change 1

49 7 0
                                    

friend change
people change
everything change
and it's not strange
but..
I hope you never change
can you?

-----------------------------------------------

jieun melebarkan senyumnya saat makan malam yang di masaknya tertata rapi dimeja makan. Terlebih kue putih dengan lilin bertuliskan angka 33, sebagaimana umur yang berulang tahun.

netranya melirik ke arah benda canggih dengan casing putih yang baru saja berdenting. Pertanda pesan masuk.

suami ku💜

maaf jie, aku lembur.

Senyum yang tadinya mengembang kini luntur. Terdiam sejenak, lalu menghembuskan nafas pelan.

Lengan mungilnya beralih membereskan seluruh masakan. Memasukkan makanan padat dengan rasa manis yang belum tersentuh sama sekali kedalam lemari pendingin.

Langkahnya perlahan menuju kamar, berhenti sebentar untuk kembali menatap ruang makan yang harusnya di isi tawa hangat seperti tahun tahun sebelumnya.

Terkekeh pelan saat membandingkan masa itu dengan masa sekarang. Mungkin, jika saja kejadian tiga tahun yang lalu. Dimana dirinya yang sedang mengandung dengan cerobohnya membunuh bayinya sendiri dengan terjatuh dari tangga, juga dimana keadaan rahimnya di angkat dan tak dapat mengandung kembali.

Memilih memejamkan mata, berharap hari esok akan lebih baik. Mencoba menguatkan diri sendiri, namun sekuat-kuatnya gadis itu menahan, setetes bening dalam diam adalah jawaban atas rasa pedih yang ia rasakan.

........


Siang ini jieun sudah menyiapkan bekal yang akan dibawanya kekantor suaminya yang lembur hampri seminggu lamanya. Sekalian meminta izin karena gadis itu harus ke daegu karena pagi pagi sekali adiknya jihyo. Memberitahu bahwa ibu mereka sedang sakit dan wanita paruh baya itu tak mau makan dan meminum obatnya.

Tentu saja jieun cemas dan khawatir.

"maaf nyonya, tuan Min sedang ada rapat dan tidak dapat diganggu." ujar pria park menyesal.

jieun tersenyum teduh, menepuk bahu menunduk itu dengan perlahan, menatap netra kucing pria yang menjabat sebagai sekretaris suaminya dengan hangat.

"tak apa sekretaris park, aku akan menghubunginya setelah rapat. Ini, aku titipkan bekal makan siang untuk suamiku, dan ini untukmu__

__Aku membungkus kan lebih banyak dari biasanya karena beberapa hari kedepan aku tak dapat memberikanmu makan siang, karena aku harus pergi ke daegu selama beberapa hari. Maaf jika suamiku memiliki salah atau pun berbuat kasar kepadamu. Kau yang lebih mengenal bagaimana dia kan?
karena itu, tolong jaga dia selama aku tidak ada"

pria itu, park jimin. Menghangat didalam hatinya. anggukan penuh semangat dengan senyuman penuh ia berikan sebagai ganti dua paper bag yang ada di lengannya, membungkuk pelan saat gadis itu pamit.

"hati hati di jalan,  jie noona!"










......

To suamiku 💜

oppa, tadi aku datang kekantor ternyata kamu lagi meeting.
aku sudah menitipkan makan siangmu pada jimin, dan maaf tak dapat mengatakannya secara langsung.
eomma sakit.
jadi aku harus pergi ke daegu untuk beberapa hari.
namun tenang saja, aku sudah menyiapkan makanan yang dapat kamu panasin ke microwave, juga dikulkas ada kue ulang tahun yang aku buat semalam.
oppa, selamat ulangtahun, maaf belum bisa menjadi istri yang terbaik.
aku mencintaimu💜

penuh cinta, Min jieun.








flashback

yoongi berjalan perlahan, melewati satu lorong kelorong lainnya.

Sepi

itu yang pria itu rasakan saat memasuki apartemen nya. Kemana istrinya?, tak pernah sekalipun gadis itu pergi tanpa pamit padanya.

gelap

apa sedang mati lampu? pikirnya, jemari panjangnya pun meraba dinding untuk menyalakan saklar.

ceklek/

"saengil chukka hamnida~"

"saengil chukka hamnida~"

"saranganeun, nae nampyon"

"saengil chukka hamnida~"

lelah yang dibawanya dari kantor menghilang begitu saja, dengan cepat pria itu menarik jieun kedalam pelukan hangat, membuat gadis itu tertawa jenaka.

"oppa, tiup dulu lilinya" namun saat akan meniup lilin, gadis itu kembali menghentikannya.

"ada apa?" tanya yoongi bingung.

gadis itu terkekeh kecil " make a wish dulu oppa"

pria itu tertawa geli lalu menuruti gadis itu.

"baiklah, kalau begitu kita berdua yang harus membuat permohonan"

gadis itu mengangguk lalu memejamkan mata.

"....."

"....."

"sudah?" tanyanya menatap hangat wajah mungil istrinya, gadis itu mengangguk lucu.

"apa permohonanmu oppa?"

"semoga kamu selalu di sisiku"

"kalau permohonanmu apa?"

"....."












"semoga kamu tidak ikut berubah."







world of you [yoonu]Where stories live. Discover now