Delapan

1K 25 0
                                    

"Mel, Lo nggak mau pulang?" tanya Azkia.

Melodi mendengus, lalu menoleh kearah Azkia yang tengah memutar gelas yang berisi alkohol itu.

"Gue nginep dirumah Kelly kek nya," balas Melodi membuat Kelly yang tengah merokok sontak menoleh.

"Lah, nggak, Mel, nggak. Lo nggak boleh nginep dirumah gue, suami Lo nanti nyariin lo," Kelly berniat menolak, tapi yang diterima oleh Melodi adalah tatapan tajam.

"Gue nggak peduli," balasnya.

"Lo lagi ada masalah kan?" tanya Azkia.

Melodi mengambil rokok di tangan Kelly dan menghisapnya.

"Gue cuman muak aja liat tuh cowo," balasnya.

Azkia terkekeh, gadis itu meletakkan gelas tersebut keatas meja. "maklum, baru awal, nanti Lo bakal terbiasa kok!"

Melodi berdecih ke depan, "apanya yang terbiasa?"

"Kehadiran dia," jawab Kelly membuat Azkia terkekeh geli.

"Gue malas sumpah sama tuh cowo, enek gue liatnya," Azkia semakin tertawa mendengarnya. Ada-ada saja temannya itu.

"Di kira dia cakep, gitu?" tanyanya sambil terkekeh sinis.

"Gue emang cakep kali," bukan Azkia yang menjawab, bukan Kelly juga.

Seorang lelaki yang tengah menatap Melodi dengan tajam sambil bersedekap dada.

Sontak ketiga manusia itu menolehkan kepalanya ke belakang. Azkia dan Kelly terkejut melihat sosok tampan yang berada di belakang. Tapi tidak dengan Melodi, gadis itu memutar bola matanya malas sambil memalingkan kembali wajahnya.

Saka berjalan ke hadapan Melodi, tatapan lelaki itulah sangat tajam bagaikan elang.

"Pulang!" ketus Saka.

Melodi mendongak untuk menatap wajah Saka.

Senyum miring tercetak jelas di sudut bibirnya, "pulang? Lo aja sana, males gue."

Saka berdecak, dengan tiba-tiba lelaki itu menarik kasar tangan Melodi membuat gadis itu sontak berdiri.

"LO APAAN SIH!" teriak Melodi membuat lautan manusia yang berada di depannya seketika menoleh.

Meskipun hari masih sore, tapi bar sudah sangat ramai.

Tanpa menjawab perkataan Melodi, Saka menarik paksa tangan gadis itu menuju keluar bar.

Kelly dan Azkia hanya menatapnya dengan cengo, wajah kedua gadis itu terlihat kebingungan. Situasi macam apa ini?

"Perang dunia kelima segera dimulai," gumam Kelly membuat Azkia menampol kepalanya dengan keras.

"Kayaknya malam ini gue nggak bakal aktifin ponsel, deh!" ujar Azkia membuat Kelly mengangguk.

Pasalnya, jika Melodi tengah kesal atau marah, pasti yang menjadi pelampiasannya mereka.

***

"LEPASIN, SAKA!" teriak Melodi yang saat ini berada di parkiran bar, terlihat wajah gadis itu memerah entah menahan marah atau kesal. mungkin dua-duanya?

Saka sontak melepaskannya, lelaki itu menatap Melodi dengan tajam. Seolah mengintimidasi gadis itu.

"Ngapain Lo di tempat kaya gini?" tanya Saka membuat Melodi terkekeh.

"Ngelonte," balasnya dan berhasil membuat Saka menggertakkan rahangnya.

"Apa? Mau marah?" tanya lagi gadis itu yang melihat wajah Saka yang terlihat menahan marah.

My Soul Mate { Tamat }Donde viven las historias. Descúbrelo ahora