Logan

178 24 4
                                    

Langkah kaki kecil berlarian di sebuah gedung perkantoran, dengan seragam khas sekolah dan masih dengan tas punggungnya pria kecil tampan itu menerjang kerumunan karyawan. Tak ada satu karyawanpun yang berani menegurnya, karena semua karyawan tau siapa bocah kecil yang berlarian di perkantoran itu.

"Logan," teriak Ningning.

"Jangan mengejarku tante," jawab bocah yang dipanggil Logan itu.

"Kau anak nakal, kemarilah," teriak Ningning.

Nining masih berusaha mengejar Logan dengan susah payah, bocah kecil itu berlari dengan gesit menuju ruangan sang ayah. hingga akhirnya tubuh kecilnya terpental setelah menabrak seseorang.

Brakk

"Auu,,, sakit," keluh Logan.

"Hey , kau tidak apa?," tanya pria yang baru saja Logan tabrak.

"Daddy....," teriak Logan saat melihat daddynya berjalan mendekat.

"Hey anak nakal, kau terjatuh?," pria yang dipanggil daddy itupun membantu putranya berdiri.

"Dia putramu Jaem?," tanya Jeno.

"Iya, dia putraku, maf karena dia menabrakmu," jawab Jaemin.

Jeno berjongkok menyamakan tingginya dengan Logan yang masih berusia 5th. Tangan kekarnya mengusap kepala Logan dengan lembut.

"Kau tampan sekali, siapa namamu?", tanya Jeno.

"Logan. Na Logan, paman pasti rekan kerja daddy kan? ," jawab Logan dengan ceria.

"Wah aku tidak menyangka bahwa Na Company sudah memiliki penerus secerdas dia," puji Jeno sembari kembali berdiri dan memandang Jaemin.

Jaemin hanya tersenyum simpul tanpa banyak kata. Setelah beberapa saat akhirnya Jeno meninggalkan perusahaan, Jaemin mendekati Logan dan membawa bocah itu dalam dekapannya.

"Apakah anak Daddy sudah makan?," tanya lembut.

"Aku berlari kesini agar bisa makan siang dengan daddy," jawab Logan.

"Baiklah, mari kita makan siang," Logan tertawa riang dipelukan sang Daddynya.

Sepasang mata memandang penuh haru kebahagiaan Jaemin dan Logan yang saling tertawa riang saat bersama. Hingga akhirnya sepasang mata itu melangkah pergi meninggalkan keduanya.

"Halo.. Logan namanya", secepat itu pula laporan kepada orang disebrang sana diberikan.

.
.
.
.
..
.
.
.
.
.

"Dad, apakah kita akan tinggal disini sekarang?," tanya Logan disela makan siangnya.

"Sementara ini iya. Anak daddy tidak suka disini?," tanya Jaemin.

"No dad, i"m happy, very happy in here. Hanya.....," Logan menundukka kepalanya tanpa melanjutkan perkataannya.

Jaemin memandang Logan yang masih saja menunduk.

"Tell me son ".

"Dia hanya ingin memiliki teman," Ningning yang memang ikut makan siang bersama mereka pun menjawab pertanyaan Jaemin.

Jaemin mengernyitkan kedua alisnya, dan mendekati putranya. Diiusapnya kepala Logan dengan perlahan dan Jaemin memberikan pelukan hangat kepada putranya.

"Kita akan menetap disini jika memang kau mau sayang," jawab Jaemin dengan suara sendu dan wajah datar dibelakang tubuh putranya.

"Yey, Promise dad?," tanya Logan.

"Yeah," jawab Jaemin.

Logan melonjak lonjak bahagia karena dia akan memiliki teman sekarang. sudah 5tahun ini Jaemin membawa Logan berindah-pindah untuk menjalankan bisnisnya. hal itu yang membuat Logan merasa tidak memiliki teman.

Ningning hanya terdiam , tanpa sadar air matanya menetes  melihat betapa keponakan tersayangnya begitu bahagia, tapi dilain sisi dia khawatir menatap Jaemin yang kembali sendu.

"Are you okay?," tanya Ningning tanpa suara kepada Jaemin sang pemimpin klan.

"I'm Okay," Jaemin memberikan jawaban tegas agar Ningning tak lagi khawatir .

Setelah kejadian makan siang tadi kini Logan sudah tampak tidur di kamarnya. Jaemin yang baru saja menemani putranya perlahan turun ke ruang keluarga untuk menemui Chenle dan Ningning. Kedua saudaranya itu kini tengah memandang Jaemin lekat-lekat. Tanpa Jaemin mengeluh pun mereka tau bahwa pemimpin klannya itu dalam suasana hati yang kurang baik. Jaemin menghempaskan tubuhnya ke sofa keluarga dan memijat pangkal hidungnya sesekali.

"Kita bisa menetap di Jepang jika memang kau ingin memenuhi permintaan Logan Jaem," Chenle mengawali keheningan diantara mereka.

"Tidak perlu , aku rasa dia mendapatkan banyak teman disini," jawab Jaemin.

"Dia pasti mau Jaem, baru 1 bulan dia masuk sekolah nanti di Jepang dia akan menemukan teman lagi," Ningning ikut memberikan masukan.

"Aku tidak pernah mengingkari janjiku pada putraku , kalian tau itu," tegas Jaemin.

Sesaat semuanya hening, jawaban tegas Jaemin menjadi keputusan final yang mereka dapat. Karena memang mereka sudah sangat mengenal sifat dari pemimpin klan Red Lotus, bahwa dia tidak pernah mengingkari janjinya.
.
.
.
.
.
.
.

Di bagian Negara lain

"Halo sayang, iya ini aku akan kembali ke Korea malam ini," wanita cantik itu tampak kesal kepada kekasihnya disebrang sana.

"Baiklah , aku akan menghubungimu lagi nanti," setelah itu ponsel itu pun dimatikan.

"Kenapa dia menjadi kekasih yang bawel sekali. Dasar pria membosankan," oceh wanita cantik itu. langkanya kembali memasuki lokasi photoshot terakhirnya di Ney York hari ini sebelum malam ini dia akan  kembali ke Negara asalnya.

Tak berapa lama kemudian ponsel wanita itu kembali berdering, wajah kesalnya tampak terlihat hingga tanpa melihat nama si penelfon dia mengangkat panggilan tersebut.

"Kenapa kau menelfon lagi sayang? Aku akan pulang malam...," belum selesai kalimatnya terucap.

"Halo... Logan namanya," jawab seseorang disebrang sana.

Seringai tipis disudut bibirnya tampak mengerikan sesaat setelah mendengar berita yang sudah lama dia tunggu. Penerus klas Red Lotus Na Logan. Wanita itu tak membuang waktu pulangnya lagi ke Korea , karena apa yang dia mau ada disana.






Ikuti terus ceritanyaya, biar faham sama alurnya yang akan mulai maju mundur. Happy weekend :)

Maafkan author yang sangat sok sibuk ini. Love you All :)




SECRET MARRIAGE (Na Jaemin)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ