rumah sakit

2.1K 114 0
                                    

"sayang" panggil seseorang yang baru saja datang

Terlihat di sana ada sang mommy, Daddy dan kedua kakak lainnya.

"Mommy" lirih Zia, lalu mommy Nisa langsung saja menghampiri putrinya dan memeluknya

"Hikss mom Bang Leo mom, Bang Leo d-dia....." Ucapan Zia di potong celetukan mommy Nisa

"Shttt, udah jangan nanngis lagi, doain aja bang Leo supaya cepat sadar" ucap mommy Nisa seraya mengelus Surai panjang Zia

"Tapi mom, bang Leo kaya gini karena Zia" cicit Zia menunduk

"Husss, kamu ini bilang apa sih, jangan nyalahin diri kamu sendiri sayang ini kecelakaan" ucap mommy Nisa

"T-tapi kan, bang Leo kaya gini karena nolongin Zia" lirihnya namun masih bisa terdengar jelas oleh semuanya

Daddy haris mendekat lalu memeluk putri satu-satunya itu mencoba menenangkan nya

"Itu bukan salah kamu sayang, itu kecelakaan ini memang sudah takdir" ucap daddy Haris seraya mengusap usap punggung putrinya yang berada di dekapannya

"Coba kamu ceritain sayang, gimana kronologi nya" ucap mommy Nisa meminta penjelasan dengan nada lembut

Zia menatap mommynya lalu menceritakan nya

"Jadi kan mom, tadi Zia mau pergi beli makan karena Zia laper, terus pas Zia mau keluar bang Leo ada di depan tv, dia nawarin buat antar Zia dengan alasan anak gadis ga baik malam malam keluar sendirian, di perjalanan awalnya baik baik aja tapi—" Zia menggantung kalimatnya menarik nafas dalam-dalam

"Tapi, pas itu ada dua pengendara motor yang bawa motor kenceng banget terus salah satu nya nendang motor kami membuat kami jatuh di aspal, bang Leo jatuh di pinggiran aspal sedangkan Zia dintengah tengah jalan, pas Zia mau bangun bang Leo teriak lalu mendorong tubuh Zia ke pinggir, pas Zia lihat ternyata bang l-leo, b-bang l-leo udah di tabrak truk itu hiksss" sambung Zia tak kuasa menahan tangisnya

Mereka yang mendengar cerita Zia pun mengerti

Daddy haris mengeratkan pelukannya mencoba menguatkan sang putri

"Udah sayang jangan nangis lagi, itu kecelakaan. Jangan nangis yah? Nanti kalo bang Leo bangun liat Zia matanya kaya gitu marah dia" ucap mommy Nisa menenangkan Zia

"Iya princess, jangan nangis kita berdoa ajah biar Leo cepet sadar" ucap bang Rainer

"Iya princess, gausah nangis yah, mau Abang beliin es cream?" Tanya Zidan

Zia menatap abangnya itu lalu menggeleng

Cklekkkk

Di sela sela obrolan mereka tiba-tiba pintu ruangan terbuka membuat seluruh pasang mata memandang nya

Seorang dokter keluar dari ruangan itu, lalu mommy Nisa langsung saja menghampiri dokter itu lalu menanyakannya

"Dok, putra saya gimana dok? Dia baik baik saja kan?" Tanya mommy Nisa cemas

"Putra anda kehilangan banyak sekali darah, dan di rumah sakit ini stok darah yang cocok buat pasien sudah habis, jadi kita memerlukan pendonor untuk pasien" jawab dokter itu

Zia yang mendengar itu langsung bertanya

"Darahnya apa dok?" Tanya zia

"Golongan darah nya AB" jawab sang dokter

Zia yang mendengar jawaban sang dokter pun antusias

"Ambil darah saya aja dok, golongan darah kami sama" ucapnya cepat

"Biar daddy aja sayang, kamu masih lemas" ucap daddy Haris

"T-tapi dad—"

"Shttt, nurut yah" sela mommy Nisa dan Zia pun hanya bisa pasrah

"Ambil darah saya saja dok" ucap daddy Haris kepada dokter itu

"Baik, sekarang bapak ikut kami" ucap dokter itu dijawab anggukkan daddy Haris

Mereka pun pergi meninggalkan mommy Nisa, Zia dan kedua kakaknya itu di sana

*******************

Sementara di sisi lain

"Arghhhhh" amuk seseorang mengobrak Abrik seluruh barang di sekitarnya

"Kenapa Leo yang kena, harusnya perempuan sialan itu" bentak nya kepada kedua bawahannya yang menunduk ketakutan

"Dasar ga becus kalian" marahnya lagi kepada bawahannya

"A-ampun bos t-tapi tadi perempuan itu yang harusnya tertabrak tapi Leo menolongnya" ucap salah satu bawahannya

"Arghhh, sialan" umpatnya

"Sekarang kalian pergi" usir orang itu

Kedua bawahannya pun langsung meninggalkan ruangan itu dengan cepat

Seseorang itu mengambil sebuah foto seorang gadis cantik di dalamnya dan memandang nya sendu

"Maafin kakak karena kakak udah libatin kamu dalam masalah ini, harusnya kakak ga biarin kamu berada di lingkup keluarga bajingan seperti mereka, harusnya kakak sendiri yang membalaskan dendam ini tanpa libatin kamu di dalamnya, sekarang karena perempuan sialan itu kakak kehilangan adek satu satunya kakak" gumam lirih orang itu

"Kakak janji, kakak akan membalasnya berlipat-lipat, mereka sudah membunuh orang tua kita dan anaknya sekarang membunuh adek kakak yang cantik ini, mereka akan mendapatkan ganjaran yang setimpal" ucap orang itu dengan mata yang di penuhi kebencian

******************

"Mom, Zia takut bang Leo kenapa-napa" cemas Zia

"Udah sayang, bang Leo pasti baik baik saja kamu harus percaya itu" ucap mommy Nisa

"Dek lebih baik kamu bersihin badan kamu dulu, lihat itu banyak darah kamu ga mau kan saat Leo bangun lihat adeknya berpenampilan kaya gini?" Ucap Rainer meminta Zia membersihkan badannya

Zia memandang penampilan nya yang memang sangat kacau

"Yaudah Zia mau mandi" jawab zia

"Tapi dimana?" Sambung Zia kebingungan

Mereka yang melihat itu menepuk keningnya masing-masing, mandi ya pesti di kamar mandi lah masa kamar mayat?

"Kalo mandi ya dikamar mandi lah sayang" ucap mommy Nisa

"Siapa yang bilang di kuburan?" Tanya zia ga jelas

"Lah kamu sendiri yang bilang" jawab mommy Nisa malas karena sang putri sudah mulai somplak lagi

"Jadi ini Zia mandi nya di kamar mandi mana loh" tanya Zia

"Di depan mata kamu kan itu ada kamar mandi Zia yaoloh, masa masih nanya" kesal mommy Nisa

"Oh itu kamar mandi yah? Zia Kira kamar mayat"

Mereka bertiga menatap malas ke arah Zia

"Terus, baju Zia gimana?" Tanya zia lagi

"Ini sudah Abang siapin tadi dari rumah" ucap Zidan lalu memberikan paper bag kepada Zia

"Aaaaa, makasih bang Ida" ucap Zia membuat mereka bertiga binggung

"Bang Ida? Siapa?" Tanya zidan

"Abang lah"

"Nama Abang Zidan kok jadi Ida, kayak nama betina"

"Zia kan ngambil dari tengahnya, lagian itu kan comel"

"Ahahahhahaha Ida, woy Ida sempak Lo ketinggalan di kamar gw yang motif Upin ipin" ledek Rainer

"Comel bapakmu" gerutu Zidan

"Bapakku bapakmu juga kalo anda lupa, lagian kan Daddy emang comel, ya kan mom" ucap Zia lalu bertanya kepada sang mommy

"Iya sayang daddy mu itu sangat comel, apa lagi alat pembuat kalian duhh comel sangat" jawab mommy Nisa membuat ketiga anaknya memutar bola matanya malas

"Mommy ini jangan bilang kaya gitu di depan anak bisa ga sih, kotor sudah otak polos Zia"

"Dih emangnya Situ polos? Kayaknya gak mommy bilang gitu aja udah kotor tu otak"

Zia hanya mendengus kesal mendengar ucapan sang mommy karena memang benar adanya ahaahha

transmigrasi fazeya (End)Where stories live. Discover now