69. Cuman Lo

4.6K 228 63
                                    

Karna part sebelumnya banyak yang komen, jadi ak panjangin sedikit part ini😍

Menurutku ini part termaniez😺💐



Tak

"Anj____

Umpatan yang akan keluar dari mulut cowok yang ada digazebo itu seketika tertahan kala melihat pelaku yang ternyata adalah temannya. Ia pun bangun sambil mengelus dahinya yang baru saja dijitak kaleng coca cola. Lalu menatap semua teman temannya yang entah kapan berada diwarung ambyar. Sebagian dari mereka bahkan sudah asyik menyemil keripik pisang dari warung bucan.

"Ngapain lo tidur disitu?" Tanya Ai setelah Azam menyenderkan punggungnya didinding gazebo.

Namun bukannya menjawab, Azam malah melihat bu Cantik yang baru saja keluar sambil memegang nampan. "Bucan yang ngasih tau ya?" Tebaknya.

Bu Cantik menoleh. "Maaf ya, Azam. Tadi bucan khawatir banget sama kamu. Bucan pikir kamu kayaknya lagi ada masalah sampai minum lima coca cola. Yaudah bucan telfon Ai suruh dia sama yang lain datang kesini buat nemenin kamu. Bucan takut kamu kenapa napa kalau sendirian."

Azam diam. Dia tidak mungkin marah pada bu cantik. Bagaimanapun, beliau melakukan itu karena khawatir pada dirinya.

"Ha? Dia udah minum lima kaleng, bucan?" Tanya Aldi kaget.

"Iya. Bucan khawatir banget liat dia minum sebanyak itu."

"Nggakpapa. Bucan nggak salah kok." Ujar Ai setelah menyeruput kopinya. "Duh, kopi buatan bucan emang paling the best." Lanjutnya memuji.

"Jangan percaya omongan manisnya, bucan. Si Ai mau ngutang rokok lagi tuh." Celetuk Rian membuat Ai seketika nyengir.

"Kamu ini benar benar ya."

"Minggu depan papah saya bakal transfer kok bucan. Serius."

"Alah paling cuman setengah bayarnya." Sahut El yang berada digazebo. "Jangan percaya bucan."

Ai menggeleng cepat. "Semuanya. Saya janji."

"Kalau lo ingkar, berarti kita semua harus lo traktir." Tambah Zidan.

"Nah setuju gw tuh." Timpal Aldi dan Toni.

"Anjir gw dimanfaatin." Ucap Ai pelan.

Aldi yang memang duduk disamping Ai, langsung merangkul pundak cowok itu setelah tak sengaja mendengar ucapannya. "Lho? Temen kan harus dimanfaatin bro."

"Musnah aja lo dari bumi, Di." Balas Ai lalu kembali melihat bu cantik. "Bucan nggak asik ah. Masa saya udah nggak dipercaya."

"Musrik percaya sama lo." El menyahut lagi membuat kedua mata Ai beralih ke gazebo. "Sini El by one sama gw." Ajaknya sambil menaikkan lengan baju.

Bu cantik geleng geleng kepala melihat kelakukan anak anak muda diwarungnya itu.

"Yaudah sana kamu ambil."

Mendengar itu, raut wajah Ai seketika sumringah. Ia pun beranjak dari bangku untuk pergi mengambil sebungkus rokok yang berada di etalase kecil.

"I, keripik pisang satu sekalian."

"Bucan emang penjual paling baik sealam semesta. Saranghae bucan." Ucap Ai yang langsung mendapat tatapan keki enam temannya.

"Lo kalau lagi ada masalah panggil aja kita semua. Jangan lampiasin ke diri lo sendiri. Nggak guna banget kita jadi temen lo kalau kayak gini." Tegur El pada Azam yang duduk didepannya sambil memejamkan mata. "Lo lagi ada masalah sama bu waketos?" Tanyanya yang sebenarnya sudah yakin.

AZAM [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang