CHAPTER 6

668 89 5
                                    

YoonA, Mark, dan Jeno menunggu lampu hijau pejalan kaki menyala untuk ke pusat perbelanjaan, tak lama lampu hijau pejalan kaki menyala YoonA, Mark, dan Jeno bergegas menyebrang jalan.

"Mark, Jeno... kalian capek?" tanya YoonA

"Tidak, Mom" sahut Mark

"Tidak bu" sahut Jeno

"Ehm... Aku ingin makan siang" YoonA menoleh ke Jeno, dan Mark, "Kalian mau makan apa?"

"Apa saja, Mom" Mark memperhatikan Jeno dari belakang, 'Kenapa dia mengigaukan Ayahnya semalaman?' 

Bugh

Mark tidak fokus berjalan tersandung oleh kakinya sendiri hingga terjatuh di trotoar jalan, "Agh..."

YoonA memalingkan pandangan ke Mark, "Mark!" terkejut dan menghampiri Mark "Kamu enggak apa-apa, Mark?"

"Aku enggak apa-apa, Mom" sahut Mark

Jeno menghampiri dan menggendong Mark menuju ke klinik terdekat, diikuti YoonA dari belakang. Di klinik Mark obati di ruang pemeriksaan klinik, YoonA dan Jeno menunggu di luar.

 "Mark..." YoonA sangat khawatir dan terus menggengam tangan Jeno sangat erat.

Jeno mengusap tangan YoonA, "Mark hyung akan baik-baik saja jadi enggak perlu khawatir, Bu"

YoonA mengangguk kecil "Iya..."

Ckleck

Pintu ruang pemeriksaan, "Mommy" Mark keluar dari dalam ruangan

YoonA langsung menghampiri Mark, "Masih ada yang sakit"

Mark mengangguk kecil, "Enggak Mom, cuman..."

"Cuman kenapa, Mark?" YoonA khawatir

"Cuman dompet Mark yang sakit sekarang, Mom" Mark menyengir lebar

YoonA menarik telinga Mark "Kamu itu ada-ada aja, yah" menarik Mark ke dalam pelukannya, "Mommy khawatir banget sama kamu, Mark."

"Maaf, udah buat Mommy khawatir tadi" Mark merasa bersalah

YoonA melepaskan pelukannya, "Lain kali lebih hati-hati, yah" mengusap rambut Mark

Mark mengangguk kecil, "Iya Mom"

YoonA memaling pandangannya ke Jeno, "Jeno, Makasih yah...." memeluk Jeno

Jeno mengangguk pelan, "Sa-sama-sama, bu"

.

.

.

Mark mencoba memejamkan mata untuk tertidur tetapi tidak bisa, Jeno tertidur sedari tadi.

Mark perlahan membuka mata dan menoleh ke Jeno 'Dia terlihat sangat berbeda jika sedang tertidur' mengamati wajah Jeno dari dekat, membuat jantungnya berdetak kencang. Tanpa sadar matanya tertuju pada bibir Jeno, perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Jeno hendak mencium bibir Jeno. Tiba-tiba Jeno bergerakan, sontak membuat Mark refleks menjauhkan wajahnya dari wajah Jeno.

Jeno meneteskan air mata, "Ayah... Jangan tinggalin Jeno sendirian..." 

'Dia mengigau lagi?!'. Mark menatap Jeno khawatir, 'Sebenarnya apa yang terjadi dengan Jeno dan Ayahnya?' perlahan menarik tubuh Jeno ke dalam pelukan dan mengusap rambut Jeno 

.

.

.

Jeno perlahan membuka mata dan merasa ada yang memeluknya dengan hati-hati memindahkan tangan Mark, "Jangan telat, yah..." mengecup kening Mark dan beranjak tempat tidur bersiap ke sekolah.

Ketos Is My BrotherOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz