07.Rumah Mewah

13 4 0
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Sebelum membaca jangan lupa baca bismillah dulu yah gays,karena di barengi bismillah insyaallah berkah.
Dan jangan lupa vote nya yah itu sebagai menghargai karya author juga agar semakin semangat dalam melanjutkan cerita nya.

Dan jangan lupa follow yah gays sebelum membaca, insyaallah aku follback kok

Terimakasih

🌼🌼🌼

Hidup dalam kesederhanaan itu lebih menyenangkan daripada hidup di tempat serba mewah tetapi jauh dengan orang lain.
~#Muhammad Hamis Shafiq Zidan~

🌼🌼🌼

🌼🌼🌼

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kurang lebih 3 hari menempuh perjalanan, karena terhitung juga dengan macetnya, akhirnya tiba di sebuah daerah yang terkenal dengan patung buaya dan ikan nya, ya daerah Surabaya nama nya yang berada di provinsi Jawa Timur yang istilah arti nya Berani Menghadapi Bahaya, iya tempat zidan sekarang sangat lah jauh dari tempat kelahiran nya, sekarang ia memiliki dua tempat tinggal antara Bandung Jawa Barat dan Surabaya Jawa Timur, karena Jawa Timur adalah tempat tinggal Arman selaku orang tua zidan.

Mobil Alphard itu terparkir di sebuah rumah besar menghadap ke arah timur, di tutup oleh gerbang yang menjulang bak seperti istana cerita dongeng. Zidan sangat tidak menyangka karena memiliki rumah mewah nan megah seperti ini, dulu zidan di bawa ke rumah ini saat berusia 2 tahun, lantas zidan lupa dengan keberadaan rumah mewah ini.

Kelakson mobil di bunyikan oleh arman, pertanda ia akan masuk kerumah megah itu.
Seorang penjaga gerbang atau satpam rumah membuka gerbang secara lebar, dan tidak lupa memberikan sapaan kepada Arman.

"Selamat datang tuan" ucap laki-laki paruh baya mengenakan seragam berwarna navy, juga menempel sebuah namatag Wahyu Saripudin yang sering di panggil Pak Sarip ,itu yang memberikan sapaan dan senyum ramah nya.
Arman membalas dengan anggukan dan senyuman.

Mobil itu memasuki area wilayah halaman rumah besar mewah nan megah itu. Zidan memang lah takjub dan tidak lupa mengucapkan kalimat Allah atas keindahan halaman rumah megah nya seperti taman di negeri dongeng. Namun, dalam hati zidan tetap ia lebih nyaman tempat tinggal nya di Bandung dari pada dirumah megah ini.

"Yuk masuk nak" ajak Hamidah sambil merangkul sang putra sembari mendorong tas kover

Didepan pintu teras sudah berjajar rapi 3 Asisten Rumah Tangga disini, menyambut kedatangan mereka.

Zidan With Syakira Where stories live. Discover now