DELAPAN

178 19 0
                                    

Burung burung berkicauan, bastian terduduk di bawah pohon yang rindang. Sehingga yang terduduk di bawah situ akan nyaman.

Hari sudah menjelang sore, kemana kekasihnya? Uh.. Bastian sudah sangat lelah.

Kekasihnya sedang ada kerjaan tambahan, ya.. kekasihnya mendaftarkan dirinya untuk ikut kompetisi basket.

Nareza sedang latihan, apakah ia tidak tau bahwa kekasihnya sedang kehausan. Sedangkan dia sedang asik latihan!?

Nareza keluar dengan Jersey basketnya, tubuhnya sangat atletis.

Bahkan tingginya mencapai 179 cm.

Tapi mengapa dalam pandangan bastian, narez sedang berjalan ke arah minimarket dekat situ?

Ah, tolong jangan kepedean bastian, mungkin narez hanya membeli sabun cuci motor.

Nareza keluar dari minimarket, tubuh dia sangat atletis.

Narez menghampiri kekasihnya yang asik bermain game di ponselnya.

"sayang, kamu haus? Aku bawain minuman."
Mata Bastian berbinar, lantas ia langsung mengambil minuman yang berada dalam genggaman narez.

Bastian sangat haus matahari juga agak terik, ia langsung meneguk minuman dingin tersebut.

Narez yang melihat tersebut hanya terkekeh, dan mengelus bahu bastian.

"makasih ya, udah nemenin aku buat kompetisi." Narez berucap, lalu mengelap keringat nya.

"iya, ayo pulang aku capek banget!
Gendong ya?" Bastian memohon dengan matanya yang bersinar.

"iya sayang, ayo." Bastian langsung sedikit menjongkokkan dirinya membelakangi bastian.

Dan bastian berhati hati untuk naik ke punggung kekasihnya itu.

.

Mereka sudah sampai di rumah narez, akhirnya.. mereka bisa istirahat.

"ah... Akhirnya udah dikamar jugaa!" Bastian merebahkan tubuhnya diranjang.

"Sayang, mandi dulu dong.." ucap narez seraya melepas pakaiannya.

Terlihat, diperut narez ada 6 kotak.

"NAREZ!! PAKE BAJUU IH MALUU ATUH!" narez terkekeh, ia menghampiri kekasihnya dan ikut merebahkan tubuhnya.

"jadi kamu ga suka?" Goda narez.

Narez bisa melihat wajah kekasihnya yang merah merona termasuk dipipinya.

"n-ngga!"

"haha, yaudah aku mandi dulu ya?"

"mandi bareng..." Cicit bastian yang masih bisa didengar oleh narez.

"Iyan mau? sini mas gendong."

"BERCANDA NAREZ! sana mandi!" Bastian menyelundupkan wajahnya pada selimut yang tebal.

"iya iya," narez mengecup pipi bastian sekilas.

.

Hari sudah menunjukkan pukul 10 malam, Bastian dan narez masih saja saling mendekap.

cup!

Bastian mencium pipi narez, membutuh waktu lebih lama.

"gemes banget sii bayii," narez menghadapkan wajahnya ke wajah bastian dan sedikit mencolek hidung mancung bastian.

Sang empu yang dipuji tersenyum hingga matanya tenggelam.

tidak lama lagi, libur sekolah akan berakhir.

Race [JAEMJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang