14 : Gengsi

440 29 112
                                    

[ HARGAI PENULIS. BERIKAN VOTE ⭐& KOMEN💬 KALIAN.]

Ini cerita pertama aku jadi maaf kalo masih kurang bagus ya!!!

Thank u all <3 !!🧚‍✨

°
°
°
Happy reading!!🦋

14. Gengsi
•••

Sinar matahari nampak malu-malu menampakkan cahaya. Seorang perempuan membuka mata lalu melihat sekeliling, tatapan nya terpaku saat melihat seorang pria yang masih asik dengan alam mimpi sambil terus memeluk tubuhnya.

Lea berusaha membangunkan Fatarez sambil menepuk-nepuk pipinya dengan pelan, "ka bangun udah pagi"

"Ka Fata"

"BANGUN KAAAAA"pekik Lea yang tidak di hiraukan oleh nya.

Lea mendengus pelan "Awas ih, Lea mau ke kamar mandi" ujar Lea  mencoba melepaskan pelukan Fatarez, namun bukannya lepas Fatarez malah semakin menggeratkan pelukannya.

Ia terdiam sebentar, mencari cara agar pelukannya segera terlepas. Tidak lama kemudian ia berancang-ancang untuk melakukan sesuatu, "bismillah, maafin Lea ya. Lagian ka Fata susah di bangunin nya" ucap Lea sambil mengatur napasnya. Dan....

BRAKK

"BANGSAT! SAKIT PUNGGUNG GUE" ujar seseorang yang berada dibawah kasur, dengan darah yang mendidih ia bangkit untuk menatap siapa yang berani menendangnya sambil terus mengusap-usap punggung yang tadi terbentur lantai dengan keras.

Fatarez menatap tajam Lea yang sendari tadi melihatnya dengan cengiran khasnya, "hehe maaf ka, tadi kaka Lea bangunin malah ga bangun-bangun! Jadi Lea tendang aja dan...... tadaa kaka bangun."

"Keren!! Berarti besok-besok kalo mau bangunin kaka tinggal tendang aja ya" bela Lea pada diri nya, sambil terus mengoceh menatap Fatarez.

Fatarez menggeram marah, "LO? kenapa disini anjing?" tanya Fatarez kebingungan sambil terus berusaha menekan emosinya.

Lea menatap Fatarez lalu tersenyum lebar, "kaka tadi malem telpon Lea untuk minta jemput di club, kaka kenapa ke club segala sih? Kalo kaka kenapa-kenapa gimana? Lagian alkohol ga baik buat kesehatan kaka! " ocehnya.

Fatarez mengusap wajahnya dengan kasar, "BERISIK BABI, PALA GUE PUSING! LO KALO MASIH MAU NGOCEH MENDING KELUAR DARI APART GUE SEKARANG! " ujar Fatarez dengan nada lumayan keras dengan terus memijat - mijatkan pangkal dahinya.

"Pala kaka masih pusing? duh maaf kaka bobo lagi aja" ucap Lea panik seraya menuntun Fatarez untuk kembali duduk diranjang.

"Bacot" Sarkasme Fatarez yang benar-benar dibuat pusing sama ocehan Lea pagi-pagi ini.

"Sebentar Lea bikinin sarapan dulu ya"

Fatarez memutarkan bola matanya dengan malas, "hm". segera Lea keluar dari kamar Fatarez untuk membuatkan nya sarapan.

♪♪♪

Di tempat yang berbeda, tepatnya di depan kelas Xl IPA 3, ada pria yang sedang mengedarkan pandangannya seperti mencari seorang. Lalu ia melangkah untuk mendekatin itu, "Hai Ze, Van, Ley" sapa Farel pada mereka bertiga yang sedang berbincang.

Ashley tersenyum kearah Farel, "oh Hai Ka Farel" balas Ashley

"Kenapa ka? " ujar Vanya tanpa mengalihkan pandangan nya dari kuku-kuku cantik yang ia punya.

"Lea belum dateng? "

"Kayanya ga bakal masuk deh ka, soalnya tumben dia jam segini belum dateng" ujar Ashley sambil melihat jam tangan.

Fatarez AbraxaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang