{35} i'm jealous

33 3 0
                                        

hiiiii

jangan lupa tinggalkan jejak 💬⭐

~happy reading~

"Sakit..." Ringis Claira, bagaimana tidak Muzza mencengkram pergelangan tangannya kuat.

Saat sampai di dalam apartemen Claira, Muzza menghempaskan tangan Claira begitu saja.

"Lo apa-apaan si Ra?! Lo sama Fauzan berduaan, boncengan, keren lo begitu?" Sengit Muzza dengan menaikan nada bicaranya.

"Muzza apa maksud kamu?!" Sentak Claira emosi.

"Maksud gue? Bisa jadi cewek yang mahal dikit? Minimal jangan ganjen lah."

Plak!

Kepala Muzza oleng kesamping saat tangan putih lembut itu menyentuh kasar pipinya, Muzza mengepalkan tangannya erat hingga urat-urat ditangannya menonjol.

"Bahkan orang tuaku yang benci sama aku aja gak pernah ngatain aku kaya gitu, terus kamu yang ngakunya cinta kenapa gitu?" Claira menghapus air matanya kasar.

"Kenapa kamu gini?!" Tanya Claira emosi.

Muzza terdiam sejenak, "I'm jealous." Akuh Muzza, seketika tawa menyakit 'kan memenuhi penjuru ruangan. Tawa Claira yang begitu besar, tawa bahakkan yang Muzza yakin itu bukan tawa yang sering gadis itu perlihatkan.

"Apa kamu bilang? Cemburu? Muzza, aku sama Fauzan cuma satu kelompok dan tadi kita gak sengaja boncengan, dan kamu cemburu? Lantas aku yang selalu dengerin omongan kamu tentang pacar-pacar kamu, aku yang selalu diam saat kamu menggoda cewek-cewek, kemana? AKU HARUS APA?! AKU GAK PERNAH KAYAK GINI!"

"Ya karena lo gak benar-benar cinta sama gue, disini cuma gue yang cinta sama lo, sedangkan lo? Lo cuma butuh gue karena dunia lo suram!"

"Muzza kamu salah, justru disini aku ngerasa yang pacaran sendirian. Semua orang bisa memberikan cinta, tapi gak semua orang bisa memberikan kesetiaan."

"Disini yang kita bahas itu lo! Kenapa jadi ngungkit ke gue?" Tanya Muzza masih menaikan nada bicaranya.

"Karena kamu mau di mengerti, tapi gak bisa ngertiin orang lain. Kamu egois!"

"Gue gak mau lo diambil sama cowok-cowok lain----"

"Apa dengan gini caranya? Kamu itu dibutakan cemburu, aku sering cemburu tapi aku gak pernah kayak kamu!"

Muzza terdiam, lehernya terasa tercekik sampai ia tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi.

"Kamu egois, kamu yang menyakiti tetapi kamu berperan seolah kamu yang tersakiti. Harusnya rasa ini gak ada---"

"Ra, kenapa lo bilang gitu?! Pasti ini gara-gara Fauzan!"

Muzza mengotak-atik ponselnya, sementara Claira hanya menatap Muzza dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

Saat panggilan dengan seseorang terhubung, Muzza menempelkan ponsel itu di telinganya.

"Halo, gue minta lo hajar Fauzan Viendra. Jangan sampai dia masih hidup---

[√] 1. ElmuzzaWhere stories live. Discover now