0.3

36.7K 3.4K 34
                                    

Antagonist Before The Ending
0.3 Pulang

.....

"Angka penjualan mulai menurun. Para konsumen akhir-akhir ini banyak yang mengeluh tentang kualitas produk kita. Sebelumnya aku sudah mengecek bahwa tidak ada berubahan, semua kelengkapan masih sama. Namun entah mengapa aku merasa ada yang tidak beres. Sepertinya aku melewatkan sesuatu. Aku akan segera mencarinya. Menurutmu bagaimana kalau kita sementara menghentikan dulu penjulan produk ini?" Kata asisten pribadinya sekaligus sahabatnya, Omar.

Tangan laki-laki berkacamata bulat itu menggeser-geser tab yang sedang ia pegang. Layar tab miliknya menampilkan komentar-komentar kritik beberapa konsumen yang mereka kirimkan di media sosial perusahaan.

Orang yang di ajak bicara justru melamun tidak mendengarkan laporan asistennya. Pikirannya sedang tidak berada di sini. Tatapan mata Khalid kosong. Omar sudah hafal betul, Khalid sedang ada masalah dengan istrinya. Astaga, Omar tidak paham bagaimana bisa Khalid bertahan tinggal bersama perempuan yang selalu Omar anggap sebagai jalangnya Javier.

"Hey! Aku tidak paham jalannya pola pikir mu. Ku rasa kau memang suka menyusahkan hidupmu sendiri. Tuhan sudah memberikn kemudahan dengan membuat wanita itu terus berpikir untuk menceraikan mu, tetapi kau justru terus saja menolak permintaannya. Sebenarnya apa yang membuatmu sampai sekarang bertahan tidak menceraikan wanita itu?" Grutu Omar kesal.

Omar capek melihat wajah tertekan Khalid. Meskipun Khalid menutup-nutupinya dengan wajah datarnya. Namun sebuah masalah yang terus menerus ditutup-tutupi pada akhirnya akan terungkap juga.

Khalid diam membiarkan Omar berbicara sepuasnya. Ia juga tidak tau alasan kuat apa yang membuatnya tidak mau menceraikan Rhea. Mungkin ia tidak berniat menceraikan Rhea demi putranya. Tapi Khalid rasa alasan itu sekarang tidak tepat lagi, sebab Rhea sama sekali tidak pernah menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu sambung. Lalu apa yang menahannya berkata iya, untuk perceraian mereka?

"Wanita itu terang-terangan berselingkuh dengan Javier. Lalu mengapa kau masih diam saja seolah olah istrimu itu tidak melakukan apapun. Lebih baik kau ceraikan saja Rhea. Jika alasan mu masih sama, Ethan membutuhkan seorang ibu, kau bisa menikahi Tania. Bukankah dia lebih baik dari pada Rhea?"

Kalid dengan cepat langsung menimpali perkataan Omar. "Aku dan Tania hanya sahabat."

Omar menggelengkan kepalanya, menarik kursi di hadapan khalid kemudian mendudukkan bokonganya di atas kursi itu. Gemas dengan jawaban yang di berikan bos sekaligus sahabatnya.

"Tidak sadar juga? Tania sudah lama menyukai mu. Dan tidak kah kau pernah berpikir kenapa sampai sekarang Tania belum juga menikah? Karena dia menunggumu Khalid Hernanda! Tapi kau justru menikahi wanita lain," Tukas Omar menunjuk-nunjuk meja kerja Khalid menggunakan jemarinya menyalurkan emosinya.

"Seandainya aku, kau. Sudah dari lama aku menceraikan si Jalang. Wanita tak tau diri! Sungguh, jika bukan karena kau menyuruhku menghormatinya, aku sudah menjambak rambutnya lalu mencakar cakar wajah sok cantiknya dari awal!" Omar memang lah pria, namun mulutnya seperti wanita.

Khalid diam-diam mengepalkan tangannya mendengar Omar menyebut nama Tania serta melabeli istrinya menggunakan kata yang tidak sopan. Tania adalah sahabatnya mana mungkin ia menikahi gadis itu.

Khalid tau gadis itu memang menyukainya. Bahkan sebelum ia menikah dengan Saina, istrinya yang kini telah berpulang pada Tuhan. Namun Khalid tidak bisa merubah status persahabatannya dengan Tania. Bagi Khalid Tania hanyalah sahabat perempuannya, tidak lebih.

Antagonist Before The EndingWhere stories live. Discover now