19

32.4K 2.6K 55
                                    

Tandai typo✔️
Happy reading~

___________________________

Kini alin sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya bersama justin.

Suasana di mobil sekarang hanya ada hening. Justin memang membawa mobil tadi entah karna apa pemuda itu tidak membawa motor yang biasanya ia pakai ke sekolah.

Justin yang fokus menyetir dengan sesekali dia melirik alin yang terdiam menatap jendela mobil disampingnya.

Alin diam dengan pikirannya yang kemana mana.

"Kok perasaan gue gak enak ya" batin alin gusar.

Dia tidak tau mengapa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, dan alin merasa akan terjadi hal buruk yang akan dia hadapi.

"Ekhem"alin mengalihkan pandangannya pada justin, namun hanya sebentar karna gadis itu langsung memalingkan wajahnya saat bertatapan dengan justin.

Karna bosan, alin memainkan ponselnya tanpa menghiraukan justin yang terus saja melirik nya.

"Gue minta maaf"ucapan justin, seketika menghentikan kegiatan alin.

Alin hanya diam tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.

Justin yang melihat keterdiaman alin pun menghela nafas berat. Dia akui, semalam dia salah dan perkataannya telah keterlaluan maka dari itu dia ingin meminta maaf pada alin. Tapi sepertinya gadis itu enggan memaafkannya.

Alin melanjutkan aktifitasnya saat justin tidak melanjutkan ucapannya.

"Gue minta maaf lin, semalam perkataan gue terlalu kasar"ucapan justin sama sekali tidak direspon oleh alin sedikit pun. Gadis itu masih asik dengan dunianya sendiri tanpa menyadari tatapan justin yang kini telah menajam.

Justin menghentikan mobilnya saat telah sampai di parkiran AHS.

Belum sempat alin membuka seatbelt, justin langsung mendorong tubuh alin hingga menempel di sandaran bangku mobil.

Alin yang diperlakukan seperti itupun tentu saja kaget, dia ingin keluar dari mobil namun tidak bisa karna justin langsung mengurungnya.

"Terlalu deket bangs*t" batin alin kesal saat menyadari jarak mereka berdua sangatlah dekat.

"Minggir"tekan alin menatap tajam justin yang malah tersenyum tipis. Entah apa yang ada dipikiran pemuda gila ini, intinya alin ingin cepat cepat keluar dari mobil ini. Sesak sekali bestie. Gimana pun alin juga cewek yang doyan cogan:)

"Kalo gue gak mau"ucap justin dengan wajah tengilnya.

Entah kenapa dia suka sekali membuat alin kesal, ada rasa senang tersendiri baginya. Sepertinya membuat alin kesal adalah hobi barunya mulai saat ini.

Alin menutup matanya guna meredakan amarahnya yang telah mencapai diubun ubun.

"Tahan lin tahan. Inget dia abang lo jangan sampe lo kelepasan" batin alin

"Lo mau apa hm?"tanya alin dengan lembut.

Justin tertegun saat mendengar suara lembut alin, namun itu hanya sebentar.

"Gue minta maaf"ucap justin menatap dalam alin.

"Gini cara lo minta maaf sama orang?"balas alin sinis.

"Gini? Gimana?"tanya justin yang masih tidak peka.

"Lo minggir dulu bangsat!"sentak alin yang sudah kepalang kesal.

Justin mendatarkan wajahnya.

"Jangan mengumpat"ujarnya menatap alin dingin.

Hey ayolah alin hanya ingin keluar dari mobil ini kenapa susah sekali seperti mendapatkan crush yang telah berpawang.

ALIN TRANSMIGRATION {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang