chapter 23

415 34 0
                                    

Jam alarm dikamar Yan Ling berbunyi membuat sang pemilik terbangun lalu mematikan alarm itu.

"Ssstt" ringis Yan Ling.

Netra Ruby nya sedikit menunduk. Dileher sampai tulang selangka nya banyak bekas gigitan cinta.

Posisi yan terbaring dengan jin woo memeluk perutnya sangat erat seperti tak mau melepaskannya. Serta ia hanya memakai tangtop crop hitam dan celana pendek.

"Oh sempurna, aku akan mendapatkan masalah ditempat kerja" bisik yan ling cukup pelan.

Yan Ling sedikit memekik ketika jin woo memeluknya semakin erat dan menenggelamkan wajah tampannya di ceruk lehernya.

"Bangun, kau harus sekolah ingat" ucap yan ling mencubit pipi jin woo.

Helaan nafas terdengar, jin woo melepaskan pelukannya, yan ling buru-buru bangkit dan pergi ke kamar mandi.

Didalam kamar mandi yan ling berdecak kesal bercampur malu ketika lehernya banyak dipenuhi bercak gigitan.

"Dia itu selalu saja berbuat sesukanya" ucap yan ling mengerutkan bibirnya.

"Memang" balas jin woo.

Tiba-tiba perutnya terasa sesak lalu merasakan sesuatu menempel tepat di tengkuknya.

"... Jangan disana.. ngghh" lenguh Yan Ling.

Jin woo kembali membuat tanda di lehernya dan itu cukup untuk membuat yan ling gila sesaat. Tangan jin woo menurunkan tali croptop yan ling.

"Kau suka melukis tubuh mu hm?" Tanya jin woo melihat ukiran bunga mawar di leher yan ling.

Tangan kiri jin woo menyingkirkan rambut hitam meninggalkan tengkuk putih mulus menggoda.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya yan ling takut-takut.

"Menurut mu?" Tanya balik Jin woo.

Yan Ling merasakan sesuatu aneh di tengkuknya. Jin woo mengukir nama dirinya di tengkuk yan ling, tidak terlalu besar namun dapat terlihat jelas.

"Aku menyukai mu" ujar jin woo.

Tangan jin woo mengelus-elus punggung putih mulus milik Yan Ling. Menadainya dengan tanda merah muda.

🌠🌠🌠🌠

Jin woo berjalan dengan cara menyeret keduanya kakinya. Querehsha dan Yan Ling sudah pergi bekerja.

"Asia" teriak jin woo manja.

Asia yang tengah memasukkan buku kedalam tasnya, sontak berhenti sambil mengerutkan keningnya, ketika mendengar suara memanggilnya.

"Jin woo, kenapa kamu belum siap-siap?" Tanya Asia.  "Dan ubah penampilan mu sedikit lebih muda" lanjutnya melihat jin woo sudah tidak seperti anak sekolahan.

Namun tanpa Asia duga-duga. Jin woo memeluknya dan menenggelamkan wajahnya ke dada miliknya.

"Aku sedang malas, libur satu hari oke" ucap jin woo.

Asia berkedip untuk menjernihkan pikirannya. Tangannya mengelus-elus surai hitam jin woo.

"Hanya kali ini" ucap Asia menurut.

"Apa katamu belion, makan sekecil itu cocok untuk tuan kita?" Tanya igris tidak setuju.

"Ini namanya makanan mewah, orang-orang kaya sering memakannya" jawab belion.

High school dxd: Shadow monarch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang