TSOL: 29. KESEMPATAN

198 11 0
                                    

Typo tandai
Happy reading

-TSOL-

Sudah berbulan-bulan setelah dua hari vero meluangkan seluruh waktunya untuk leon, dia menghilang entah kemana, bukan menghilang sebenarnya hanya saja vero terlihat sangat sibuk

Leon jarang berinteraksi dengan vero, setiap pulang sekolah pasti dia akan keluar terlebih dahulu dan pergi entah kemana

Dan saat leon mengajak vero untuk berbicara pasti vero akan menjawabnya dengan acuh, atau bahkan tidak memperhatikan sama sekali

Ekspresi vero pun bertambah dingin pada leon setiap harinya, tidak seperti biasanya

Leon bingung, apakah vero sudah bosan dengannya sekarang?

Jika benar leon tidak perlu khawatir kan? Karena vero telah merasa bosan sekarang adalah kesempatannya untuk pergi

Namun entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal di hati saat vero mengacuhkannya.

Tapi satu bulan setelah mereka menghabiskan waktu dua hari bersama-sama leon diam-diam membuat paspor untuk dirinya agar bisa pergi ke luar negeri bersama fely

Leon sangat bersyukur karena orang tuanya-err orang tua sambungnya. telah mengajarkannya agar selalu menabung untuk keperluan mendesak seperti sekarang

Vero mungkin bosan dengannya namun jika leon berpamitan dengan vero, leon pasti tidak akan di biarkan pergi, jadi leon memilih untuk kabur

Leon bahkan tidak memikirkan kemungkinan terburuknya dan mungkin juga leon lupa jika tiga minggu lagi akan ada ujian kenaikan kelas, yang artinya leon, vero dan yang lainnya akan naik ke kelas duabelas

Selain diam-diam dia membuat paspor, leon juga diam-diam sering bertukar pesan dengan fely, bahkan jika di malam hari mereka akan melakukan panggilan video layaknya sepasang kekasih yang tidak ada masalah

Leon membayangkan akan sebahagia apa dirinya nanti ketika bebas dari cengkraman vero

-TSOL-

"Vero kenapa li? Akhir-akhir ini vero kaya berubah?" Ucap ferry dengan berbisik, mereka sedang di dalam kelas, guru di depan sedang menjelaskan materi

Karena akhir-akhir ini vero mengacuhkannya, leon pindah tempat duduk menjadi bersama ferry dan riko bersama vero. Dan yang bikin vero tidak habis pikir adalah vero tidak keberatan sama sekali untuk duduk dengan riko, padahal biasanya vero akan mengomelinya ketika dia duduk dengan yang lain

"Gue ngga tau, udah bosen kali sama gue" jawabnya sedikit keras namun masih berbisik agar tidak terdengar ke telinga guru, biarkan saja vero yang sedang duduk di belakangnya mendengar

"Ga mungkin lah, vero cinta banget sama lo njir"

"Cinta Bullshit, vero tuh cinta cuman sama badan gue doang" leon tersenyum getir, mungkin benar vero hanya cinta pada tubuhnya saja. Jadi keputusannya membuat paspor tidaklah salah

"Gue ngga peduli sih, mending kaya gini,gue jadi lebih bebas" ucapnya lagi, kali ini dia memiringkan kepalanya untuk menatap lawan bicara, ferry tidak menjawab hanya menghela nafas, melihat vero yang duduk di bangku belakang sedang menumpukan kepalanya di atas meja, mungkin tertidur

Vero tidak benar-benar tertidur dirinya hanya memejamkan matanya, waktu mendengar pembicaraan leon dan ferry, vero langsung membuka matanya tanpa menegakkan tubuhnya

'Yaa, nikmatin kebebasan lo'

Setelah itu vero kembali menutup matanya. Leon menunduk meraih ponselnya yang ada di laci meja, lalu membuka room chat nya dengan fely

The selfishness of loveWhere stories live. Discover now