2. ✤

800 69 4
                                    

" Masuk " sahut Mahesa sembari berfokus pada pekerjaannya.

Sosok Teo masuk ke ruangan Mahesa.

" Ini, untuk mu. Tolong kali ini makanlah meski hanya sesuap " Ucap Teo sambil meletakkan kotak bekal di meja kerja Mahesa.

" Ck! " Mahesa berdecak sebal. Meraih kotak bekalnya lalu tanpa sepatah kata Mahesa buang kotak tersebut ke tempat sampah.

" Hanya itu kan? atau masih ada lagi? Kalau masih ada cepat berikan dan aku akan membuangnya, dengan begitu tugasku selesai " Kata Mahesa dengan enteng, lalu kembali duduk di tempatnya.

Teo merotasikan matanya malas, kemudian berjalan ke tempat sampah dan mengambil kotak bekal yang Sarah titipkan padanya untuk di berikan pada Mahesa.

" Kapan kau akan berhenti, kak? Tolong bukalah matamu lebar-lebar dan sadarlah" Ujar Teo sambil mengelap kotak bekal Sarah dengan sapu tangannya.

" Seharusnya kau katakan itu padanya, bukan padaku " Balas Mahesa dan lanjut mengerjakan pekerjaannya.

Teo hanya dapat berdecak sebal. Jujur dia lelah harus menyadarkan kakak sepupunya itu. Tak habis pikir dengan sikapnya yang keterlaluan terhadap Sarah.

" Suatu saat nanti pasti kau akan menyesal, kak. Ada masanya suatu saat nanti kau akan mengemis maaf pada Sarah" Ucap Teo sebelum pergi meninggalkan ruangan Mahesa.

" Cih! Tidak akan pernah " Ucap Mahesa.

•••••••••

Pukul 20:45 malam.....

Waktunya Mahesa pulang bekerja dan kini Sarah tengah menunggu sang suami pulang dari kantor.


Pintu utama rumah terbuka, menampilkan sosok berjas hitam rapi dengan tas kerjanya, siapa lagi kalau bukan Mahesa.

Sarah yang melihat itu langsung datang menghampiri sang suami untuk membawakan tas kerjanya.

" Kak biar ku bawa—" Kata Sarah namun Mahesa hanya pergi melewati nya tanpa sepatah kata, bahkan dia menyenggol bahu Sarah lumayan keras saat melewatinya.

Meski begitu Sarah tak ingin menyerah begitu saja.

" Kak mau makan malam dulu atau mau mandi dulu? Jika ingin mandi dulu maka aku akan—"

" Tutup mulutmu! Diam, urusi saja dirimu" Ujar Mahesa dari anak tangga.

Sarah langsung terdiam. Helaan nafas pasrah nan lelah kembali mengudara. Sudah biasa, bahkan jadi makanan sehari-hari Sarah ketika suaminya pulang kerja.

" Kapan kau akan berubah kak?" Ucap Sarah pelan sambil melihat punggung suaminya yang menaiki tangga.

••••••

Beberapa saat kemudian.....

" Kak, kau mau pergi kemana? " Tanya Sarah kala melihat sang suami yang baru saja pulang kerja kini terlihat akan pergi keluar lagi.

" Bukan urusan mu! " Balas Mahesa dan pergi keluar begitu saja.

Kini hanya tersisa Sarah lagi di rumah sebesar itu. Lelehan air mata keluar lagi karena sikap suaminya. Jujur ini sangat menyakitkan. 2,5 tahun pernikahan mereka hanya sikap dingin Mahesa yang dia dapat.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Where stories live. Discover now