part. fourteen | Beralih Menjadi Teman

11 4 1
                                    

Pukul 9 jamnya anak SMA Trisatya istirahat. Tersorot seorang gadis tercancang sendirian di depan kantin menunggu seseorang. Raut wajah bahagia muncul dan memancarkan aura cerah kali ini. Agaknya ia sudah mulai beradaptasi disini. Syukurlah.

Beberapa menit berlalu namun orang yang ditunggu-tunggu itu tidak datang rupanya. Ia menghela nafas kasar, kali ini harus sendirian lagi sepertinya.

"Kara kemana, ya? Kok ngga dateng-dateng dari tadi."

Kemudian di luar nalar seseorang menarik tangannya. Yang dipikir adalah Karaxie rupanya Zara dan circlenya mengepung.

"Ngapain lo nyentuh gue?" tanya Aleyna dengan muka merengut.

"Emm, hai? Sendirian ya? Hehe. Yaudah jajan bareng kita aja yuk!" ajak Zara

"Yukkk," ajak yang lainnya secara paksa. Tanpa persetujuan dan pemberontakan dari Aleyna mereka menggeretnya masuk ke dalam kantin sehingga mereka jajan berempat.

Mereka duduk dan makan di kantin. Andin memesan bakso, Fabiola memesan corndog sedangkan Zara menunggu Aleyna untuk memesan apa. Niatnya sih mau kembaran makanannya.

"Lu mau mesen apa?"

"Gue mau siomay aja deh," kata Aleyna setelah melihat-lihat list menu.

"Oke! Om Burhan, kita pesen siomay 2 ya, pakai mangkuk," ucap Zara membentuk angka 2 pada jarinya.

"Eh, gue gamau pake mangkuk, pake plastik aja," tolak Lena.

"Udah, hari ini gue yang traktir. Jadi nurut aja, ya? Oiya, sini mepet ke gue, kita selfie. Cizz!" Zara memotret sekali mukanya bersama Aleyna. Andin dan Fabiola diem aja ngeliatin, mulutnya tergembok karena sudah ditraktir. Itu aja cukup kok bagi mereka.

Aleyna menunggu sambil melamun. Ia memandangi Zara yang sedang mengetik apa lah itu di hpnya sambil berpikir hal apa yang akan dilakukan gadis di sebelahnya ini padanya. Pasti dia mau macem-macem. Jadi harus tetap waspada.

AARON SOK KECE ANJRIT! 😒😒😡

⓵Foto

nih gue lagi selfie sama cewek lo sambil nungguin siomay dateng

Cantik.

ya dong, gue kan emang udah cantik dari kandungan

Aleyna nya, bukan lo.
Gr amat

idihh anjrit!
read

Pandangan Aleyna tertuju pada kepala Zara yang memerah benjol. Ia baru memperhatikannya perasaan kemarin tidak ada. Lantas Aleyna bertanya, "Ini kepala lo kenapa benjol?"

Zara mematikan hpnya kemudian memegang benjolan itu dan langsung menutupinya. "Oh, ini. Gapapa. Cuma kejedot pintu aja," bohongnya lalu agak menjauh.

"Kejedot pintu kok bekasnya kayak gini, ini tuh kayak kena benda berat tumpul gitu."

"Ini siomay nya, selamat dinikmati," ujar Om Burhan yang datang dengan dua mangkuk siomay.

Setibanya pesanan Zara mencoba mengalihkan topik obrolan. Sambil berkunyah ia bertanya keseharian dan kesukaan Aleyna. Aleyna sebagai narasumber hanya menjawab apa adanya, kadang ia tidak menanggapi pertanyaan Zara yang menurutnya terlalu privat bagi orang sepertinya.

"Btw, tadi elu nungguin siapa?"

"Nungguin Kara," jawab Aleyna singkat.

"Oh Karaxie, musuh gue itu."

"Iya. Gue temenan sama musuh lo, kenapa lo ngga musuhin gue juga?" tanya Aleyna yang menunda suapannya.

"Ya emang, kalo ngga karena insiden itu pasti dah gue mus-" Fabiola menyenggol bahu Zara hingga ia memutuskan omongannya.

ALEYNA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang