08

38.8K 3K 37
                                    

Sebelumnya...

Namun belum sempat adnan pergi, kini alin kedatangan sang tuan rumah yang sempat dipinjam oleh gadis itu.

"Siapa?"tanya seorang pemuda yang menatap penasaran pada alin.

"Mampus gue" batin alin ketar ketir

Happy reading~

__________________________

Sedangkan adnan yang mendengar itupun menaikkan sebelah alisnya bingung dan menatap alin meminta penjelasan.

"Ini...abang. Ya! abang hehe"ujar alin. Adnan menganggukkan kepalanya paham.

"Abang?"beo pemuda itu menatap tajam alin namun itu hanya sebentar saat gadis itu berbalik dan menatapnya. Sontak saja pemuda itu terdiam saat melihat wajah alin.

"D-dia" batin pemuda tersebut

"Haha ya iyalah abang, emang siapa lagi? Abang mah suka bercanda" ujar alin lalu memukul pemuda itu.

"abang kok masih disini?"lanjutnya seraya meringis menahan malu.

"Adnan an*ing awas lo" batin alin kesal

"Abang kenapa belum tidur?"tanya alin sedikit gugup, karena pemuda itu hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit alin jelaskan.

Takutnya nanti dia akan diusir oleh pemuda ini karna mengaku ngaku sebagai adiknya.

"Nungguin kamu"jawabnya.

Alin terdiam beberapa saat setelah mendengar jawaban pemuda itu. Dia tidak menyangka jika pemuda di depannya ini akan membantunya.

"Oh haha iya"alin tertawa canggung karna kini pemuda itu sedang menatap adnan tajam dan dibalas tidak kalah tajamnya oleh adnan.

"Jagain adek lo, dia sendirian tadi dijalan"ujar adnan masih dengan tatapan tajamnya. Lalu pemuda itu beralih menatap alin lembut tanpa disadari oleh gadis itu sendiri.

"Gue pulang"pamitnya lalu menyalakan motornya dan pergi meninggalkan mereka yang kini sama sama terdiam.

"Em...makasih ya udah bantuin alin tadi"ujar alin memecah keheningan diatara mereka.

Pemuda itu tidak menjawab ucapan alin. Dia hanya menatap alin dengan tatapan yang sulit diartikan hingga membuat gadis itu sedikit risih.

"Kalo gitu alin pamit dulu"pamit alin lalu berjalan meninggalkan mansion itu.

Namun belum sampai gadis itu ke gerbang, pemuda tadi mencekal tangannya dan langsung saja alin menatap pemuda itu dengan kebingungan.

"Kenapa?"tanya alin bingung

"Abang anter"jawabnya.

Abang?entahlah, dia hanya ingin mengucapkan kalimat itu saja karna dia merasa nyaman saat gadis imut ini memanggilnya dengan sebutan abang.

"Kenapa semua orang ngebet banget mau anterin gue pulang? Emang gue bocil apa" batin alin heran

"Gak usah kak-

"Abang"sela pemuda tadi menatap alin tidak suka saat gadis itu mengubah panggilannya.

"Hah"alin tercengo tidak mengerti.

"Call me abang baby not kakak"ujarnya tegas.

"Apaan sih prik banget ni orang. Dikira gue babi apa dipanggil kek gitu"batin alin menahan kesal.

ALIN TRANSMIGRATION {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang