8. Lomba

859 109 9
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys! Makasih :)

.

.

"Kita mau kemana sih Jo?" tanya Hansa menatap Ajo yang pagi-pagi sudah datang ke rumahnya— rumahnya sendiri, bukan rumah orangtuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita mau kemana sih Jo?" tanya Hansa menatap Ajo yang pagi-pagi sudah datang ke rumahnya— rumahnya sendiri, bukan rumah orangtuanya. Gadis itu mengajaknya untuk pergi entah kemana.

Ajo menoleh, gadis itu tersenyum. "Udah ikut aja, lo lagi setres kan? Dijamin kalo ikut gue pasti ilang setres lo." kata gadis itu.

"Jo buruan!"

Hansa melihat ke arah mobil Ajo, di sana ada seorang gadis berambut ungu. "Siapa tuh Jo?" tanya pria itu.

"Adek gue, si Bulan. Lagi libur kuliah dia, makanya ikut." jawab Ajo.

Hansa mengerutkan adiknya, dia menghentikan jalannya dan menatap Ajo. "Lo punya adek? Kok gue baru tau?" tanya pria itu.

Ajo menoleh lagi. "Punya, masih kuliah dia."

Hansa benar-benar tidak tau tentang kehidupan pribadi Ajo. Selama mereka berteman, dia hanya tau kalau Ajo sudah tinggal di apartemen sejak gadis itu masih SMA. Jadi selama ini Hansa tidak tau kalau Ajo memiliki adik, dan bahkan dia tidak tau kalau Ajo adalah sepupu Nino.

Nino juga tidak pernah bercerita kalau Ajo adalah sepupunya, padahal mereka juga sering bertemu tapi baik Ajo maupun Nino tidak pernah mengatakan apapun tentang hubungan keluarga mereka.

"Buruan Jo, telat ntar kita." kata Bulan yang duduk di kursi depan.

"Iya-iya, santai dong." sahut gadis itu.

Ajo langsung masuk ke dalam mobilnya dan duduk di depan, sedangkan Hansa duduk di belakang.

Bulan menoleh ke belakang. Gadis itu tersenyum. "Hai bang, nama gue Bulan. Adeknya Ajo." ucapnya sambil tersenyum memperkenalkan dirinya.

Hansa balas tersenyum. "Gue Hansa, temennya Ajo."

Bulan mengangguk-angguk mengerti. Gadis itu kembali menoleh ke depan. Dia langsung memutar lagu untuk menemani perjalanan mereka menuju ke tempat yang dituju.

"Lo kuliah dimana?" tanya Hansa menatap Bulan melalui kaca.

"Jogja bang." jawabnya.

"Keren dong, jurusan apa?" tanya Hansa.

"Animasi." jawab Bulan sambil tersenyum lebar.

Hansa melebarkan mata. "Wah, keren tuh jurusan animasi."

Bulan tersenyum lebar. "Iya dong." sahutnya bangga.

Ajo mendengus. "Lo kalo gak gue paksa juga gak bakal mau kuliah, lo pasti bakal sia-siain bakat gambar yang lo punya." kata gadis itu.

Bulan menoleh pada Ajo. "Iya deh iya, makasih ya kakakku sayang. Udah maksa buat kuliah." kata gadis itu.

Hansa tertawa melihat interaksi kakak-adik di depannya ini. Sepertinya Bulan dan Ajo memiliki sifat yang tidak berbeda jauh.

Om Han | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang