bagian 17

23 20 0
                                    

Revisi!!

Jangan pernah bosen yaaa mantemann

***

Keesokan harinya Elmira kembali melewati lorong SMA Garuda untuk mencari keberadaan laki-laki yang kemarin. Sudah mencari di kelasnya dan bertanya setiap siswa siswi yang berlalu lalang, tapi mereka hanya menjawab. "Di kantin kali."

Elmira pun menuju kantin, dan benar saja! Laki-laki yang ia cari, berada di bangku panjang bersama kedua teman nya.

Elmira berhenti sejenak ganteng sih, tapi ya gitu, nyebelin! Gumamnya, kemudian menghampiri laki-laki yang sibuk dengan ponselnya itu. Dengan kepala yang tertutup hoodie hitam polos yang di kenakan nya, juga sepasang earphone putih yang terpasang di kedua telinganya.

"Nih punya lo! Udah gue cuci terus gue rendem molto satu sachet yang seribuan, udah di gosok juga, bilang apa lo?!" tukas Elmira yang sudah di hadapan Rafajar menyodorkan kemeja putih.

"Bagus," jawabnya singkat tanpa menoleh pada Elmira. Sebenarnya Rafajar sudah tau jika Elmira akan menghampirinya, earphone yang ia kenakan juga sudah di matikan saat Elmira memasuki kawasan kantin.

Karena sedari awal gadis ini memasuki gerbang masuk, matanya terus saja memperhatikan gadis ini sampai ia terkekeh saat gadis ini mencari dan menanyakan dirinya di lorong SMA tadi.

"Bukan bagus, tapi te-ri-ma-ka-sih!" Elmira menekan kan kata terimakasih.

"Siapa, Jar?" tanya teman sebelahnya yang ber name tag Fares. Fares Elbara nama lengkapnya, dengan kelakuan random, membuat kedua temannya menggeleng kepala.

"Babu," singkat, padat, dan jelas. Tentu Elmira tidak salah mendengar.

Elmira membelalakkan matanya kala mendengar kata yang terlontar dari mulut laki-laki itu, tangan nya reflek mencubit lengan laki-laki menggunakan kuku nya yang memang agak panjang.

"Apa lo bilang! Babu?" tanya Elmira dengan raut wajah yang kesal.

Yang di tanya mengangguk pelan dengan alis terangkat dan mata mulai menatap gadis dihadapan nya.

"HEH! Kalo kemaren baju lo kaga kebawa sampe atas mah, udah gue lempar ke muka lo!"

"Widih, hebat bener nih cewek ngelawan si Fajar," ucap yang ber name tag Akbar dengan tepukan tangan yang heboh. Akbar Atmaja, tingkah lakunya sama seperti Fares, namun yang satu ini agak mendingan.

"Halah, bilang aja mau modus sama lo Jar, pura-pura kesandung biar bisa deket sama lo," kata Fares. "Eh cewek! Gue kasih tau ya sama lo, si Fajar ini, anti banget sama cewek caper yang begituan, terutama elo!" lanjut Fares. Sedangkan yang di banggakan hanya diam seakan cubitan Elmira tak berasa apapun.

"Idih! Lagian yah, ngapain amat gue caper sama bambu lumutan kek dia! Kurang kerjaan!" jawab Elmira yang sudah melepaskan cubitan nya.

"Omong kosong," ujar Akbar sembari memakan gorengan pisang pak Ali yang dibeli olehnya tadi.

"Udah ah, mending gue masuk kelas, daripada ngeladenin lo lo pada! Yang ada gue ikutan gila!!" Elmira berbalik badan, namun saat Elmira hendak melangkah, pergelangan tangan nya tertahan oleh tangan seseorang.

Elmira menoleh ternyata tangan milik Rafajar yang menahan nya, buru-buru Elmira tepis namun tenaganya tidak sekuat tenaga laki-laki itu.

"Lepas!"

"Karena lo udah ngebuat kesalahan, jadi lo harus nerima hukuman nya juga," ucap Rafajar menatap mata Elmira, yang di tatap langsung mengalihkan pandangan nya ke lain arah.

MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang