21

39.7K 3.9K 43
                                    

INGAT VOTE SEBELUM MEMBACA

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

INGAT VOTE SEBELUM MEMBACA.
kalau udah 510 vote, lanjut.

>>>>>

"Bukankah kau tidak Sudi menginjakan kaki dirumah ini lagi? Lalu kenapa kau kembali?" tanya Bagas ketus,

"Sudah yah, sebaiknya kita masuk kedalam, tidak enak ribut diluar nanti apa kata tetangga." Ajak sang ibu yang langsung diikuti oleh suaminya, keduanya langsung masuk kedalam tanpa mengajak Alice untuk masuk kedalam rumah.

"Bu.. ayah.." lirih Alice, entah kenapa hatinya sangat sakit ketika melihat kedua orang tua Alice mengabaikannya. Entah ini murni perasaan Agnes atau perasaan Alice asli, tetapi ini sangat menyesakan.

"Sebaiknya kita juga masuk," ajak Jeffery ketika melihat Alice yang menatap sendu kedua orangtuanya. Gadis itu mengangguk dan menyetujui ajakan Jeffery, mereka masuk kedalam rumah. Ibu dan ayah Alice duduk di sofa dengan tatapan yang masih ketus, bukannya kenapa. Mereka masih sakit hati dengan ucapan-ucapan menyakitkan yang Alice ucapkan, ayahnya juga malu ketika Luna meneleponnya dan mengatakan sikap Alice yang benar-benar memalukan disana. Mereka sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk anaknya, tapi apa?

Alice menjauh dari Jeffery kemudian menjatuhkan tubuhnya didepan kedua orangtuanya, ia tidak tahu kenapa dia sampai seperti ini, apa mungkin Alice asli juga andil dalam hal ini? Gadis itu menangis sembari terus mengucapkan permintaan maaf dan berlutut didepan kaki kedua orangtuanya. Ia menangis sejadi-jadinya tanpa berniat untuk berhenti menangis, Ayuma--ibu Alice menjadi tidak tega dengan anaknya yang begitu. Wanita paruh baya itu ikut menangis, ia menepuk pundak Alice kemudian sedikit menarik lengannya untuk menyuruhnya bangun.

Bagas yang melihat istrinya begitu tidak melarang sama sekali, ia kemudian menggeser duduknya dan memberikan Alice tempat untuk duduk. Sebagaimanapun buruknya sikap Alice kepada mereka, gadis itu tetap anak mereka, darah daging mereka. Ayuma memeluk anaknya ketika Alice sudah duduk disampingnya, tangis keduanya pecah. Sekitar dua puluh menitan mereka menangis, tangisannya sekarang sudah mulai mereda. Ayuma melonggarkan pelukannya dan menatap sang anak yang sesegukan, wanita itu mengusap sisa air mata diujung mata indahnya. Alice berulangkali mengucap kata maaf,

"Sudah, ibu memaafkanmu. Jangan menangis lagi, apa kau tidak malu dengan suamimu?" Kekeh sang ibu sembari melirik Jeffery,

"Bu, seratus ribu maaf pun tidak bisa menyembuhkan luka yang ayah dan ibu dapatkan dariku. Apa ayah dan ibu masih Sudi memaafkan anak durhaka seperti aku? Aku sungguh menyesal bu, yah." Ucap Alice menundukkan kepalanya, Ayuma tersenyum lembut kemudian mengangkat kepala anaknya.

"Sudah ya? Ibu memaafkanmu," ucap sang ibu, Alice rasanya ingin menangis kembali mendengar suara lembut itu. Kapan ya terakhir kali Agnes mendengar suara lembut ibunya? Ah mungkin dua tahun lalu ketika ia memberikan rumah baru untuk kedua orangtuanya.

"Ah ibu sampai lupa menyambut tamu kita, ibu akan membuatkan suamimu minum dulu ya?"

"Tidak usah bibi, nanti merepotkan."

My Husband's Family Are Obsessed With Me. حيث تعيش القصص. اكتشف الآن