12 : Gian

220 69 138
                                    

[ HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE ⭐& KOMEN💬 KALIAN.]

Ini cerita pertama aku jadi maaf kalo masih kurang bagus ya!!!

Thank u all <3 !!🧚‍✨

°
°
°
Happy reading!!🦋

12. Gian
••••

Setelah dari rumah sakit tadi, mereka memutuskan berkumpul di base camp VEGROS, dan menghabiskan waktu bersama anggota lain nya seperti biasa.

"SHAKA, SHAKA, SHAKA, SHAKA" panggil Abian seperti biasanya dengan gayanya yang menjengkelkan. "SHAKA, SHAKA, SHAKA!!"

Seolah pasrah telah memiliki teman seperti Abian, Arshaka menengok dengan malas. "Apasi"

Abian merekahkan senyum nya, memasang wajah antusias. "Kenapa duyung ga punya kaki? Terus nanti bayi nya lahir gimana? duyung ee nya gimana? Kenapa juga duyung harus punya ekor? Kenapa Shaka?"

Eric memutarkan bola matanya malas, "tanya duyung nya coba" balas Arshaka ogah-ogahan.

"Emang duyung nya ada dimana? Terus nanti mereka emang paham sama bahasa kita? " timpal Raven penasaran.

Arshaka mendengus kesal, "lo jangan ikut-ikutan anjing! Cukup Bian aja yang bikin gua pusing, lo gausah" ujar Arshaka sambil melemparkan bantal sofa kearah Raven.

Menyadari kalo Arshaka mengacuhkan nya, Abian tidak langsung putus asa. "SHAKA, SHAKA, SHAKA, SHAKA, SHAKA"

Dengan kesabaran penuh cowok yang di panggil-panggil oleh Abian, akhirnya menoleh lagi. "Apaan"

"Kenapa huruf A itu jadi huruf pertama? Sebelum huruf A itu huruf apa? Yang nyiptain huruf A siapa? Sebelum ada huruf A mereka nulis atau baca pake huruf apa? " tanya Abian.

"Bisa diem ga mulut lo? Apa mau gua lem dulu tu mulut? " ancam Arshaka, sendiri tadi darah emosi Arshaka sudah mendidih. Rasanya ingin sekali ia menendang Abian sekarang juga.

Abian menatap ke-arah lain, sejujurnya ia takut melihat wajah garang Arshaka yang seperti itu. "Er—"

"Diem dulu, lagi fokus ni gue" sautan Eric, berhasil membuat Abian sesaat terdiam.

"Lagi fokus ngapain? Lagi nonton orang telanjang ya? Bian bilangin Buna ya! " sentak Abian yang langsung mengambil ponselnya.

Mendengar ucapan Abian membuat Eric langsung mengambil hpnya, "is sotau bener ni bocah! Gua tuh tadi lagi baca. Jadi gausah ngadu yang ngga-ngga ke buna lo! Berisik nanti gua diocehin." jelas Eric menatap kesal kearah Abian.

Di dalam base camp juga ada kegiatan lain yang sedang dilakukan Raven, Fatarez, Arshaka bay one bersama anggota Vegros lainnya.

Permainan berakhir, "tim gue menang" ujar Raven dengan nada mengejek.

Liam mendengus kesal. "Halah basi, jaringan nya lagi jelek makannya lo menang."

Arshaka terkekeh, menepuk pundak Liam memberi semangat. "Hari ini lo lagi apes aja, Li."

Tidak lama Xavier berjalan kearah mereka dan mengambil posisi duduk disebelah Fatarez. "Kumpul" teriak Xavier.

"Masalah Drigle, gue gatau motif apa mereka tiba-tiba nyerang sekolah kita. Tapi... Gua harap kalian tetep hati-hati, kalo bisa mulai sekarang setiap pulang jangan sendiri, kalian bisa bareng sama anggota lain yang rumahnya agak deket sama lo pada. Gua gamau kalo sampe salah satu dari kalian ada yang kena keroyok Drigle. PAHAM GA MAKSUD GUE? " Jelas Xavier.

Fatarez AbraxaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora