BAB 28

49 12 0
                                    

"(cool banget njir)"Cika terperangah

"Duduk bro!"ucap Ben

Varo pun segera duduk.

"Kenalin gue Ben!"

"Gue Jason"Jason mengulurkan tangan sambil memamerkan jam tangannya.

"Lo masih kuliah bro?"Tanya Ben basa-basi.

"Masih,ini udah semester akhir kok"jelas varo sambil tersenyum.

"Sama dong!Universitas mana Lo?"tanya Jason

"Universitas Wijaya!"

"Oh"Jawab mereka agak ketus.

Jason dan Ben pikir ini saat yang tepat untuk memamerkan kekayaan mereka.

"Kalian kok telat?Pasti mobilnya lambat ya bro?Kalo gue sih cepet sampe karna ya mobil gue Porsche jadi Lo tau la ya."ucap Jason sombong.

"Nggak kok!Kita telat karna tadi gue lama dandannya."ananda mencoba menenangkan situasi.

"Ananda jangan ganggu cowok-cowok ngobrol dong!"kata Cika

"Udah gapapa gue juga ngerti kok,ananda kan ngebela pacarnya."cibir Jason

"Ehem!sebenernya kita nggak pacaran ya,gue cuma nemenin dia"varo tersenyum masam.

"Hahaha akhirnya Lo ngaku juga,tuh kan bener mana mungkin ananda punya pacar modal tampang doang!"Ben menghina varo.

"Hah?"varo bingung

Ananda cemas,sepertinya dia salah ngajak varo kesini.

"Udah udah mending kita pesen makan yok"ajak Cika

"Oke tapi kayaknya malem ini ada yang dibayarin cewek deh."sindir Jason.

Varo panas dada,dia bermaksud buat nemenin ananda tapi ini yang dia dapat?Tapi varo hanya diam,dia tau kapan harus membalas.

Mereka pun memesan makanan.

"Eh ngomong-ngomong rencana Lo selanjutnya mau kemana varo?"tanya Cika.

"Mungkin ngewarisin bisnis keluarga."jawab varo

"Fftt...hei,asal Lo tau ya sebelum ngewarisin bisnis keluarga Lo harus punya pengalaman dulu,gitu aja kok ga tau."ejek Jason

"Bener tuh apa lagi nih kalo tiba-tiba bisnis keluarga Lo hancur di tangan Lo kan siapa yang susah?kita lah!"kata Ben

"Hah?kok kita?"tanya Jason.

"Ya nanti dia Dateng kerumah kita minjem duit buat bangun bisnis lagi hahaha!"ledek Ben

Mereka pun tertawa bersama,tampak para gadis hanya menggelengkan kepala.
Terlihat varo yang masih tenang hanya tersenyum masam.

Kringg!!
Handphone varo berbunyi,ada yang menelpon.

"Mr.Dinata Anda dimana,ini masalah project kita,Kami tinggal meminta tanda tangan anda."Terdengar suara David yang menelpon.

"Ah aku lagi makan malam di Restauran Mild"jawab varo

"Oh anda bersantap di restauran mild,kami juga disini Mr.Dinata,Dimana ruang makan anda dan kami akan menjemput anda"ucap David.

Varo menyebutkan nomor ruangannya dan mematikan telepon.

"Lucu bukan,dia seperti orang penting saja"ucap Jason yang meledek varo.

Ben hanya tertawa sambil menutupi wajahnya.

Tiba-tiba pintu terbuka.

"Hah?Ayah?!"

"Papa?!"

David masuk diiringi orang tua Jason,Ben,cika dan Rere.

"Ayah kenapa kesini?"tanya Jason.

"Diam nak,kami cuma mau menemui Mr.Dinata"ucap ayah Jason sambil membungkuk ke arah varo.

Semuanya tersentak!Jadi pria ini Mr.Dinata?!

Sedikit menoleh ke arah varo sambil berkeringat dingin,Jason melihat varo cuma tersenyum dingin ke arahnya.

Rasanya seperti mendapat tamparan keras dari varo.

Ben yang tadi tertawa lepas sekarang cuma bisa menundukkan kepalanya malu.

"Ah ayo kita ke tempat kalian tadi saja,biar kita bisa serius ngebahas project ini."saran varo

"Baik"David segera keluar mengajak seluruh pebisnis itu kembali ke tempat mereka.

"Jadi...Lo M–Mr.Dinata bro?"tanya Jason yang masih syok.

"Hah itu cuma panggilan,kita pasti bertemu lagi!"ucap varo yang menunjukkan senyum aneh sambil meninggalkan ruang makan.

"Ananda kok Lo ga bilang si?!,kalo ayah gue tau bisa-bisa gue ditelen hidup-hidup!"ucap Jason cemas.

"Salah sendiri banyak tingkah!"kata ananda yang kesal.

....

Di ruang pertemuan.

BOS MUDA YANG DISAMARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang