frienzone pt.1

71 15 7
                                    

"ya! Min brengsek Yoongi!! turun gak lo sialan!"

"lo aja yang kesini, dasar pendek penakut"

yoongi menjulurkan lidahnya ke arah gadis yang sedang mengumpatinya lalu kembali memakan mangga hasil colongan dari pohonnya langsung.

"eh--eh, bantet jangan narik celana gue anjing!" umpat yoongi saat gadis itu malah beralih menarik narik celananya. Hampir saja kesuciannya hilang, yoongi segera menaikkan celananya yang melorot. Lalu kembali melanjutkan acara makan mangga nya yang tertunda.

hening, tak ada suara selain rumput yang bergoyang.

keheningan yang tercipta seketika membuat yoongi merinding, dia lihat gadis itu duduk dibawah pohon dengan menelungkup kan wajahnya pada kedua lututnya.

"jie" panggil nya pelan. Tidak ada balasan, bahu jieun mulai bergetar.

yoongi yang merasa bahwa jieun benar benar menangis pun turun dari atas pohon.

memegang bahu yang bergetar itu dengan lembut, menatap penuh kekhawatiran "hey jie, lo nangis jie? m--maafin gue, sumpah gue gk maksud buat lo__

__eh anjing lepasin kaki gue, dasar ratu drama astagfirullah jieun sempak gue kelihatan anjir"

jieun yang rencananya berhasil pun tertawa terbahak-bahak. Rencananya tidak akan pernah gagal, yoongi tidak akan pernah membiarkan nya menangis.

"heh! heh! kalian ngapain di situ, mau nyuri kalian? dasar anak anak nakal!"
sebelum pria botak dengan perut buncit itu tiba di hadapan keduanya, yoongi yang bahkan belum memperbaiki sempaknya yang kelihatan mengaitkan lengannya pada gadis yang diam membeku. Membawa langkah kecil gadis itu berlari sejauh mungkin.


















"hosh...hosh, capek banget astaga. Untung kita gk ketangkep, kalau sampe ketangkep trus pak samsul ngadu sama ibu, wah bisa mati gue" ujar yoongi sembari menghapus peluhnya. Jieun juga ngos ngosan, tapi air matanya sudah keluar duluan.

"hiks--bunda"

"e-eh, jie jangan nangis. Kita udah aman kok, gue pastiin bunda gak bakal marahinlo. ntar kalau pak samsul ngadu gue bilang aja kalau itu semua ide gue" bujuknya lembut.

jieun berhenti menangis, matanya yang memerah menatap kearah bocah laki laki itu. Mengambil ujung baju yoongi dengan pelan.

'hukss, slrupppp, hukss'

tatapan datar+jijik yoongi berikan pada gadis bocah yang sibuk mengeluarkan ingusnya di kaos miliknya. Sekali lagi, 'KAOS' miliknya

"jorok banget lo bocil"

"diam lo monyet, ini juga gara gara lo. tau gak sih kalau pak samsul tuh galak banget, pokoknya semua salah lo! dan sebagi kompensasi, mangga ini sekarang punya gue!"

yoongi menggeleng tak setuju " heh, gue yang manjat, gue yang nanti nanggung amarahnya, sekarang lo mau ngambil enaknya aja gitu? biar ape lu begitu lu? hah!" pekiknya tak terima sembari berkacak pinggang. Menatap gadis itu garang namun terkesan lucu.

"SSJ dong! pokoknya mangga ini sekarang jadi punya gue titik!" ujar jieun sembari berlari membawa sekantung mangga yang yoongi ambil tadi dari pohonnya pak samsul.

"yak!! SSJ apaan bangsat!"

"artinya suka suka jieun tolol!"











(dasar dua bocil kematian, masih kecil aja mulutnya dah setajem silet. cocok kali yah jadi tamu di acara RUMPI NO SECRET / much💋


























"jie!! yoongi sunbae berantem sama seokjin sunbae jie!!" pekik jisoo sembari menghampiri jieun yang terduduk lesu di bangkunya dengan heboh.

kepala yang sakit akibat nangis semalaman terpaksa di angkat, kantung mata terlihat jelas. jisoo merasa kasihan dengan sahabatnya yang baru saja jadi jomblo setelah dua tahun berpacaran dengan kim seokjin, sunbae nya yang jadi most wanted si SMA HANYANG.

"d-dimana jis? tolong bawa gue ke sana." ujar jieun panik sembari berusaha berdiri, karena hampir terjatuh jisoo akhirnya menuntun jieun ke lapangan basket, tempat terjadinya baku hantam.








________________

"bugh"

"plak"

"bugh"

yoongi memukuli pria yang lebih tua dari padanya dengan membabi buta.
"anjing lo! bangsat mati aja lo sialan!"

"lo kenapa sih anjing"

"bugh" seokjin membalikkan keadaan dengan mulai membalas pukulan pria min itu, namun tak bertahan lama saat yoongi dengan beraninya menghantamkan kening miliknya pada kening pria itu.

"berani banget lo buat nangis jieun, punya hak apa lo? hah! gue yang selalu jaga supaya air matanya gk jatuh malah terbuang sia sia gara gara lo brengsek!"

"itu semua gara gara lo bangsat, lo yang selalu jadi orang ke orang ketiga dalam hubungan gue sama jieun"

"oh, yah? bukannya elo yang jadi orang ketiga? lo baru jadi pacarnya dua tahun aja belagu! gue yang udah bareng bareng sama dia dari orok
b aja tuh"

"iya, sahabatan dari orok pengecut seumur hidup"

"anjing, lo gak tahu apa apa sialan!"

yoongi dan seokjin saling timpang tindih, tidak ada yang mau mengalah. Seakan akan mereka rela mati di tempat ini

"yoon, pak saipul dateng cok."

"bugh"

hoseok yang berusaha memisahkan karena si guru killer pun akhirnya jadi ikut ikutan kena pukulan entah siapa. Sementara dari arah jam tiga, aroma saipul si guru killer sudah dapat terendus

fyi saipul ini terkenal sebagai guru killer yang kehadirannya dapat di endus dengan hidung. karena jujur saja si saipul ini jarang mandi dan jarang ganti baju, jadi wajar saja baunya dapat tercium dari radius 3km.

emang sebau itu. ini juga yg membuat guru bk itu jadi killer, disuruh mendengarkan ceramah dengan bau setara tong sampah selama berjam-jam, siapa coba yang tahan?

adu pukul yang tadinya dua orang menjadi tiga orang dengan hoseok sebagai korban ter parah akhirnya berhenti saat suara gadis yang menjadi alasan pertengkaran terjadi terdengar dengan lirih, karena jujur saja kepala jieun sakit sekali. Ditambah lagi mendengar kabar pertengkaran. woah rasanya...hmm👍 anjim banget.

"yoon, cukup." ucapnya lirih. Mendengar suara lirih jieun membuat emosi yoongi semakin membara, tidak pernah sejarahnya jieun terlihat begitu ringkih dan rapuh, namun apa yang terjadi sekarang?.

"gak bisa jie, bajingan ini harus di beri pelajaran" ujarnya sembari memukuli wajah tampan seokjin yang sudah membiru, yang tentu saja tidak dibiarkan seokjin begitu saja, pria itu juga turut membalas dengan memukuli perut yoongi. Jujur rasanya sakit, tapi jika emosinya tidak tersalurkan rasanya lebih sakit lagi.

"yoon, kalau lo gak berhenti. Gue gak akan mau lagi ngomong sama lo" ancamnya sembari mencoba menghentikan adegan baku hantam. Hampir saja satu pukulan mentah melayang pada gadis itu, yoongi yang sadar menarik tangannya.

"pukul aja yoon kalau emang masih blom puas"

"m-maafin gue jie, gue gk maksud"jelasnya terbata saat menatap netra yang biasanya selalu memancarkan aura ceria kini nampak sayu dengan air mata di sudut matanya.

"udah yoon, udah. Sekarang ikut gue beresin luka lo" tanpa menunggu persetujuan jieun menggengam tangan pucat yang di hiasi lembam dan bercak darah menuju uks. berjalan dengan pelan karena bagaimanapun dia juga sedang tidak enak badan.





















"jie, kalau gue suka sama lo gimana?"




























world of you [yoonu]Where stories live. Discover now