Chapter 1 - Mahasiswa Baru

38 6 11
                                    

Agustus 2014,

Suatu pagi yang cerah, setelah upacara yang diikuti oleh para mahasiswa baru usai dilaksanakan, terlihat bendera merah putih berkibar dengan gagahnya di bagian depan lapangan.

Angin sepoi-sepoi menerbangkan name tag seorang mahasiswa baru yang bertuliskan 'Mikha Eyou, Arsitektur'. Mahasiswa baru dengan tinggi badan 188 cm, berkulit cerah dan nampak halus seperti porcelain, bermata sipit, dan berambut hitam lurus yang nampak lembut berkilau menatap bendera itu dengan tatapan sendu. Tanpa ia sadari, dari kejauhan, para mahasiswi baru memandangi Mikha dengan mata berbinar dan penuh kekaguman. Mereka saling berbisik dan mengagumi ketampanan Mikha.

Suara langkah kaki yang bergesekan dengan rumput menyadarkan Mikha bahwa upacara pagi itu telah usai. Para mahasiswa dan mahasiswi baru yang diwajibkan memakai pakaian putih hitam dan bersepatu pantofel ketika masa orientasi mahasiswa baru pun membubarkan diri dari barisan kemudian berkumpul dengan teman-teman mereka yang berasal dari sekolah atau daerah yang sama. Namun, Mikha hanya berdiri diam sambil sesekali merapikan rambutnya yang tertiup angin sepoi-sepoi.

Tak jauh dari tempat Mikha berdiri seorang mahasiswa baru lain, berwajah setengah Eropa dan setengah Asia yang sama-sama menarik perhatian karena ketampanannya, memandangi Mikha dari kejauhan. Ia bahkan tidak mempedulikan tatapan kekaguman dan pujian yang orang-orang sekitar tujukan padanya. Pandangannya hanya tertuju pada Mikha. Perlahan, ia berjalan mendekat ke arah Mikha dan berdiri di samping Mikha sambil tersenyum.

"Adik-adik fakultas teknik ayo kembali ke aula fakultas!" teriak seorang senior yang memakai kemeja yang dipadukan dengan celana jeans dan jaket almamater.

"Ayo! Berbaris!" sahut senior lain yang menggunakan jaket almamater dengan warna yang sama.

Para mahasiswa dan mahasiswi baru pun menuruti perintah kakak-kakak seniornya itu. Mereka berbaris dengan rapi dan bersiap untuk kembali ke aula fakultas untuk meneruskan kegiatan orientasi mahasiswa baru.

Mahasiswa dengan ras campuran Asia-Eropa yang mempunyai tinggi badan 195 cm, berkulit putih kemerahan pucat, dan mempunyai rambut bergelombang berwarna kecoklatan menoleh ke arah Mikha. "Mikha! Aku Sven, kita jurusannya sama lho!" sapanya sambil tersenyum ramah.

Mikha menoleh dan melirik name tag mahasiswa dengan ras campuran Asia-Eropa itu. 'Sven Karlstad, Arsitektur', begitulah tulisan di name tag mahasiswa itu.

"Salam kenal, Sven," jawab Mikha sambil tersenyum juga.

"Salam kenal juga, Mikha," kata Sven. "Oh, kamu bisa panggil aku, 'paman'," lanjut Sven sambil tersenyum lebar.

Mikha menjawab ucapan Sven dengan senyuman. Ia memendam rasa ingin tahunya yang tidak mengerti mengapa Sven meminta dirinya memanggil Sven dengan sebutan 'paman'.

Begitulah awal pertemuan Mikha dan Sven di masa orientasi mahasiswa baru di perguruan tinggi. Perlahan, mereka pun menjadi semakin dekat. Namun, selalu Sven yang mendekati Mikha terlebih dahulu. Mikha cenderung menyendiri dan menarik diri dari pergaulan.

***

Seminggu kemudian, masa orientasi mahasiswa baru telah usai, perguruan tinggi telah memulai masa perkuliahannya di hari pertama. Hari itu adalah hari dimana mahasiswa semester pertama memilih Unit Kegiatan Mahasiswa/UKM (merupakan lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakulikuler di dalam kampus) yang akan mereka ikuti.

"Mikha, kamu mau ikut UKM apa?" tanya Sven pada saat pameran UKM di halaman universitas.

"Hmmm... belum tahu sih," jawab Mikha sambil melihat ke sekeliling mencari stand UKM yang sekiranya sesuai dengan minatnya.

EYOU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang