MISTRESS [Completed] ✓

STEP TWO

"Hobi! Hobi tersayang, baik sekali Kamu mau datang!" IU berjalan menghampiri dan meremas tangan Hobi. Menyambutnya ke dalam mansion seakan-akan ia sang nyonya rumah. Seraya berjinjit, IU mengangkat wajah dan dengan patuh Hobi mencium pipinya. Dengan pakaian kasualnya, Hobi terlihat layaknya pria terhormat yang tampan..

Seraya menarik hobi ke aula depan, iu berbisik di telinganya. "Mereka semua sedang minum teh di ruang tamu, Mommy, Mia, Dan Yoongi.. ingat.. tertinggallah seakan-akan kamu jatuh cinta padaku.. dan kalau kamu memandangi adikku, aku akan mencubitmu! Sekarang ikuti aku.."

"Tunggu.." Hobi berbisik cemas sambil mempererat genggamannya di tangan IU. "Bagaimana kabar Mia?"

IU tersenyum. "Jangan kelihatan secemas itu. Masih Ada kesempatan untukmu, teman"

"Apa dia masih mencintaiku? Apa dia bilang begitu?"

"Tidak, dia tidak mau mengakuinya" IU berkata enggan. "Tapi dia jelas-jelas tidak mencintai Yoongi"

"IU, aku mencintainya setengah mati. Rencana kita harus berhasil."

"Pasti" iu berkata penuh tekad sambil menyelipkan tangan ke cekungan lengan hobi.. "nah.. saatnya bertempur!"

Andaika keluar bersama dari aula depan. "Apa aku terlambat?" Tanya hobi, cukup nyaring hingga orang-orang yang berada di ruang tamu bisa mendengarnya.

IU mengedipkan sebelah mata. "Sama sekali tidak sayangku.. tepat waktu untuk minum teh." Dengan senyum lebar, iu menarik hobi ke ruang tamu ruangan lapang yang cantik dengan dinding sutra kuning pucat, perabot mahoni berukir, dan jendela jendela besar. "Coba lihat" iu berkata santai. "Semuanya sudah saling kenal. Tak perlu saling mengenalkan... Menyenangkan sekali" IU meremas tangan hobi dengan sayang. "Aku harus memberitahumu, Hob.. teh di Castle Of Min benar-benar luar biasa. Nyari selezat yang kusajikan di Seoul"

Hobi tersenyum sambil menatap sekeliling ruangan "IU memang menyajikan teh terbaik yang pernah kurasakan.. dia memesan campuran rahasia yang tidak bisa diproduksi orang lain"

"Aku menemukannya dalam salah satu perjalananku" jawab ibu sambil duduk di sebuah kursi berkaki cakar. Diam-diam iu melirik adiknya, dan senang saat menyaksikan lirik kan singkat tapi mendalam antara Mia dan hobi. Sejenak tatapan Mia syarat kesedihan dan rasa mendamba tanpa harapan. Mia Yang Malang, pikir iu... Aku akan memperbaiki semuanya untukmu. Lalu mungkin kamu dan hobi bisa membuktikan padaku bahwa cinta sejati memang ada.

Dengan sopan hobi menghampiri sofa tempat Mia dan ibunya duduk. Saat menyadari wajahmu yang merona, hobi tidak bicara langsung padanya.. tapi pada ibunya.. "Mrs.Lee, Senang sekali bertemu denganmu dan putrimu yang cantik. Kuharap kalian baik-baik saja"

"Cukup baik" Mrs. Lee menjawab dengan agak canggung. Meskipun menolak pinangan hobi pada putrinya, Mrs. Lee lumayan menyukai pemuda itu, dan ia menyadari sama seperti semua orang, bahwa cinta hobi untuk Mia tulus dan terhormat. Namun keluarga yang memiliki kekayaan terbatas harus bersikap praktis. Lord Min adalah jodoh yang lebih menguntungkan bagi Putri mereka.