2

4.6K 590 47
                                    

Kadang dia adalah alasan kamu kesal....

Hari ini rumah sepi, hanya ada kamu dan kakakmu, Michael.

"Ini hiri Vilintine" nyinyirmu ketika kamu membaca artikel tentang hari kasih sayang.

Kamu duduk di kursi ruang makan, menyuapkan sesendok nasi ke mulutmu sambil menggenggam ponselmu yang menampakkan banyak tulisan.

"Alah bullshit semua!" Kamu menaruh ponselmu pada meja dengan kasar.

"(Name) kalau gak sayang hp nya mending buat aku aja." Sindir orang di sebelahmu.

"Apasih, gak lucu!"

"Kenapa sih (name)? Makan tinggal makan. Makanya gausah lihat hp."

"Mihya,"

"Hm?"

"Tadi dapet cokelat?"

"Banyak lah"

Kamu makin menekuk wajahmu. Alasan moodmu buruk hari ini, kamu tak dapat cokelat satu pun, padahal banyak gadis dikelasmu yang mendapat cokelat.

Kamu pikir kamu akan dapat meskipun hanya satu. Bahkan kamu mengira Isagi akan memberimu cokelat hari ini.

"Hehe kenapa? Jangan bilang kamu gak dapet satu pun?" Sepertinya dia mengejekmu.

"Gak tau ya."

"(Name) gak dapet, benar?" Tanyanya sekali lagi.

"(Name)~" godanya sekali lagi.

"Mihyaa" kamu mendorongnya menjauh. Kamu jelas kesal dengan kakakmu yang tengil itu.

Beranjak dari kursi, tujuanmu saat ini adalah kamar.

Baru juga lima menit kamu merebahkan tubuhmu pada kasur, pintumu terbuka menampakkan si pirang.

"Jalan yuk!"

"Hah?" Kamu cuma tercengang, baru juga tadi makan, sekarang ngajak pergi?

"Ayo (name) jalan-jalan? Cepetan, lima menit gak keluar, aku tinggal." Michael keluar tanpa butuh jawabanmu.

"Minimal....,TUTUP PINTUNYA MICHAEL!"

Di sini kamu sekarang, jalanan malam dengan lampu kota yang tampak indah di malam hari.

"Kita mau ke mana sih?" Tanyamu pada lelaki sebelahmu.

"Ke mana ya?"

"Lah?"

"Ke sini, (name)." Tangan dinginmu ditarik untuk mengikutinya.

"Ngapain ke toko bunga? Mau menggoda perempuan mana lagi Mihya?" Katamu curiga dengannya. Biasa, gelagat buaya.

"Bunda yang suruh, liat ini."

Dia menunjukkan layar ponselnya.

"O-oh..."

"(Name) mending kamu yang milih, aku tunggu di luar." Suruhnya padamu sambil mendorong punggungmu masuk ke dalam toko.

"E-eh?"

Mau tak mau kamu masuk ke dalam toko dan berakhir mengurusi bunga yang akan kalian beli.

"Ayo pulang Mihya, udah nih."

"Oh? Udah? Oke."

Tak ada keributan selama kalian pulang. Tak seperti biasanya. Ketenangan ini berlanjut sampai kalian tiba di depan rumah,

"(Name), nih." Kamu menoleh, melihat kotak kecil di tangan kakakmu.

"Aku belum ulang tahun perasaan?"

"Ambil aja deh, lama." Tak sabar, ia menarik tanganmu, memaksa tanganmu untuk menggenggam kotak itu.

"Dah, jangan jadi singa lagi ya (name)." Katanya seraya mengacak rambutmu.

Dia masuk terlebih dulu dengan bunga pesanan bunda di tangannya.

Kamu melihat kotak itu lalu membukanya.

Sebuah cokelat berbentuk hati yang terbungkus mika cantik dengan notes,

'(name) galak, happy valentine!'

....tapi dia juga alasan kamu tersenyum.


BONUS :

(buka pict ini untuk melihat chat)

(buka pict ini untuk melihat chat)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

HEY SISTER! Michael Kaiser Where stories live. Discover now