bagian 42

4 7 0
                                    

Heppy reading mantemann!!


"Gue lupa. Kunci layar handphone gue itu.. tanggal lahir lo." Elmira di buat cengo oleh Rafajar untuk kesekian kalinya. Rafajar kembali turun tetapi di tahan dengan panggilan dari Elmira.

"Rafaa!" tangan nya melambai untuk segera menghampirinya.

Rafajar menoleh. "Kenapa?"

"Sini gue bisikin."

Rafajar pun mendekatkan telinganya ke depan wajah Elmira. "Semangat," bisiknya dan mampu membuat Rafajar menoleh cepat lau tersenyum.

"Makasih," dengan senyuman yang membuat Elmira candu.

"Sama-sama,"

"Semangat satu lagi nya enggak?"

"Apa?" pertanyaan Rafajar membuatnya heran.

"Ini," menunjuk pipi sebelah kanan nya.

"Mau?" seakan tahu apa yang dimaksud laki-laki itu, dengan segera membuat kepala laki-laki itu mengangguk semangat dengan senyum yang merekah. Ide jahilnya muncul. "Tutup mata lo." laki-laki itu pun menurut, membuat Elmira tersenyum miring lalu menyentil pipi kanan laki-laki itu.

"Shss." Rafajar mengaduh sambil mengusap pipinya. "Tega kamu!"

Elmira terkekeh kecil. "Lagian aneh-aneh aja, udah sana turun. Tuh liat, udah pada kumpul, tang mentang kapten masa mau seenaknya," menunjuk ke arah lapangan. Dan benar saja, tim nya sudah memanggil-manggil namanya dengan kesal. Siapa lagi kalau bukan Akbar dan Fares, teman laki-laki ini yang sangat akrab tidak dengan yang lain nya, merasa canggung jika berbaur dengan laki-laki ini.

Rafajar menoleh ke lapangan, kemudian kembali menghadap Elmira "Yaudah, gue kesana dulu ya," Rafajar beranjak dari tempatnya setelah Elmira mengangguk, tapi sebelum turun ke lapangan ia menyempatkan mengusak pucuk kepala Elmira dengan gemas.

"Ck, kebiasaan!" Elmira mengomel saat Rafajar sudah turun kelapangan.

30 menit menunggu Rafajar bermain dengan yang lain, dan kini waktunya untuk pulang karena sudah menunjukan pukul 17.29. Pandangan Elmira tak lepas dari posisi Rafajar yang lari kemana-mana, tetapi ada satu yang membuat Elmira heran.

Ada seorang gadis cantik dengan rambut terurai sepunggung, putih, yang menggunakan bandana merah jambu, mengenakan crop top baby pink berlengan panjang yang dipadukan dengan high loose jeans biru muda tampak gembira menghampiri Rafajar dengan sebotol air mineral dan memberikannya pada Rafajar, namun ekor mata Rafajar melirik ke arah tempat duduk Elmira.

Elmira tak membalas lirikan laki-laki itu, ia beralih menonton Akbar yang masih dengan basketnya. Rafajar tak menerima uluran botol mineral dari gadis dihadapannya ini, ia memilih untuk menghampiri Elmira yang masih setia duduk di kursinya sambil menonton Akbar berbaring basket.

"Keren banget ya Akbar, sampe nggak kedip-kedip tuh mata," ucap Rafajar yang sudah duduk di sebelah Elmira.

"B, aja," mata nya masih menatap pada Akbar.

"Suka sama Akbar kan?" tanyanya menatap Elmira yang tidak juga pindah pandangan, padahal ia sudah di samping nya.

"Gak, emang suka aja sama basket tapi.."

MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang