09 || Ketemu

3.3K 773 36
                                    

Di sebuah ruangan mewah, terlihat dua orang pria duduk berhadapan sambil meminum segelas alkohol.

Pria yang berjas putih memandang lawan bicaranya dengan tatapan bingung.

Sepengetahuannya 'orang itu' jarang minum untuk menjaga pikirannya tetap bekerja secara lancar. Tapi tiba-tiba dia malah menawari minum, apalagi ini masih siang hari.

"Hei. Apa ada masalah, Jin?" Tanyanya pada sang lawan bicara--Yoojin.

Yoojin tak menjawab, ia mengetuk gelasnya dengan wajah datar. Sekarang pria berjas putih itu semakin dibuat bingung karena Yoojin memperlihatkan ekspresi aslinya, bukan topeng senyum ramah yang selama ini ia pasang.

Menurutnya hanya ada satu alasan kenapa pria bermuka dua itu seperti ini, ini pasti menyangkut 'hal yang tak bisa sepenuhnya dikendalikan' atau dengan kata lain, kakaknya.

"Haaah.. (Name)-nim, ya?" Ia meminum alkoholnya sambil berpikir bahwa sesi curhat Yoojin akan memakan waktu lama.

"Noona.." Yoojin memikirkan sesuatu sejenak sebelum melanjutkan, "..Dia bekerja di anak perusahaan 4."

Bzfuuuuuut--!!

Orang berjas putih itu--Baek Hangyeol, menyemburkan minuman yang ada dimulutnya.

"Uhuk! uhuk! --Apa?!" Ekspresi tenangnya hilang, wajahnya penuh keterkejutan sekarang.

"Reaksiku waktu itu persis sepertimu." Yoojin mengabaikan ketidaksopanan Hangyeol karena ia mengalami hal yang sama sebelumnya.

"Benarkah?--tidak, tunggu.. Jadi katamu (Name)-nim bekerja di perusahaan 4?" Hangyeol menutup mulutnya tak percaya.

"Ya, beruntung Noona tidak menjadi streamer.. Mungkin aku akan membubarkan mereka jika itu terjadi." Suara Yoojin sangat pelan saat mengatakan kalimat terakhir.

Hangyeol sedikit bergidik mendengar ucapan Yoojin. Bosnya memang gila, tapi ini menunjukkan seberapa penting (Name) bagi Yoojin.

"Lalu bagaimana sekarang? Aku sudah lama tidak berkunjung, apa (Name)-nim sehat?" Tanyanya mencoba mengalihkan topik.

"Ya, Noona seperti biasanya. Sejauh ini hanya sistem pin saja yang dia ketahui." Yoojin meminum alkohol digelasnya dalam sekali teguk.

"Oh? Pin, ya.." Hangyeol melihat pin yang terpasang di jasnya.

Ada hening beberapa saat sebelum keduanya menghembuskan nafas lelah.

Ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, (Name) pernah mampir ke anak perusahaan 1 untuk menyelesaikan kasus operasi plastik yang menimpa idol ampu-an nya.

Tentu saja hal itu membuat mereka berdua sakit kepala. Keduanya bahkan melakukan pertemuan pribadi diluar jam rapat untuk membahas hal ini, mengingat identitas (Name) yang dirahasiakan.

"Yah.. Kebebasan (Name)-nim memang mempesona." Gumam Hangyeol pelan.

Yoojin menatapnya dingin, ekspresi ramah kembali muncul diwajahnya. Seperti biasa, senyum polosnya benar-benar terlihat alami.

"Aku harap kau tidak mengembangkan 'sesuatu' yang tidak perlu." Ucapnya lembut.

"Oh? Mana mungkin aku berani." Hangyeol tidak bodoh, ia tau ini peringatan.

"Begitukah? Bagus." Yoojin masih menatap tajam tapi memilih untuk melepaskannya kali ini.

"Tentu saja.." Hangyeol mengisi kembali gelasnya dengan alkohol, "Kau mau?"

Yoojin menggeleng, "Tidak."

▼⁠・⁠ᴥ⁠・⁠▼

Daripada mendengarkan dua orang berkacamata yang obrolannya penuh tipu muslihat, mari kembali ke Yoosung kita yang imut-imut.

𝐁𝐢𝐠 𝐒𝐢𝐬 [ᴋᴇᴍʙᴀʀ ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ]Where stories live. Discover now