[Dentama Family] Cucu keluarga Dentama

481 23 3
                                    

Lio yang baru bangun tidur merasa ingin membeli cemilan. Melihat di rumah sepi dan hanya ada pembantunya itu berarti mamah  serta papah belum pulang dari tempat kerja.

Dengan hanya kaos polos lalu celana pendek, Lio ingin membeli makanan di dekat rumahnya saja. Singkatnya Lio kini sudah berjalan dengan muka lusuh bangun tidur. Tak terasa lio sudah berjalan jauh sambil menguap di balik maskernya. Tiba - tiba notifikasi batrai lemah muncul di ponselnya.

Lio langsung mengecek dompetnya, dan benar, dia lupa segala bentuk uang dan alat transaksi ada di dompet kecil di tas sekolahnya. Lio yang berniat berbalik sebuah kejadian tak terduga tak jauh darinya terjadi. Peristiwa tabrak lari yang terjadi sangat cepat, membuat Lio butuh beberapa waktu untuk mengembalikan kesadarannya. Ada beberapa ibu - ibu yang keluar dari tempat sekitar sana.

"ANAK MUDA! CEPAT KEMARI!" Dengan sedikit bingung dan ragu, Lio menurutinya.

Lio sebenernya sedang dalam keadaan bingung, kali pertama ia mengalami hal ini. Dibandingkan di film, semua kejadian terasa sangat berbeda.

"Siapa bisa menyetir disini?" tanya salah satu orang disana, yang sepertinya akan membawa korban ini.

"Aku," ucap Lio mengajukan dirinya tanpa pikir panjang. Lio sendiri baru saja mendapatkan surat mengemudi beberapa bulan lalu dan sudah beberapa kali menyetir.

 Lio sendiri baru saja mendapatkan surat mengemudi beberapa bulan lalu dan sudah beberapa kali menyetir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Singkat cerita Lio menjadi pengemudi untuk mengantarkan korban tadi. Walau sempat sedikit panik karena baru kali ini ia menyetir dengan kecepatan tinggi pada keadaan darurat, tetapi Lio sampai dengan selamat di rumah sakit terdekat.

Lio kira tugasnya hanya sebagai supir, tapi ternyata salah. Saat ini dia ada di depan adminitrasi dan mendapatkan penjelasan dari pihak rumah sakit serta terakhir diminta untuk melakukan pembayaran.

Lio dengan muka bingungnya akhirnya mengeluarkan dompet.

"Saat ini aku benar benar tidak membawa uang, tapi ...," Lio mengeluarkan kartu tanda pengenalnya kemudian memberikan pada pegawai rumah sakit tersebut.

"apakah anda bisa menghubungi direktur rumah sakit kemudian menyampaikan ini?"

"Apa kau sudah tidak waras anak muda, jika tidak bisa membayar maka  kita tidak dapat melanjutkan proses lainya!" ujar pegawai perempuan itu dengan nada kurang baik tanpa melihat identitas dari Lio.

"Ah ... tapi aku sungguh tak membawa uang."

"Kalau begitu kau bisa kembali."

"Tolong hubungi direktur rumah sakit."

"Itu tidak bisa!"

"Aku mohon."

"Silahkan kembali."

"Direktur rumah sakit tidak akan memarahi Anda, jika Anda menyampaikan tanda pengenal ku."

"Maaf anak muda, tapi direktur rumah sakit bukan orang biasa yang bisa dihubungi seenaknya, silahkan kembali atau kami panggilkan keamanan."

Short storyWhere stories live. Discover now