14 || Janggal

3.1K 661 64
                                    

Entah kenapa akhir-akhir ini (Name) sering kali bertemu dengan Racoon. Mau itu untuk urusan kerja atau hanya sekedar berpapasan.

Padahal sebelumnya mereka hampir tidak pernah bertemu, pertemuan awal mereka juga tidak berkesan baik bagi (Name).

Menurutnya ada sesuatu yang janggal di ruangan Racoon. Belum lagi tatapan mengintai yang ia rasakan kala itu benar-benar membuat tidak nyaman.

(Name) tidak ingin berprasangka buruk pada perusahaannya, tapi ia tidak bisa tidak berpikiran negatif kalau mengingat kembali ekspresi tertekan Racoon.

Sebagai sesama perempuan, (Name) bisa merasakan ketidaknyamanan yang dialami gadis itu.

"--(Name), Yoo (Name)!" Panggil Eunji menyadarkan (Name) dari lamunan.

"Ah?! Eh.. Kenapa??"

"Kau belum menyentuh makananmu sama sekali." Eunji menunjuk makan siang (Name).

"Oh.. Kau benar," (Name) mengambil sendoknya, "Omong-omong Eunji, apa kau tidak merasa aneh dengan perusahaan ini?"

Deg!- jantung Eunji berdegup kencang saat mendengar perkataan (Name). Ia takut kalau (Name) tau sesuatu tentang Ilhae.

"A-apa maksudmu?" tanyanya gugup. Bulir keringat mulai mengalir di pelipisnya.

"Tidak.. Hanya saja..." (Name) bingung bagaimana cara menjelaskannya, ia juga bimbang apa sebaiknya memberi tau Eunji atau tidak, "Em.. Lupakan, mungkin hanya khayalanku saja haha.."

'....Mencurigakan..' Eunji merasa kalau dirinya akan terlibat hal merepotkan.

Setelah selesai makan siang, (Name) pergi ke toilet untuk menata ulang riasan wajahnya.

Sesampainya di sana, ia kembali bertemu Racoon. "Halo Eonni, habis dari kantin ya?" Sapanya ramah.

"Iya, kau sudah makan?" (Name) tersenyum lembut.

"Aku akan makan saat stream nanti, hari ini kontennya mukbang."

(Name) tertegun, ia kembali teringat kejanggalan di ruangan Racoon.

"Apa apa Eonni? Wajahmu pucat, apa kau sakit?" Tanyanya dengan wajah khawatir.

"Tidak, aku sehat kok!" Elak (Name).

"Baguslah kalau sehat."

"Racoom-nim.." Panggil (Name).

"Hm? Sudah kubilang jangan pakai '-nim' kan?"

(Name) memiliki tatapan serius dimatanya, "Kalau kau butuh bantuan atau apapun, katakan saja padaku ya?"

"Bantuan..? Semacam apa?" Racoon memiringkan kepalanya.

"Entahlah, apapun itu yang masih dalam jangkauan ku." Jelasnya.

"Kalau begitu.." Senyum Racoon berubah menjadi senyum keserakahan, "Bisakah Eonni membuatku jadi anggota Ilhae-"

BRAAAKKK!!- salah satu bilik toilet terbuka dengan kasar, pelakunya adalah Eunji.

"Kau disini?" Tanya (Name) bingung.

"Eonni kenal dia?"

"Dia itu teman-" Ucapan (Name) dipotong.

"(Name), bukankah kau seharusnya kembali ke kantor? Jam makan siang sudah lewat." Potong Eunji tanpa memperdulikan kehadiran Racoon.

"Tapi aku sedang ngobrol bareng Racoon-nim, aku tidak bisa tiba-tiba pergi kan?"

"Itu ben-" Racoon berhenti bicara saat melihat tatapan tajam Eunji.

𝐁𝐢𝐠 𝐒𝐢𝐬 [ᴋᴇᴍʙᴀʀ ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ]Where stories live. Discover now