Mimpi ?

129 19 1
                                    

Hahh hahh hahhh

Mata cantik Karina terbuka, suara nafasnya menderu, butiran keringat membasahi keningnya, ia tautkan kedua alisnya untuk menajamkan penglihatannya untuk melihat sekitar. Ahhh, ini masih kamarnya, masih familiar. Ditegakkan tubuhnya untuk duduk dan perlahan kedua kakinya menapakkan pada dinginnya lantai. Karina berjalan menyusuri ruangan dan membukampintu secara perlahan.

"Kamu sudah bangun sayang? Aku sedang memasakkan sesuatu untukmu".

Karina tersenyum lega melihat seseorang yang dicintainya sibuk memasak sesuatu di dapur , menyambutnya yang baru saja bangun. Dipeluknya punggung sang terkasih, memeluk erat untuk menyampaikan rindu.

Jaemin memutar tubuhnya dan membalas pelukan Karina, dikecupnya bibir ranum Karina, disapunya butiran keringat yang membasahi wajah sang terkasih.

"Kau mimpi buruk sayang?," tanya Jaemin.

"Tidak. Aku hanya merasa pusing," jawab Karina.

Jaemin merendahkan tubuhnya, kini wajahnya sejajar dengan perut Karina. Diusapnya halus perut yang membuncit itu. Membuncit?????

Karina menyadari itu, pandangannya mengarah kebagian perutnya yang membuncit. Disana ia lihat Jaemin menciumi dan membisikkan kalimat yang menennagkan sang bayi. Kandungannya tampak sudah besar , mungkin ini bulan bulan terakhirnya, tapi kenpa Karina baru menyadarinya sedari tadi. Senyum indah calon ibu terpatri, Jaemin mendongakkan kepalanya.

"Dia akan tenang sayang,  aku sudah memintanya untuk tidak merepotkan mommynya ," Jaemin mengatakannya dengan lembut.

Karina menangis, air matanya tiba-tiba sudah terjatuh membasahi pipi. Ditariknya wajah Jaemin dengan kedua tangan dan bibir ranumnya tak memberikan Jaemin kesempatan untuk mengutarajan sepatah kata. Karina mencium dalam Jaemin. Memberikan lumatan, gugitan hingga tangan sang terkasih sudah mulai meraba dada bidangnya. Jaemin belum membalas, ia hanya terpaku karena ini pertama kalinya Karina menjadi lebih agresif.

Setelah kembali pada kesadarannya, Jaemin membalas lumatan Karina dan menarik tubuh kecil dengan perut buncit itu semakin masuk dalam dekapannya. Kedua tangan Karina mulai mengarah kearah selatan Jaemin. Begitupun dengan Jaemin yang ntah sejak kapan mulai melucuti kemejja kebesaran yang Karina gunakan.

"Ngghh".

"Jaem hnggh".

Semakin dalam dan semakin nafsu, kini keduanya sudah dalam balutan feromon  yang sangat pekat.  Perlahan tangan Jaemin melepas celana dalam Karina, disentuhnya bagian terdepan lubang terfavoritnya.

"Ngghh, mas shukk Jjaem nghh,".

"Ngg, terus sayang".

Karina masih mengocok penis Jaemin ,  siempunya mendesah henat dengan permainnan istrinya. Jaemin menghentikan kocokan Karina pada penisnya dan menggiring Karina untuk berbaring di atas meja makan.

"Aku rasa aku sudah punya sarapan pagi ini," ucap Jaemin.

Karina hanya tersenyum dan tetap menikmati sentuhan lembut jemari Jaemin pada lubangnya. 1 jari , 2 jari mulai menggoyak lubang Karina.
Saat Jaemin menarik jemarinya Karina merasa kosong, tak selang lama Jaemin mulai memposisikan penisnya didepan llubang vagina Karina.

Karina hanya bisa mengangguk, Jaemin melihat sekitar dan memastikanKarina dalam posisi nyaman.

"Aku mashhukk sayang," ijin Jaemin.

"Akhhhhh akhhg , Jaemm," teriak Karina.

Jaemin membiarkan lubang beradaptasi dengan penisnya, setelah Karina tampak tenang akhirnya ia mulai menggerakkan penisnya.

Plokk plokk plokk

Argghh ahkhhh

Hhggg hhggg

Plokkk plokk plokk

"Arkk, semakin dahh lammm Jaem".

Setelah dirasa Jaemin dan Karina mendekati puncaknya Jaemin mulai memeprcepat temmponya.

"Akkuhh mauu kell lluar,".

"Bersama sayangggh," jawab Jaemin. Hitungan detik Jaemin mencapai puncaknya dia tekan dalam  penisnya dan mengeluarkan spermanya didalam lubang sang terkasih.

Jaemin membantu karina membersihkan area vaginanya, kemudian  duduk dan turun dari meja makan. Kemeja Karina sudah tidak berbentuk lagi, tanpa aba2 Jaemin mengangkat Karina ke kamar mandi.

"Akhh, Jaemmm, kau mau bawa kemana aku?", Teriaknya.

"Ronde kedua sayang,".

Dan pagi itu kedua insan ini  melakukan percintaan hingga hari menjelang sore. Entah apa yang terjadi pada Karina tapi sikap agresifnya ini membuat Jaemin semakin mencintainya.

.
.
.
.
.

Setelah adegan plus plus itu Karina menerima telepon dari seseorang. Disaat yang bersamaan Jaemin juga menerima telepon dari rumahnya. Keduanya tampak serius berbincang dengan telepon ditangannya. Jaemin tampak bersitegang dengan lawan bicaranya di sebrang sana dan sesekali menyingkap rambutnya dengan jarinya.

"Aaaaaaaaagh, brengsek brengsek brengsek," teriak Karina dari arah kamar.

Jaemin yang mendengar teriakan Karina langsung berlari ke kamar. Matanya terbelalak mekihat bagaimana Karina tampak histeris dan memukul mukul oerutnya sekuat tenaga.

Sejenak, hanya sejenak Jaemin benar-benar merasa membeku, tubuhnya terasa lemas, kakinya kaku tidak bisa ia langkahkan. Setelah ia mendapatkan kesadarannya kembali , Jaemin berlari memeluk Karina dan !emghentika Karina yang sedari tadi memeukul mukul perutnya yang sedang mengandung. kejadian ini terjadi cukup lama hingga tanpa mereka sadari Karina sudha mengalami pendarahan dibawah sana.

"Karina , Jaemin apa yang terjadi? ," Ningning dan Chenle datang diwajtu yang tepat, hingga akhirnya Karina tidak sadarkan diri karena terlalu banyak mengalami perdarahan.

Jaemin langsung membopong tubuh Karina untuk dibawa ke Rumah Sakit, Chenle berinisiatif mengemudi. Laju mobil sudah benar benar diatas rata-rata. Ningning hanya bisa menangis melihat kondisi Karina.

"Sayang abngun, kamu harus bertahan. Kar, plis adek butuh kamu, ato bertahann", Jaemin tak hentinya menangis dan merapalkan doa doa untuk istri tercintanya.

.
.
.
.
.

Sudah 2 jam Jaemin terduduk diam didepan kamar operasi. Tangannya oenuh darah, baju nya sudah tidak alagi bewarna putih melainkan merah noda darah isttinya. Dia bagaikan sebuah raga tanpa nyawa, tatapan ksosong dan tanpa harapan.

Lucas dan Jaehyun masih berdiri tegap di depan pintu kamar operasi.  Jaehyun begitu mengkhawatirkan adik tercintanya. Melupakan akar masalah yang terjadi , ia hanya akan fokus kepada adiknya yang sedang berjuang didlam sana untuk saat ini.

Pintu kamar operasi terbuka , seorang dokter tampak tertekan dan lesu. Semua yang disna tiba-tiba menangis histeris , bbahkan sebelum sang dokter mengucapkan sebuah kalimat.





Aaaaaaaakkkkkkhhhhhhhhh haha haha hhah

Karina membuka matanya, netra hitamnya melihat sekeliling, dan dirabanya perutnya tidak ada yang membuncit, nafasnya terengah butiran keringat membasahi dahinya, dan air mata membanjiri wajah cantiknya.


Cekllekkk

Pintu terbuka, menampakkan Giselle sahabatnya membawa sebuah nampan dengan susu disna.

"Are you okay?," tanyanya.

"I'm Fine", jawab Karina singkat.

Sejenak Karina berfikir keras "Apakah tadi mimpi? Apakah itu nyata? Aku seorang ibu? Siapa pria yang bersamaku???"

SECRET MARRIAGE (Na Jaemin)Onde histórias criam vida. Descubra agora