enam

955 73 0
                                    

Setelah makanan mereka datang, mereka langsung memakan makanannya sesekali tertawa karena candaan riko dan alvin.

Tak lama bel masuk berbunyi. Merkea menuju kelas masing masing.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bel pulang telah berbunyi seluruh warga sekolah berbondong bondong menuju gerbang sekolah, begitu pun dengan nio.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh, menit nio sudah sampai mansion. Didepan mansion terdapat banyak motor yang berjajar, mungkin temen abang pikir nio.

Membuka pintu mansion dengan pelan nio dapat mendengar suara canda tawa yang emm sangat bahagia, iri tentu saja siapa yang tidak iri dengan kebahagiaan mereka. Nio hanya melewati mereka dengan tampang datarnya. Hingga suara menghentikan langkahnya.

"Kemana aja lo baru pulang?" Tanya aska dengan sinis

"Bukan urusan lo" jawab nio dengan dingin mood nya kurang bagus ya gaiss

"Gue abang lo nioo" ucap aska. Teman teman aska hanya diam saat melihat kejadian tersebut toh buat apa bukan urusan mereka pikir mereka.

"Abang, sejak kapan lo ngaku sebagai abang gue HAA" jawab nio sambil terkekeh hambar, setelah mengucap itu nio menuju kamarnya.

Sampai kamar ia merebahkan tubuhnya dikasur empuk miliknya. Nio menatap langit langit kamar dengan pandangan kosong, lama kelamaan kantuk mulai menyerang dan nio pun terlelap.

.
.
.
.
.
.
.
.

Matahari sudah digantikan dengan bulan yang sangat indah. Nio menerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan didalam kamar.

Setelah nyawa terkumpul seratus persen nio menuju kamar mandi. Kurang lebih lima belas menit nio keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Nio menuju Walk-in closet untuk memilih baju yang akan ia kenakan.

Setelah memilih baju ia akan turun untuk makan malam karena waktu sudah menunjukkan pukul 19.20 dimana sepuluh menit lagi makan malam dimulai.

Tap

Tap

Tap

Suara sandal mengema di area tangga, terdapat nio yang sedang menuruni tangga untuk menuju meja makan.

"Malam semua" sapa nio

"Malam boy/hmm/malam dek" itulah jawaban dari anggota keluarga yang berada dimeja makan.

Tanpa banyak ba bi bu nio duduk disebelah bara.

"Mari makan" ucap tegas sang kepala keluarga

Makan malam pun telah dilaksanakan sekarang semua berada diruang keluarga termasuk nio, kenapa karena nio dipaksa.

Lihat saja wajah nio cemberut sedari tadi. Sebenarnya nio ingin cepat cepat untuk kekanar tapi apalah daya.

Setalah mengobrol cukup panjang akhirnya nio pergi ke kamar. Sampai kamar ia tak langsung tidur melainkan membuka pintu balkon dan duduk disana.

"Kangen" lirih nio

"Apa kabar keluarga gue disana, kangen abang,daddy, mommy gio kangen" guman nio(gio).

Malam semakin larut nio tak beranjak dari balkon kamar hingga seseorang masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa diluar nio, disana dingin" ucap bara lembut. Merasa tak ada jawaban bara menuju balkon.

"Ada apa hmm, cerita sama abang" tanya bara, nio hanya mengelengkan kepalanya

" Ya udah kalok gak mau cerita, ayo masuk disini dingin gak baik" ajak bara

"Iya" jawab nio

Setelah sampai di dalam kamar bara menutup pintu balok dan menuju ranjang nio.

"Dah tidur sini" ucap bara

Tanpa berkata nio merebahkan di kasur empuknya dan memeluk bara. Bara tidak keberatan ia mengelus kepala nio hingga dengkuran halus terdengar.

"Maafin abang nio" ucap bara lirih dan tertidur bersama nio






























Hai gaiss segini dulu bye bye
(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠✧⁠*⁠。

I'M GIO NOT NIOWhere stories live. Discover now