CHAPTER 4

530 80 8
                                    


Happy reading





Hari udah mulai terlihat sedikit sore agra udah sampai di mansion keluarga falendrio, Agra membuka pintu besar itu dan masuk ke dalam.

Agra terjatuh di lantai akibat sebuah bogeman dari seorang pria berusia 50 tahun yg dia yakini pasti ayahnya Kenzo falendrio.

"Eh njing mohon maaf ni, anak lo baru pulang sekolah bukannya di sambut baik-baik malah di tonjok, emangnya gue salah apa sih," ucap Agra kesal sembari berdiri memperbaiki bajunya yang sedikit berantakan.

"Sopan sedikit kamu anak sialan tidak tau sopan santun, apa maksud kamu membully cerli sampai dia pulang dengan keadaan menangis dengan tangan yg di perban!!" bentak kenzo

"Apa lo bilang sopan santun? Gk salah denger nih gue, emangnya sejak kapan lo ngajarin gue sopan santun? Terus ngebully anak kesayangannya lo kapan njir, gue gk ngebully dia tapi dianya aja yg cengeng."

"Kamu seharusnya meminta maaf sama cerli, dia terluka gara-gara ulah kamu"

Agra melirik ke arah cerli yang sedang menangis tersedu-sedu di pelukan bundanya dengan tangan yg di perban. "Idih itu sih derita dia gue mah bodo amat, lagi pula cuma luka kecil gitu kok bisa di perban sih lebay amat."

"AGRA!!" bentak Kenzo pada agra.

"APA!!" tak mau kalah, Agra juga balik membentak ayahnya.

"Minta maaf ke cerli sekarang juga." kenzo memelankan suaranya.

"Gue gak bakal minta maaf sama apa yang gak gue perbuat dan satu hal lagi, buat lo lonte murahan lo gk usah memutar balikkan fakta!" tunjuk Agra pada cerli yg menangis sesenggukan di pelukan hana.

"Lagi pula yang harusnya minta maaf itu anak kesayangan lo itu, nih liat punggung gue sampe memar gara-gara dia numpahin kuah bakso," ucap Agra sambil menaikkan bajunya dan memperlihatkan punggungnya yang memerah, setelah itu menurunkan bajunya kembali.

"Kan cerli gk sengaja kak."

"Bacot lo! Lagian luka lo itu kan gara-gara lo sendiri, makanya jalan tuh perhatiin jalan dong, lu tuh gak buta ya."

"Saya benar-benar menyesal melahirkan anak kurang ajar dan menjijikkan seperti kamu, lagi pula cerli juga tidak sengaja seharusnya kamu memaafkannya bukan malah membully dia." Kata hana.

Agra menunduk memandangi lantai mansion yg terasa dingin itu, matanya tiba² memanas entah mengapa ucapan wanita bau tanah di depannya ini benar² sakit.

Agra mendongak ke arah hana menatap hana dengan tatapan dingin dan tajam, dia tidak menyangka posisi agra di rumah ini begitu rendah sekali hingga ibunya berani berkata seperti ini, sebegitu tidak diinginkannya agra berada di dalam keluarga falendrio.

"Lah lu pikir gue juga mau?! Gue juga gak bakal mau di lahiran sama wanita modelan kek lo, kalau lo gak suka sama gue, tinggal buang gue noh ke panti asuhan."

Hana membelalakkan matanya terkejut atas apa yg di ucapkan Agra, perkataan agra sungguh membuat hatinya sakit karena ini baru pertama kali dirinya melihat anaknya terlihat marah sekali, Hana berpikir agra tidak akan marah dia hanya akan menangis dan berlari ke arah kamarnya namun ini sangat di luar dugaannya sekali.

"Jangan karena dia anak kesayangan lo berdua semua yang dia bilang lo benerin, masalah ini antara gue dan dia dan seharusnya lo berdua dengar penjelasan gue bukan cuma dengar dari satu pihak doang, gini nih contoh manusia kalau udah sayang bener setengah mati apa yang salah juga bakal di bilang benar."

"Udahlah, malas gue adu mulut sama orang yang gak bisa bedain mana yang bener sama mana yang salah."

Perlahan agra menghembuskan nafas panjang lalu melangkah meninggalkan ruang tamu, dia menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya meninggalkan 3 orang yg masih sama- berdiam diri di ruang tamu dengan seorang pria yang sedari tadi mengintip pertengkaran itu. Sementara dari tadi cerli menggigit bibirnya sendiri karena kesal rencananya gagal.

Dia pikir ayahnya akan menyeret agra ke gudang dan menghukumnya seperti bisa, ternyata realitanya tidak seperti itu karena agra sudah mulai berani melawan ayahnya, tidak seperti dulu yg hanya akan menangis lalu berlari menuju kamarnya.

"Gue harus bikin rencana lain supaya agra lebih menderita lagi" batin cerli






Agra masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan kesal lalu berbaring di atas kasur sambil memandang langit-langit kamarnya.

"Biadab emang tuh lonte, bisa-bisanya membalikkan fakta itu juga si dua bangka bau tanah itu pake Percaya segala lagi,kalau besok tuh lonte berulah lagi abis dia sama gue"

Disaat agra ingin menutup matanya tiba-tiba terdengar suara ketukan dari arah luar.

"Masuk aja, tuh pintu kagak ke kunci kok"

Pintu itu terbuka dan menampilkan sosok pria berpakaian rapi yang tak lain adalah samuel.

"Kamu apain cerli lagi?"

"Gue gk ngapa-ngapain dia, dianya aja yang lebay tuh juga mulutnya pintar banget balikin fakta." Samuel menghela nafas kasar lalu menghampiri agra dan duduk dipinggir kasur.

"Saya gak tau kamu ngelakuin apa sama dia, tapi gak seharusnya kamu juga nyakitin dia lagipula dia kan gak sengaja seharusnya kamu maafin dia." agra menatap samuel malas.

"Justru karena lo gk tau apa-apa jadi tuh mulut gak usah sok tau, segala ngomong gue nyakitin dia lah ini tuh namanya fitnah"

"Saya gk bermaksud fi___" belum sempat meneruskan ucapannya agra sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Udah, lo keluar aja lah malas gue ngomong sama lo." agra mengubah posisi tidurnya membelakangi samuel.

"Udah lo pergi aja gue pengen tidur, gue malas buat bahas hal ini," ucap Agra sambil mengibaskan tangannya ke arah Samuel.

"Ya sudah saya pergi, maaf kalau ucapan saya tadi salah."

"Ya emang salah." gumam Agra.

Samuel bangkit dari duduknya dan segera keluar dari kamar agra dan agra yang merasa bahwa dirinya sudah sendiri bangun kembali.

"Bun arga kangen sama bunda, Arga kangen sama bang Daniel, dan kangen sama kehidupan arga yang sebelumnya."









Sorry kalau kependekan 🙏🏻
Semoga suka

See you in the next chapter 👋🏻








Hai semua,makasih udah baca dan vote cerita ini,gue cuma mau bilang gue bakal Hiatus lagi buat beberapa minggu atau beberapa bulan,gue juga gk yakin sih bakal hiatus berapa lama,intinya gue Hiatus karena pengen istirahat dulu dan bakal lanjut ketika udah selesai.

Makasih semuanya atas dukungan yg udah kalian kasih ke gue😘😘.

Sampai jumpa👋🏻👋🏻

TRANSMIGRASI ARGA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang