13 || Hasil

3.1K 691 57
                                    

Malam ini adalah malam terakhir sebelum waktu lima hari yang dijanjikan Koji habis.

Walau tidak mendapat semua data yang disembunyikan, Koji yakin informasi ini lebih dari cukup untuk memuaskan rasa penasaran kliennya, DG. 

'Kak (Name) benar-benar rumit..' Koji mengacak rambutnya frustasi.

Bocah itu tak menyangka kalau menyelidiki (Name) akan sesulit ini, dia bahkan hampir kebobolan berkali-kali.

Dari awal Koji tau kalau latar belakang (Name) tidak sesederhana kelihatannya, tapi dia tidak pernah mengira bahwa gadis itu memiliki hubungan dengan Ilhae.

Fakta ini begitu mengejutkan sampai ia hampir menyerah untuk menyelidiki lebih lanjut karena takut menjadi musuh Ilhae.

Namun mengingat DG telah mengirim uang muka, dan sialnya uang itu sudah habis. Akhirnya Koji memutuskan untuk tetap melanjutkan tugasnya.

"Aku harus minta bonus pada si rambut pink." Koji mengambil ponselnya dan menekan kontak DG.

Begitu telepon diangkat, dia langsung mengeluh panjang lebar tanpa memberikan celah bagi DG untuk menyela.

"Sial, sial, sial, apa kau tau tugas yang kau berikan itu sangat berbahaya?? Aku juga tak mengira akan se-berbahaya ini, coba saja kalau skill ngeles ku buruk, aku pasti sudah menjadi musuh Ilhae sekarang! Berikan uang kompensasi untuk kesehatan mentalku!!!"

DG memproses perkataan Koji,"--tunggu, tunggu!! Kau tenang dulu! Coba jelaskan kenapa kau jadi musuh Ilhae??"

"Aku tidak menjadi musuhnya, tapi sekarang mereka pasti mencurigaiku." Koji mendengus kesal.

"Curiga? Kenapa?"

"Aku kirim file nya padamu, lihat saja sendiri." Ucapnya sambil mengotak-atik komputer.

Begitu file terkirim, ada keheningan sesaat diantara mereka. DG sibuk membaca isi file, sedangkan Koji menunggu reaksi dari CEO PTJ Entertainment tersebut.

Tak butuh waktu lama bagi DG untuk mencerna seluruh isinya. Namun, dia masih tidak percaya dengan apa yang tertera disana.

"Gila.. Sial.. Apa ini benar?? (Name) kakak Yoojin?! Kau sedang tidak membuat lelucon kan Koji?" Terdengar nada ketidakpercayaan dari suara DG.

"Untuk apa? Aku juga masih tidak terima tau!"

"......" DG tak bisa berkata-kata.

Koji bersandar di kursinya, "Yah, kalau memang benar kak (Name) adalah kakak 'orang itu' pun belum tentu dia berhubungan dengan Ilhae kan?"

"Masuk akal, setiap (Name) bercerita tentang adiknya juga selalu digambarkan sebagai anak SMA biasa." DG menghela nafas, "Siapa sangka anak yang dia maksud itu ternyata Yoojin."

"Kak (Name) memang terlihat mudah dimanipulasi sih." Ucap Koji dengan tampang watados.

"Yah, itu.." DG tidak bisa menyangkal.

"Dia juga buruk dalam menilai situasi, mungkin tipe yang tidak peka?"

"Sangat tidak peka!" Tambah DG tiba-tiba.

"..???"

"Ekhem-- ekhem.. Tapi, tetap saja kita belum bisa memastikan apakah (Name) tahu soal Ilhae atau tidak." DG menetralkan suaranya dan merubah nadanya menjadi serius, "Jadi, Koji.. Aku akan menambah sepuluh juta jika kau bisa memastikan. Bagaimana?"

Alis Koji berkedut mendengar ucapan DG, seketika amarahnya meluap, "HAH?! HELLOOO?? KAU SEDANG NGELINDUR YA ARTIS SIAL*N?! SUDAH AKU BILANG KALAU INI SANGAT BERBAHAYA KAN?? KAU MASIH INGIN MENYURUHKU?? AKU YANG LEMAH INI???? DAN LAGI, KENAPA BAYARANNYA SANGAT KECIL?!!!"

𝐁𝐢𝐠 𝐒𝐢𝐬 [ᴋᴇᴍʙᴀʀ ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ]Where stories live. Discover now