30. Mandi Bareng

2.1K 85 8
                                    

Vote dan komen jangan lupa guys!

Makasih )

.

.

"Sa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sa.." panggil Hansa yang baru saja pulang bekerja.

Sasa langsung menghampiri Hansa dan mengambil tas kerja pria itu. "Kok baru pulang om?" tanya gadis itu.

Hansa mengangguk. "Iya, tadi Sheril dateng. Jadi kita mampir cafe dulu, dia nanyain kamu. Kam mau nggak jadi modelnya dia?"

Sasa menggigit bibir bawahnya. "Om tadi pergi sama Kak Sheril?" tanyanya.

Hansa berjalan menuju ke dapur dan mengambil air dari dalam kulkas. "Iya. Gimana? Kamu mau nggak jadi modelnya dia? Kalo mau nanti biar saya info ke dia?" tanya pria itu sambil menoleh pada  Sasa.

Sasa memainkan bibirnya. Gadis itu kemudian menatap Hansa. "Menurut om gimana?" tanyanya.

Hansa duduk di kursi dan menatap Sasa. "Ya kamu maunya gimana? Mau apa enggak?"

"Om kan suami aku, jadi aku nanya pendapat om dulu.." sahut Sasa ikut duduk di kursi dan menatap Hansa.

Hansa menarik nafas dan menghembuskannya pelan. "Ya kalo kamu emang mau ya silahkan. Asal gak ganggu waktu belajar kamu ya gapapa. Yang paling penting itu pendidikan kamu, jadi kalo kamu mau lakuin sesuatu asal itu gak ganggu waktu belajar kamu ya gak masalah. Jangan sampe nanti pas ujian kamu malah kesusahan." kata pria itu sambil menatap Sasa.

Di umur sekarang yang paling penting untuk Sasa adalah pendidikannya. Apalagi gadis itu sudah hampir lulus, jadi hal paling penting adalah fokus belajar supaya Sasa bisa lulus dengan nilai yang baik.

Sasa nampak berfikir sebentar. "Aku nanti cuma jadi model buat foto-fotonya gitu kan om?" tanya gadis itu.

Hansa mengangguk. "Iya, kamu cuma foto buat katalognya aja. Nanti kalo kamu mau biar saya kasih tau Sheril, dia pengen banget kamu yang nanti jadi modelnya.." jawab pria itu.

"Om ngizinin aku?" tanya Sasa.

Hansa mengheela nafas dan menatap Sasa.  "Asal gak ganggu waktu belajar kamu gapapa.."

Sasa kemudian mengangguk. "Yaudah deh, aku mau."

Hansa tersenyum. "Oke, biar nanti saya kabarin Sheril." kata pria itu.

Sasa mengangguk. "Iya om.."

Hansa kembali meminum air dari dalam botol yang dia pegang. Pria itu terlihat sangat haus sekali.

"Haus banget ya om?" tanya Sasa.

Hansa mengangguk. "Iya."

"Om, aku tadi nggak masak." kata Sasa tiba-tiba.

Hansa mengerutkan keningnya. "Kenapa?" tanya pria itu.

Sasa menunduk dan memainkan jari-jarinya. "Tadi mama nelpon, katanya mau ke sini bawa makanan. Katanya aku gak usah masak, mama yang mau bawain." jawab gadis itu dengan sedikit takut.

Om Han | ENDWhere stories live. Discover now