48. Petarung Kakak Adik

93 20 0
                                    

"Kalian berdua kenapa diam saja?" Teriak Luna pada Sin dan Lui.

"Kau bisa mengurus mereka berdua! Mereka sangat lemah!" Lui duduk di atas tubuh Sin.

"Hmm... Serigala itu tidak memiliki kekuatan spesial!" Sin menganggukkan kepalanya.

Tapi keadaan Luna mengkhawatirkan, dia memang kuat tapi Vincent selalu menghentikan pergerakan Luna yang akan menyerangnya. Ditambah Christopher tidak membiarkan Luna untuk beristirahat sejenak. Dibandingkan mereka, Miraa jauh menikmati pertarungannya. Dia terus tersenyum disana. Apa yang dia lakukan? Xander dan Andreas juga bertarung dengan sangat cepat. Xander tidak melawan Andreas tapi sosok Retoz! Bukankah mereka harus menyegel tubuh Retoz?

"Lui, kenapa kalian terlihat sangat santai? Bukankah kalian harus menyegel tubuh Retoz?" Tanyaku pada Lui.

"Hah... Dia sudah pergi sejak tadi. Disana hanya ada Andreas saja. Sepertinya Retoz tidak menikmati makanan yang tersisa disini. Dia kabur begitu saja setelah kami datang. Kau tenang saja Jieun! Sekarang sudah tidak apa-apa!" Lui menguap dan tidur dengan nyaman.

Retoz telah pergi? Apa itu artinya disana adalah Andreas asli? Dia tidak dirasuki tubuh Retoz lagi?

Xander mengeluarkan cahaya putih dan melemparkannya ke tubuh Andreas. Beberapa kali dia melakukannya tapi Andreas tidak mengalami kesakitan sama sekali. Dia seakan kebal dengan semua serangan Xander. Apa sebenarnya kekuatan Andreas? Kenapa dia tidak mengalami sesuatu saat Xander menyerangnya?

"Hendrik, kenapa Andreas tidak mengalami apa-apa? Xander telah melukainya berkali-kali."

"Andreas tidak akan tersentuh dengan sihir semacam itu. Bahkan apiku tidak bekerja padanya. Andreas adalah pemilik tempat ini, dia menjaga dan melindungi kubah ini. Itulah yang harusnya dia lakukan. Dengan kekuatannya dia tidak akan terluka sama sekali kecuali Xander bisa membunuhnya menggunakan pedang."

"Apa kita tidak membantunya?" Tanyaku padanya.

"Kita hanya bisa berharap, Xander bisa mengalahkan Andreas dan membuat semua orang tersadar."

Aku ingin membantu Xander!

"Jieun! Apa kau telah memilih pasanganmu?" Tanya Lui.

"Iya."

"Pantas saja, orang itu jauh lebih lebih waras. Kita tidak perlu khawatir, sebentar lagi semua ini akan selesai. Tapi, kita memiliki masalah lain."

"Apa itu?"

Apa Retoz datang lagi? Lui melompat dan berjalan ke arah Luna. Apa yang kucing itu akan lakukan. Dia bukan untuk menemui Luna, dia berjalan menuju pintu besar. Ada apa disana? Apa yang dia lakukan sampai Sin ikut mendekat? Sin dan Lui melakukan sesuatu dan membuat bola yang bercahaya.

Duarrr...

Pintu terbuka lebar! Di luar, semuanya mulai hancur satu persatu. Pohon-pohon roboh dan tanah mulai runtuh. Apa kubah ini tidak bisa bertahan lagi?

"Luna! Selesaikan! Kita harus pergi!" Teriak Lui.

"Ck, bicaramu mudah. Bisakah kau menolongku, Sin?" Luna menghempaskan Christopher dan Vincent ke arah Sin.

"Baik!" Sin berlari dan memukul kuat Vincent. Vincent terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"Ah, tinggal satu lagi!" Luna berlari dan membuat sebuah pemukul raksasa ditangannya. Dia menuju ke arah Christopher dan memukul perutnya sekuat tenaga sampai Christopher terjatuh disisi Vincent.

Mereka sangat hebat dengan kekuatan yang mereka miliki. Manusia-manusia ini ditakdirkan untuk melakukan hal-hal di luar nalar. Aku melihat Miraa yang berhasil mengalahkan Alexander. Miraa menyeret tubuh Alexander dan melemparkan begitu saja ke arah Vincent dan Christopher.

The Number : The Castle ( END )Where stories live. Discover now