the beloved new daughter-in law of the wolf mansion

episode 21

Aku menoleh dan menatap Arsene.

Arsene terkejut ketika matanya bertemu denganku.

Namun, bocah itu dengan cepat berpura-pura baik-baik saja dan batuk.

"Jika itu karena aku- kamu tidak perlu khawatir. Karena tidak masalah sakit lagi."

Arsene berkata dengan cukup berani.

Sepertinya dia sangat khawatir karena saya tidak bisa merawatnya.

Aku menatap Arsene dengan mata tergerak untuk waktu yang lama dan kemudian membuka mulutku.

"Tapi kamu- kamu tidak suka minum obat."

Arsene tampak seolah-olah saya telah memukul paku.

"Itu... Itu benar, tapi...."

"Kamu tidak suka sakit-"

Tentu saja, tidak ada anak yang suka sakit, tapi Arsene adalah salah satu yang paling dibesar-besarkan.

Dia biasa menangis karena goresan kecil di tangannya.

Tentu saja, itu berhenti ketika saya merawatnya.

"... Tapi aku baik-baik saja sekarang karena sudah terbiasa."

Arsene berkata lurus.

Baik Betty maupun Tuan Hern memandang Arsene dengan takjub.

Saya merasakan hal yang sama.

Ini karena saya tidak menyangka ini keluar dari mulut Arsene.

Arsene, yang menggerakkan mulutnya sedikit sepanjang waktu, membuka mulutnya dengan hati-hati.

"Tapi- aku tidak ingin kamu sakit setiap kali kamu merawatku."

"Tapi aku tidak sakit?"

Aku berkedip dan langsung menjawab.

Dia hanya khawatir bahwa saya akan melukai tubuh saya nanti jika saya menggunakan kemampuan ini secara berlebihan, tetapi tidak ada rasa sakit.

"Itu bukanlah apa yang saya maksud. Mereka mengatakan Anda tidak boleh berlebihan... Jadi, Anda tidak perlu berlebihan..."

lanjut Arsen.

"... Karena kamu tiba-tiba menjadi seekor burung. Jadi tidak perlu berlebihan."

"Tapi Arsene, kamu bilang kamu lebih suka bentuk burungku?"

Aku menggerakkan pinggulku dan duduk di sebelah Arsene.

Itu karena Arsene sangat lucu berbicara tentang saya ketika dia khawatir.

Ketika saya mengatakan hal-hal yang memalukan, bocah itu segera menjadi merah dan mengerutkan kening.

"K, kapan aku!"