P R O L O G

1.9K 173 5
                                    

Huang Renjun (32)[CEO HRJ Corp]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Renjun (32)
[CEO HRJ Corp]

Park Jisung (18)[Siswa SMA Hanlim]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jisung (18)
[Siswa SMA Hanlim]

"BERESKAN KEMBALI KAMAR KU, PARK JISUNG!!"


Suara seorang lelaki menggema keseluruh penjuru rumah mewah itu. Huang Renjun si pemilik suara, turun dari kamar miliknya mencari si pelaku yang membuat kamarnya berantakan layaknya kapal pecah. Wajahnya memerah tanda ia sangat marah sekarang.

Wanita berusia lanjut yang berada didapur hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat aura mencekam milik punya sekarang ini.

"Jangan berteriak dipagi hari, Ren." Tegur mama Huang.

"Mama tidak tahu saja apa yang sudah dilakukan anak nakal itu pada kamar ku." balas Renjun kesal. Ia mengadu pada sang mama sekarang.

"Kau bisa membereskannya kan? Jangan dibuat menjadi masalah besar, nak. Ingat usia mu,"

"Benar sekali, mom. Renjun hyung itu terlalu banyak drama memang," sahut anak muda yang sejak tadi Renjun incar.

Dibuat jengkel oleh Jisung, Renjun mendekati pemuda itu dan--

--Plak!

"SAKIT, HYUNG!!"

"Ren.." tegur sang mama. "Lihat sekarang, kau lah yang terlalu banyak drama anak nakal. Bereskan kamar ku sebelum ku bakar semua koleksi lego mu," ancam Renjun sebelum pergi dari sana.

Jisung cemberut. Beralih menatap mama Huang meminta pertolongan, dan yang dilakukan oleh wanita berusia lanjut itu hanya tersenyum sambil mengelus kepala Jisung sayang.

Renjun sudah berniat untuk bersiap menuju kantornya, namun belum sampai dianak tangga terakhir langkahnya dibuat terhenti oleh suara Jisung yang memanggilnya.

"Hyung, kau sibuk hari ini? Sekolah ku mengadakan pertemuan dengan para wali murid untuk membahas hal yang penting. Bisa kah kau datang?" Renjun tahu kalau Jisung menyatakan kalimat itu dengan perasaan bimbang dan penuh harap.

Selama ia bersekolah di SMA Hanlim, Renjun belum pernah bisa datang ke setiap pertemuan yang diadakan oleh sekolah. Paling-paling hanya diwakili oleh ibu dari temannya saja, walaupun tidak wajib untuk datang tapi jelas sekali Jisung ingin melihat Renjun datang dan mendengarkan setiap hal yang kepala sekolah SMA Hanlim sampaikan. Namun, sekarang sepertinya belum bisa terwujud.

Renjun menghela nafas panjang, "Maaf, Jisung. Aku ada pertemuan penting hari ini dan tidak bisa datang, maafkan aku. Mungkin lain kali,"

Blam!

Dan yang bisa Jisung lakukan sekarang hanya menurunkan bahu sambil menghela nafas, jelas ia kecewa. Tapi ia jelas tahu kalau Renjun itu orang yang sibuk, meluangkan waktu sebentar dirumah saja terkadang harus dipaksa dulu oleh mama Huang baru menurut.

Jisung menoleh pada mama Huang yang sejak tadi memperhatikan mereka, "Mom katakan pada ibunya Yedam ya, untuk mewakilkan hyung mu lagi?"

Mau tak mau, Jisung hanya mengangguk lalu pamit ke kamarnya untuk bersiap. Ia akan tetap berangkat dengan Renjun setiap pagi dan pulang lebih awal dari pria itu dengan bus sekolah atau sepupu Renjun yang mengantarkannya.

Sesayang apa Renjun ke Park Jisung? Jawabannya melebihi langit bumi dan seisinya.

Hiperbola? Memang
Karena bagi Renjun, Jisung begitu berharga dimatanya. Anak polos dengan beragam tingkah lucu yang selalu bisa membuat Renjun tertawa geli. Meskipun sudah beranjak dewasa, tetap saja Jisung seperti bayi dimata Renjun.

Segala macam tingkah itu tak luput Renjun amati sejak ia menemukan anak kecil di pinggir jalan ini. Dalam keadaan kelaparan dan sendirian. Jisung dibuang oleh orangtuanya dan hidup luntang-lantung di jalanan kota.

Ini kisah Renjun, pria berusia 32 tahun dengan remaja bernama Park Jisung berusia 18 tahun. Yang dulu ditemukan oleh anak tunggal keluarga Huang itu saat usia 8 tahun.

Ini kisah Park Jisung yang dirawat oleh Huang Renjun. Dan perjuangannya tentang siapa statusnya dalam keluarga Huang.

"Aku ucapkan terimakasih sudah merawatku, tapi aku masih ingin tahu apa status ku dirumah ini.."

[A/N]

Cerita baru meluncur, ini tuh sempet aku hapus drafnya. Tapi agak nyesel abis itu padahal idenya masih jalan.

So, selamat membaca LUV🍀

See you🍀

Son Or Brother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang