Tiga puluh lima

587 12 0
                                    

Saat ini, kedua manusia itu saling bertatapan dengan tajam.

Saka berdecih ketika tamu yang datang kerumahnya lelaki yang tidak ia sukai.

"Ngapain Lo ada disini?" tanya Arsen.

Saka terkekeh sinis, "ini rumah gue. Seharusnya gue yang nanya begitu, ngapain Lo ada disini?" tanya Saka.

"Gue gak rabun baca alamat rumah Melodi," Saka terdiam.

Arsen terkekeh sinis.

"Tau darimana ini rumah Melodi?" tanya Saka sarkas.

"Mona," jawaban Arsen berhasil membuat Saka terdiam dengan wajah terkejutnya.

"Kenapa, kaget?" tanya Arsen seraya terkekeh sinis.

"Jangan tanya dia siapa gue," tambah lelaki itu.

"Saka, siapa?" tanya Melodi yang saat ini tengah berjalan menghampirinya. Perempuan itu sedari tadi menunggu Saka di ruang tamu, tapi tak kunjung datang jadi ia memutuskan untuk menghampirinya.

"Arsen?" Melodi terkejut mendapati Arsen yang tengah tersenyum seraya melambaikan tangan kearahnya.

"Hai, apa kabar? Lama banget ya kita nggak ketemu," balas Arsen seraya berjalan ke hadapan Melodi dan menunduk bahu Saka.

Melodi menelan ludahnya, apalagi ini? Kemarin Mona, sekarang Arsen.

Besok siapa lagi?

"A-arsen ngapain Lo disini?" tanya Melodi gugup.

Arsen terkekeh, sebelah tangan lelaki itu terangkat untuk mengusap wajah Melodi, tapi, perkataan Saka membuatnya urung.

"Jangan sentuh istri gue!" Sarkas Saka.

Arsen maupun Melodi terkejut mendengarnya. Melodi tak menyangka jika Saka akan membongkar rahasia mereka di depan Arsen.

"Apa? Istri?" tanya Arsen tertawa keras.

"Mimpi Lo!" Lanjutnya sambil menatap tajam kearah Saka.

Lalu, lelaki itu kembali menatap wajah Melodi yang terlihat pucat.

"Melodi cuman bisa menikah dengan gue." Timpalnya.

Saka menggertakkan rahangnya, mengepalkan kedua tangannya dan menatap nyalang kearah Arsen.

Bugh!
Bugh!

"GUE UDAH BILANG, JANGAN SENTUH ISTRI GUE, SIALAN!" teriakan dan pukulan ia layangkan kepada Arsen yang saat ini sudah babak belur di bawah kukuhannya.

Melodi menjerit ketakutan, kedua matanya ia tutup dengan sebelah tangannya. Sedangkan sebelah lagi, ia gunakan untuk mengelus perutnya.

"Saka, berhenti!" Pekik Melodi histeris.

"DIA BUKAN ISTRI LO!" balas Arsen tak mau kalah.

Disaat seperti ini, Melodi menyempatkan untuk menghubungi kedua teman suaminya itu.

Tanpa menjawab ucapan Arsen, Saka semakin membabi buta wajah lelaki di bawahnya.

"SAKA!" teriak seseorang dari ambang pintu.

Melodi menoleh, tapi Saka enggan untuk melihat siapa orang itu.

"Ardhan, tolong hentikan mereka," ujar Azkia yang ikut bersama keduanya, dan tak lupa Kelly pun berada di tengah-tengah mereka.

Ardhan dan Bagas segera merelai pertengkaran mereka.

Membuat, Azkia dan Kelly membawa Melodi untuk mundur beberapa langkah.

My Soul Mate { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang