38.Luka Yang Membekas

35.4K 2.7K 465
                                    

⚠WARNING!!!

THIS STORY CONTAINS HARSH SPEECH, SEX, OBSESSION, HARASSMENT, AND VIOLENCE.

===•===

SHUT UP AND WATCH.

===•===

STUCK IN THE DARK.

===•===

   Brukhh!

   “Kak Khe!!” pekik si kembar. Mereka memapah Khenna dan mendudukannya di bawah pohon rindang.

   “Kak Khe??”

   “Kakak mengantuk, maafin kak Khe ya?” kata Khenna sebelum akhirnya tak sadarkan diri.

   “Kak Khenna!! Kakak bangun,” ucap si kembar sembari menangis.

   “Altaz, kamu jaga kak Khe. Aku mencari bantuan.”

   Altaz mengangguk patuh. Altez berlari secepat yang dia bisa dan berhenti ditepi jalan raya. Tangannya terus melambai pada mobil yang lewat namun tidak ada satu pun yang mau berhenti.

   “Masih ada waktu, gue bisa kasih ini ke Maya.” Gumam Zafnan lantas menaruh kotak itu.

   Dia kembali menjalankan mobilnya. Cowok itu mengerem mendadak ketika Altez tiba-tiba berlari ketengah jalan. Panik, Zafnan langsung keluar dari dalam mobil.

   “Altaz? Eh... Altez, kamu—”

   Altez menggenggam tangan Zafnan, “kak Zafnan bantuin Altez. Kak Khe tertembak dan sekarang tidak sadarkan diri. Tolong bawa kak Khe ke rumah sakit... Tolong... Altez takut.”

   Zafnan menatap iba. Tanpa pikir panjang, dia menggendong Altez. “Kakak parkir mobil dulu ya, habis itu kita bawa kak Khe ke rumah sakit.” Kata Zafnan menenangkan. Altez mengangguk patuh.

   Setelah Zafnan memakirkan mobilnya, kini keduanya menyusul Altaz dan Khenna. Zafnan terkejut melihat Khenna berlumuran darah begitu banyak. Dia hendak mendekati gadis itu namun tertahan. Seumur hidupnya dia tidak pernah menyentuh perempuan kecuali ibunya. Apa yang harus Zafnan lakukan?

   “Kak Zafnan bawa kak Khe... Darah kak Khe semakin banyak yang keluar.” Pinta Altaz.

   Zafnan menghela napas berat, “Ya Allah, dosa seberapa banyak pun itu. Hamba yang akan menanggungnya. Gadis ini tidak bersalah.”

   Dia merendah lantas menggendong Khenna ala bridal style. Zafnan membawa Khenna ke mobilnya di ikuti si kembar. Kini, mereka pun menuju ke rumah sakit terdekat. Kurang dari 15 menit, mereka sampai. Segera para medis menanganinya dan Zafnan bersama si kembar menunggu di luar. Zafnan menatap si kembar bergantian. Tatapan keduanya seolah memperlihatkan jika mereka seperti selamat dari kematian.

   “Kalian, adik dari Ren Alzada kan?” tanya Zafnan.

   Keduanya mengangguk, “kakak mengenal kak Ren?”

   “Kita satu sekolah. Kakak sudah mengabari kakak kalian, jadi tunggulah.”

   “Kak Ren sudah pulang?? Kak Zafnan nggak bohong kan?” tanya Altaz dengan mata berkaca-kaca.

   “Kakak bertemu dengannya beberapa saat lalu. Kakak tidak berbohong.”

   Altaz menangis sambil memeluk Altez. Zafnan yang melihat hal itu menghusap puncak kepala Altaz dengan lembut. Dia tau seterauma apa dua bocah disampingnya saat ini. Tak berapa lama tampak Alzada datang bersama Daisy.

ALZADAISY[End]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz