bagian 5

29 21 0
                                    

REVISI!!

Di ingatkan kembali sebelum membaca. vote terlebih dahulu, terimakasih

Happy reading mantemann!!

***

Hari terus bergulir, dan KBM lancar di lewati. Suara bel istirahat berakhir telah berbunyi, semua siswa siswi berhamburan untuk masuk kedalam kelas masing-masing termasuk Elmira dan Aulia.

Ketika Elmira dan Aulia ingin ke tempat duduk asalnya, ada suara yang menghentikan langkah mereka berdua, Ghaniah namanya sering di panggil dengan sebutan Ghea.

"Ehh, lu berdua kok mirip, kek Upin ipin."

"Jangan Upin Ipin, kecakepan itu mah." Koreksi Elmira.

"Trus paan?" tanya Ghea.

"Dora sama monyetnya aja, gue dora nya  dia yang jadi monyetnya, yakan Li?" ucap Elmira asal, dan langsung di suguhkan gaplokan di bahu dari Aulia.

"Si goblok orang serius juga," tukas Ghea dan berlalu pergi ke tempatnya.

"Sakit nyet! Jangan galak-galak sama gue, ntar gue pecat dari film kartun gue lho," ledek Elmira sedangkan Aulia sudah pada tempat duduknya.

Jam pertama sudah terlewati dan tidak ada tanda-tanda seorang guru pun memasuki kelas ini. Elmira melihat ke arah bangku paling belakang terdapat empat orang perempuan yang sedang bersenda gurau bersama.

"Eh Li, ke situ yuk. Kita kenalan sama yang lain." Elmira mengguncangkan tangan Aulia dan menunjuk kearah belakang, lalu kepala Aulia reflek menoleh kearah yang di tunjuk oleh Elmira, kemudian di anggukan dengan Aulia.

"Ayo."

Dua perempuan itu berjalan kearah belakang, dengan sikap percaya diri yang Elmira punya, ia memberanikan diri membuka percakapan pada perempuan yang bergerombol di belakang.

"Hai, kenalin gue Elmira," mengulurkan tangan kanannya dan senyuman lebarnya kepada anak yang menggunakan kacamata.

Semua yang berada disitu tampak melongo dan diam beberapa menit, kemudian fokus kembali ke topik awal.

"Hehe maaf ya, gue so SKSD banget sama kalian, tapi gue emang pengen kenalan kok. Oh ya, nih sama temen gue juga namanya Aulia," dengan cengiran kudanya.

"E-eh iya gapapa namanya juga baru-baru, gue Eka," ucap anak yang mengenakan kacamata tadi, dengan warna kulit kuning langsat itu menerima uluran tangan dari Elmira.

"Gue Helen," ucap perempuan yang berada di sampingnya Eka dengan kulit yang putih dan sangat cantik.

"Melina," singkat, orangnya agak gemuk dan kalau dilihat-lihat anaknya tidak terlalu banyak berbicara seperti yang lain.

"Kita bisa temenan?" ucap Elmira memastikan, sedangkan Aulia diam saja yang selalu berada di samping Elmira.

"Pasti dong!" serentak 3 perempuan itu kecuali Melina.

"Boleh minta nomor handphonenya ngga? Sama sampingnya juga tuh," ujar Eka.

"Boleh," balas Elmira.

"Gue izin masukin nomor lu sama Aulia ke grup ya?"

"Hah? Grup paan?" kali ini Aulia yang membuka suara.

"Kita punya grup di WhatsApp, ya kaya biasa aja cuma buat bertukar kabar aja, cuma kita baru 3 orang kalo nambah kan jadi rame," jelas Eka.

"Ohh yaudah masukin aja, bareng ya sama Lia."

"Iya, iya."

Dan semenjak saat itu mereka berlima berteman dengan baik, tidak ada yang membeda-bedakan. Hari-hari pun selalu di isi dengan kebersamaan dan tertawa bareng hingga lupa pada tempat.

MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang