06|| Main

4.5K 987 74
                                    

Sekitar sepuluh tahun yang lalu saat (Name) masih menginjak sekolah dasar, dan si kembar baru lulus tk.

Saat itu orang tua mereka ada dinas diluar kota selama beberapa hari, jadi ketiganya hanya di rumah bersama asisten rumah tangga.

"Noona, Sung macuk cekolahnya Noona kan?" Tanya Yoosung cadel.

(Name) yang sedang mengajarkan Yoojin penjumlahan menoleh, "Iya, kamu sama Yoojin masuk SD-nya Noona."

"Wah.. Kita beltiga catu cekolah..." Gumamnya dengan mata berbinar.

"Iyaa..!" (Name) menepuk kepala Yoosung.

"Noona, bukankah sebaiknya Hyung belajar membaca?" Tanya Yoojin.

"Akh! A-aku.." Yoosung gugup.

"Benar juga, setelah ini belajar baca gimana?"

"Iya!"

Yoojin tersenyum puas mendengar ucapan (Name), sedangkan Yoosung berencana kabur.

"Tapi sebelum itu, selesaikan soal penjumlahan ini dulu ya Jin-ah? Kau sudah paham dasarnya kan?" (Name) memberikan selembar soal.

"Baik." Yoojin langsung mengerjakan tanpa protes.

Sambil menunggu Yoojin selesai, (Name) bermain puzzle bersama Yoosung.

"Ugh.. Ini ditaluh mana Noona? Sung bingung."

"Itu disini.." (Name) membenarkan posisi puzzelnya.

"Woah! Kelen.." Yoosung menatap kagum (Name).

"Gak sehebat itu kok~ hehe.."

Puk! Yoojin menoel pundak (Name).

"Noona." Panggilannya.

"Ya?" (Name) menoleh.

"7+9 berapa? Tanganku tidak cukup." Yoojin bingung, ia baru diajarkan berhitung menggunakan jari oleh (Name), tapi soal ini memerlukan lebih dari sepuluh jari.

"Ujin bica meminjam tangan Sung." Yoosung menyodorkan tangannya.

Yoojin menggeleng, "Kalau meminjam milik hyung, nanti aku tidak bisa mengerjakan sendiri dikelas."

"Begitu ya.." Yoosung berubah lesu.

"Hmm... Kalau gitu kau bisa memakai jari kaki!" (Name) menunjuk kaki Yoojin.

"...."

"...."

"Apa boleh?" Tanya Yoojin tidak yakin.

"Memangnya ada yang melarang?" (Name) mengangkat sebelah alisnya.

"...Baiklah." Yoojin berjongkok dan menghitung, "..11, 12, 13, 14, 15... 16!"

"Benar!" (Name) mengacungkan jempol.

Prok! Prok! Prok! Yoosung tepuk tangan.

Yoojin mengalihkan pandangannya malu.

▼⁠・⁠ᴥ⁠・⁠▼

"--Jin! Yoojin!!"

Mendengar panggilan itu, kelopak mata Yoojin terbuka perlahan. Terlihat siluet Mandeok dihadapannya.

"Jarang melihatmu ketiduran," Ucap Mandeok.

Yoojin tersenyum tipis, "Mungkin Noona memasukkan sesuatu lagi.."

"Lagi?"

"Bukan apa-apa." Yoojin mengalihkan topik, "Apa ada masalah?"

𝐁𝐢𝐠 𝐒𝐢𝐬 [ᴋᴇᴍʙᴀʀ ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz