TSOL: 3.VERO

571 20 2
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

"gue ngga telat kan ly? Udah lama nunggunya?" Ucap leon setelah sampai di depan gerbang rumah fely

"Sedikit lo dari mana aja sih" fely yang tadinya sudah muram akan beranjak masuk ke dalam rumah seketika tersenyum lebar saat melihat sebuah motor berhenti di depannya

"Tadi gue dari rumah vero, terus vero nya mabuk ngelarang gue buat pergi sama lo" tentu saja fely terkejut, apa lagi vero melarang leon untuk pergi dengannya

"Terus vero gimana li? Kan gue idah bilang lo harus jaga jarak sama vero, li" leon tidak marah dia malah menganggap ucapan fely tadi adalah bentuk kecemburuan yang fely tunjukan untuk dirinya

"udah lupain aja di sana ada Ferry, riko sama kevin yang jagain vero yang penting sekarang gue disini kan? nanti lo yang bakal jadi prioritas buat gue ngga usah cemburu gitu, Yuk jadi jalan?" pipi fely langsung merona saat leon mengatakan hal tersebut pada dirinya

"Let's go di pake helmnya cantik"

Namun siapa sangka ini adalah awal dari semua penderita yang akan leon hadapi sendirian.

-TSOL-

"Kalian udah mau pulang? Vero mana?" Ucap ayah vero saat melihat kedua teman anaknya sedang menuruni tangga, tadi sebelum ini dia juga melihat leon pergi namun dengan wajah yang terlihat marah? Ah, dia tidak peduli itu bukan urusannya

"Vero di atas om dia ngusir kita katanya lagi pengin sendiri" ucap ferry gamblang tanpa memandang siapa yang sedang dia ajak bicara sekarang

"Hati-hati" dia mengerti. Setelah itu dia menaiki satu persatu anak tangga untuk melihat kondisi anak sematang wayangnya itu.

Dan benar saja saat dia mendekat ke arah pintu lamar anaknya dia dapat mendengar bantingan, cacian, teriakan dan bahkan tawa dari anaknya.

"Vero! Buka pintunya"

"Ngga pah, leon ninggalin vero. Dia-dia lebih milih cewe itu dari pada vero.."

"...Ta-tadi vero udah kurang ajar sama leon pasti leon benci vero kan pah?!" Jeda beberapa menit vero diam "NGGA LEON NGGA MUNGKIN BENCI VERO DIA CINTA SAMA VERO!" Ucap vero menenangkan diri sendiri

"Leon pasti benci vero, dia jalan sama cewe. DIA NGGA MUNGKIN JADIAN SAMA CEWE ITU ARGHH! LEON CUMAN MILIK VERO, VERO ACHEILLEO DAVION!"

Vero dia selalu takut ketika seseorang menolaknya atau bahkan sampai meninggalkannya seperti sekarang.

Diaa akan menyalahkan dirinya sendiri hingga waktu yang lama jika dia tidak di tenangkan Namun, dalam waktu yang bersamaan juga dia akan menenangkan diri dengan memberikan support kepada dirinya sendiri lalu tertawa.

"YANG BOLEH MILIKIN LEON CUMAN VERO!" Ucapnya lantang kemudian dia tertawa

Vero terus merancau, tertawa dan marah tidak jelas. ayah vero meninggalkan kamar vero dan masuk ke kamarnya sendiri untuk mengambil suntikan yang telah di diresepkan oleh dokter untuk menenangkan vero dan selanjutnya ayah vero pergi ke sebuah ruangan kecil di bawah tangga tempat dia meletakan seluruh kunci rumah ini.

"VERO!" Bentak ayahnya bagaimana tidak, saat masuk ke kamar vero baru beberapa menit di tinggal oleh leon keadaan vero benar benar-benar kacau, botol-botol dan pecahannya berserakan di mana-mana, vas bunga, seprai, buku semua tidak ada pada tempatnya

Sedangkan vero sedang meringkuk dan menarik-narik rambutnya serta bergumam tidak jelas di tempat yang sama seperti terakhir kali sebelum leon meninggalkannya.

The selfishness of loveWhere stories live. Discover now