166 6
                                    

ShareHouse

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

CERITA INI HANYA FIKSI DAN KARANGAN BELAKA SAJA DAN DIMOHON UNTUK TIDAK MEMBAWA KE REAL LIFE,MOHON KERJASAMA NYA DEMI KENYAMANAN BERSAMA❗❗❗





Di Kantor Adel kini terlihat ruangan itu sudah sangat berantakan, pemiliknya berada di sofa sambil menangis entah apa yang dia tangisi sekarang ini.

POV ADEL

Orang itu kembali datang,aku bingung harus melakukan apa,setiap kali aku terbangun yang aku pikirkan hanya "semua orang harus hidup hari ini".

Sejak kemarin dia hadir dan datang di hadapanku,masih tidak mengerti apa salah ku dengan nya sampai dia membenciku seperti itu.

Jika kalian melihat diriku yang tidak bersemangat dan tubuhku luka luka,itu karena nya.

Ceklek

"Malam pak Adel" Sapa sekretaris baru ku,Gendis.

"Malam dis,ada apa?" Tanyaku kepadanya.

"Maaf sebelumnya,ruangan bapak mau di bereskan dulu pak" Jawab nya hati hati.

"Boleh,kalau gitu kamu suruh orang beresin ini dan jangan pernah buka lemari yang ada di bawah meja saya,awasi orang itu baru kamu boleh pulang,maaf saya nyusahin kamu gini ya dis" Ucapku kepada Gendis.

"Baik pak,gapapa kok pak udah kewajiban saya sebagai sekretaris bapak ngurusin semuanya" Ucapnya dengan tersenyum kepada ku.

"Kalau begitu,saya pamit pulang duluan ya,kamu hati hati disini nanti saya minta Amanda buat nemenin kamu disini" Ucapku kepadanya.

"Oke pak,hati hati dijalan pak Adel" Ucap nya sambil sedikit menaikkan suaranya.

•••

Disinilah aku sendirian,lagi.

Kalian pernah ngerasain gak posisi dimana kalian dikelilingi sama orang orang tapi ya ujung ujungnya kalian kalo ada masalah cuman mendem itu semua sampai kalian udah gak bisa nahan lagi.

Itu yang aku rasakan,aku bukannya tidak percaya dengan mereka semua bahkan Ashel pun tidak aku ceritakan masalah masalah ku.

Kalau kalian pikir keluarga ku baik baik saja sekarang percayalah saat Bunda pergi meninggalkan kita semua itu membuat sebagian dari hidup ku menghilang.

Saat itu Papa sangat kasar,hanya kepadaku.Walaupun dia sudah tidak seperti itu lagi yang namanya luka tidak akan pernah menghilang sepenuhnya pasti akan selalu ada bekas nya.

Sebenarnya aku pun sudah tidak mempermasalahkan itu lagi,cuman disaat saat seperti ini memori di otak ku otomatis memutar kembali kejadian kejadian kelam itu.

Alasan kenapa aku sangat setuju Papa dengan Sumini ya ini,karena dia yang bantu kita semua keluar dari masa kelam keluarga Gracio.Sumini lah yang membantu ku bangkit kembali.

Satu hal yang pernah dia katakan kepadaku dan sampai saat itu,itulah yang membuatku bertahan hidup.

"Jika suatu saat nanti kamu sudah menemukan dirimu dan melihat kembali kepada masa masa dimana kamu jauh dari dirimu,itu bukan saya yang menyelamatkan mu tapi kamu sendiri,orang orang punya banyak pilihan untuk melakukan hal hal yang tidak baik tapi kamu...kamu memilih untuk tidak melakukan hal hal itu,jadi saya mohon setiap kali kamu merasa sedih ataupun kesepian ingatlah ini"

Aku tidak pernah menyangka kata kata Sumini saat itu membuat ku hidup sampai hari ini.

Balik ke topik awal.

Hello ShareHouse Where stories live. Discover now