episode 2

105 20 0
                                    

Jadi saya sangat senang melihat Adele.

Wajahnya, yang saya lihat hanya setelah kematian, masih terlihat baik.

Aku memeluk Adele yang malang di tengkuknya dan memeluknya.

Sama seperti ketika saya masih hidup, saya masih merasakan kehangatan yang akrab.

"Adele! Aku, aku sangat merindukanmu..."

Bahu Adele basah kuyup oleh air mata dan ingusku.

Saya tidak peduli dengan diri saya sendiri dan menyeka air mata dari pakaian Adele.

Aku tetap mati. Tidak ada yang bisa mengatakan hal seperti ini.

Seandainya saya masih hidup, Nyonya Bellin akan memarahi saya karena tidak mampu melindungi martabat Raniero-.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Kemudian, saya mendengar suara yang tidak diinginkan bahkan setelah saya meninggal.

Aku memutar kepalaku perlahan.

Lalu aku melihat wajah Mrs. Bellin yang mengerutkan kening ke arahku dengan hidung mancungnya.

"...Nyonya?"

Itu benar-benar Nyonya Bellin.

Berbicara tentang iblis, dia muncul di depan mataku setelah aku berpikir akan dimarahi oleh Ny. Bellin.

Ya, kalau dipikir-pikir, Ny. Bellin sudah meninggal, jadi dia juga ada di sini.

Dia bertugas mengatur suksesi keluarga Raniero, jadi dia tidak bisa menghindari tanggung jawab.

Ketika saya masih hidup, dia adalah salah satu dari orang-orang yang sama sekali tidak saya sukai, tetapi ketika saya meninggal, saya malah senang melihat wajah Bu Bellin.

Aku berlari ke arahnya sambil menangis.

Dan menempel di kakinya yang kurus.

"H, hiik, Nyonya, Hnngg, aku, aku tidak ingin mati..."

Menangis.

Air mata terus mengalir.

Saat aku menggosok kepalaku, gaun biru Mrs. Bellin basah kuyup oleh ingusku.

Saya tidak pernah berpikir saya akan senang melihat orang-orang ini.

Itu dulu.

Kakiku yang pendek menggantung di udara.

Nyonya Bellin memegang saya di tangannya dan mengangkat saya ke udara.

Dia mengerutkan alisnya saat dia melihatku menyeka air mata dan pilekku.

"Adele, ada apa dengan Lady Linsy?"

Nyonya Bellin bertanya dengan tajam.

Adele menjawab, menundukkan kepalanya dengan wajah bingung.

"Sepertinya Lady mengalami mimpi buruk. Aku-"

"Nyonya sedang makan siang dengan kepala rumah hari ini. Adele, kamu tidak lupa, kan? Tapi jika seperti ini-"

the beloved new daughter-in law of the wolf mansionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang