TSOL: 6.BATAS KESABARAN VERO

424 21 2
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

"Si bangsat, leon kenapa si, ck."

"Ro lo beneran suka sama leon? Dia normal ro dia ngga akan mau sama lo" riko bertanya dengan hati-hati sejak tadi vero mondar-mandir dengan ponsel di tangannya mencoba menelpon leon yang sejak tadi tidak menjawab teleponnya.

"Gue yakin. Kalau pun leon ngga mau sama gue gue bisa paksa, gue bisa egois buat urusan kaya gini"

"Cinta itu engga bisa di paksakan ro dan apa lo pikir setelah lo paksa leon dia ngga bakal coba buat kabur?" Ucap kevin sarkas kurang yakin jika vero bisa mempertahankan leon agar tetap di sisinya

"Kevin lo tenang aja jangan khawatir, gue punya kartu AS leon yang bakal buat leon tetep sama gue, I do everything with full preparation"

Satu minggu setelah vero hampir menciumnya lagi dalam keadaan sadar. Leon sudah tidak pernah lagi terlihat dan selalu menolak ajakan untuk bermain di rumah vero dengan alasan dia ingin menghabiskan waktunya dengan fely.

Dan benar saja kevin mengatakan jika hampir satu minggu ini fely pasti pergi dari rumah dari pagi dan pulang malam hari di jemput dan diantarkan lagi oleh leon

Di sekolah pun sama yang tadinya selalu pergi kemanapun bersama vero dan yang lain satu minggu ini di sekolah leon selalu menempel pada fely, seperti sedang mencari perlindungan. Sangat memuakkan pikir vero.

Leon benar-benar menguji kesabaran vero saat ini, malam ini ketiga temannya sudah berkumpul di kamar vero namun vero sedari tadi tidak henti hentinya terus saja menelpon leon untuk datang ke sini meskipun leon selalu menolak panggilan dari vero.

'lo bener bener nguji gue li dan kesabaran gue udah habis' batin vero meremat ponsel yang sedang dia genggam.

Seperti biasa sedetik kemudian seringai muncul diwajahnya 'lo bakal sama gue li"

-TSOL-

Hari ini leon berencana untuk datang ke agensi model tempat dia bekerja, ini adalah job terakhirnya sebelum dia gajian bulan ini, dia sangat bersemangat.

Teman model yang lainnya di gaji setelah pemotretan selesai namun entah kenapa leon selalu mendapatkan gajinya setiap akhir bulan dan kadang dia mendapatkan bonus juga

"Pergunakan uangmu dengan benar li, jangan di gunakan untuk berfoya-foya"

"Iya. kaka sudah bilang seperti itu berkali-kali sejak leon dapat gaji pertama. Kaka ngga pernah kan dengar keluhan tentang leon? Kaka tenang saja" ucapnya pada sang manager

Sebenarnya selama satu minggu ini selain pergi dengan fely leon selalu bingung ingin pergi kemana, dia ingin sekali berkumpul dengan teman-temannya lagi tapi di sisi lain dia tidak ingin bertemu dengan vero

Dia memutuskan pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan dapur ibunya. namun, seseorang yang tidak ingin dia temui sekarang malah sudah di hadapannya

"V-ve lo ngapain di sini?" Ucapnya canggung terlihat ragu-ragu

"Beli minum" leon hanya ber'oh' setelah itu hendak pergi namun tangganya di cekal oleh vero

"Lo harus ikut gue ke rumah, udah seminggu ini lo ngga keliatan gue telpon juga lo ngga pernah ngangkat"

"Ee..gu-gue mau jalan sama fely ve" tolaknya dia tidak ingin satu ruangan dengan vero lagi, pasti akan canggung

"Fely ada urusan keluarga, kakanya bilang ke gue" namun sepertinya sekarang vero sudah bersiap sedia mendengar penolakan dari leon terbukti dengan jawabannya yang membuat leon bungkam

"Ve gu-"

"Semenjak lo jadian sama fely lo jadi cerewet ya, buruan ikut gue"

"Gue bawa motor sendiri" vero berdecak karena leon nya jadi menyebalkan seperti ini, sepertinya leon memang harus di jauhkan dari fely

"Ribet, siniin kunci lo" ucapnya mengambil kunci milik leon dan menghubungi seseorang untuk membawa motornya, dia akan pulang ke rumah bersama leon dan dengan motor leon tentunya

-TSOL-

"Ro lama bang-leon??" Ferry terkejut bagaimana bisa vero mengajaknya untuk datang kesini.

Bukan hanya Ferry sebenarnya riko dan kevin pun tidak menyangka

"Akhirnya lo ke sini juga, gue kira lo sibuk jalan sama fely" celetuk riko

"Tadinya sih gue mau pergi tapi vero bilang fely bakal ada urusan keluarga" jawab leon

"Lo tau dari siapa ro?" Ucap ferry dengan ekspresi meledek sembari melirik kevin

"Kakanya" ucapnya tanpa melihat kevin yang mengangkat sebelah alisnya

'Lo emang licik. lo bilang fely ada urusan keluarga? kakanya aja ada di sini'

'Dominannya licik, sub nya polos sok keras nyerempet bego. Emang cocok sih'

Vero berjalan ke arah lemari mengambil sesuatu yang akan dia gunakan nanti untuk leon. Vero menyeringai memasukan benda yang barusan dia ambil kedalam sakunya

Hari mulai berganti malam. leon pergi mengunjungi agensi pukul satu siang di seret oleh vero hingga pukul setengah sebelas malam dia masih berada di kediaman milik vero

Riko, Ferry dan kevin mereka sudah tidur menyebar di kamar milik vero, leon tidak bisa tidur dia belum mengantuk sekaligus ingin pulang.

"Ve gue pulang udah malem gue pamitan cuman mau ambil gaji sama belanja kebutuhan dapur ibu, pasti dia nyariin" leon beranjak dari duduknya namun pergelangan tangannya di cekal oleh vero.

Vero bangun dari duduknya. sembari bangun tangannya tanpa sepengetahuan leon vero mengambil sesuatu di dalam sakunya, vero meminta maaf sebelum leon bertanya vero menyuntikan suntikannya ke leher leon persis seperti yang papa nya lakukan padanya.

Vero diam-diam menyelinap ke kamar milik papanya untuk mengambil suntikan yang biasa papanya berikan padanya, dia benar-benar serius dengan ucapannya ingin leon menjadi miliknya.

Suntikannya sudah kosong vero membuangnya ke tempat sampah, leon langsung lemas dan langsung kehilangan kesadaran nya sebelum dia sempat memberontak.

Vero menggendong leon ala bridal style dan membawa leon ruangan yang lain terpisah dari teman temannya, ruangan inilah yang akan vero tempati dengan leon.

"Ruangan ini bakal jadi punya lo li. lo harus di sini, lo itu milik gue" ucapnya menidurkan leon dengan perlahan di atas ranjang dan vero ikut berbaring di samping leon sembari memeluk nya.

-TSOL-

Kevin terbangun, dia merasa haus, namun saat terbangun dia tidak melihat dua orang yang biasanya tidur menempati ranjang tidak ada di posisinya.

Biasanya yang menempati tempat tidur adalah leon dan vero dan yang lainnya tidur di sofa panjang atau karpet berbulu di bawah, senyaman mereka.

Dia memutuskan untuk turun mencari keduanya mengecek siapa tau mereka sedang melakukan sesuatu yang tidak-tidak sekalian mengambil air untuk dia minum.

Setelah dia cek ternyata satu kamar yang biasanya lampunya mati kini menyala, vero pernah bilang kepadanya kalau dia mempunyai pasangan akan membawa pasangannya untuk tidur di kamar itu.

Mungkin memang benar Vero dan leon di kamar itu,

"Fely udah gue bilang dengan jadian sama vero lo cuman bakal bahagia sementara"

To Be
continue

Disini tuh leon tau kalo fely punya kaka dan kakanya itu dua laki-laki semua tapi dia engga tau kalo salah satu kakanya itu kevin

Sekian(⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)
Jangan lupa vote dan komen juseoo~

Nara<3
18.maret.23

The selfishness of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang