56. ✤

536 55 46
                                    

02:45.....

" Kak....Kak Hesa, bangun. Kak bangun " Sarah menepuk-nepuk pelan pipi Mahesa.

" Eung....apa-hoammm..? " Dengan terpaksa Mahesa mencoba membuka matanya yang terasa berat.

" Kak ayo bangun "

" Hoamm.....iya, apa sayang? " Terdengar suara serak suaminya yang masih mencoba membuka mata lebar-lebar. Mahesa mengantuk berat, semalam dia tidur jam 11 malam lebih karena pekerjaannya yang menumpuk.

" Mau renang " Rengek Sarah.

" Huh...apa? " Tanya Mahesa memastikan sekali lagi.

" Renang. Ayo keluar, aku mau berenang "

Mahesa tak salah dengar, kan? Istrinya minta berenang.

" Ini jam berapa..." Mahesa melihat jam dinding kamar dan menunjukkan pukul 2 pagi lebih 45 menit.

Yang benar saja, Sarah minta berenang di pagi buta seperti ini. Ada-ada saja permintaan ibu hamil. Tapi ini bukan yang pertama kali, jadi Mahesa tak kaget. Baru dua hari lalu Sarah minta Mahesa bermain bulu tangkis di kamar. Alhasil sebelum tidur mereka berdua main bulu tangkis di kamar.

Jadi kepikiran, mungkin anaknya akan jadi calon atlet. Pebulutangkis dan perenang. Lalu besok apa lagi?

Yah tidak apa-apa sih, asal kan masih masuk akal. Semoga saja Sarah tidak ngidam minta di buatkan panjat pinang, lalu Mahesa di suruh panjat.

" Kau yakin mau berenang di jam segini? Udara di luar agak dingin, ku yakin air kolam juga ikut dingin. Aku takut besok kau masuk angin dan sakit "

" Ini keinginan anak mu " Kalimat andalan yang tidak akan bisa di tolak Mahesa.

Akhirnya mereka pergi ke belakang, tapi sebelum itu memastikan dulu Satya benar-benar tertidur pulas untuk di tinggal sebentar.

" Sarah jangan lari! " Peringat Mahesa. Istrinya kelewat antusias, berlari dengan perut besarnya. Buat Mahesa panik seketika." Berhenti di tempat mu, nyonya nakal"

Sarah langsung berhenti, tepat 30 cm dari pinggir kolam. Sedikit lagi, wanita itu langsung tercebur. Tak salah jika Mahesa sampai panik.

" Nanti kau terpeleset " Mahesa langsung dekap erat Sarah yang sudah sangat antusias ingin menceburkan dirinya dengan bebas, tidak peduli kondisinya.

" Aku ingin cepat-cepat main air " Rengek Sarah.

" Iya sebentar sayang " Mahesa pastikan dulu air kolam tidak dingin untuk di masuki Sarah.

Setelah dirasa airnya memang tidak dingin barulah dia dengan pelan menuntun Sarah masuk ke dalam kolam.

Setelah masuk Mahesa tak membiarkan Sarah berenang dengan sendirinya begitu saja. Dia tetap dekap erat Sarah, menggendongnya seperti bayi koala. Sarah dengan senang hati kalung kan tangannya pada leher sang suami.

" Turunkan aku "

" Tidak, jangan berenang sendiri "

" Kenapa? Takut aku terpeleset? "

" Tidak, tapi lihatlah dirimu yang lebih berisi sekarang. Nanti kau akan terlihat seperti dugong. "

" Kak Hesa...ish! " Sarah tampar cukup kuat pipi Mahesa. " Body shaming "

Mahesa tertawa lepas. Menyugar rambut yang agak basah ke belakang. Senang menggoda istrinya. Entah mengapa dulu dia begitu membenci wanita yang sekarang ada di gendongannya ini, tapi benci itu sekarang adalah cinta dan Mahesa senang menggoda Sarah setiap hari. Senang melihatnya kesal sambil pipinya menggembung.

With you or with him?[Heehoon][Jayhoon]✔Where stories live. Discover now