3

105 17 32
                                    

"Senyummu puisi indah tanpa suara."

~ETP

Happy ReadingTypo Bertebaran!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
Typo Bertebaran!

***

"Veena pulang." Ucap Veena saat memasuki rumahnya.

Matanya menelisik sekitar, menatap rumah yang terlihat sepi. Tidak ingin diambil pusing, dengan segera dia beranjak naik ke lantai atas tepat kamarnya berada.

Cklek

Baru saja Veena membuka pintu, namun sudah disuguhi pemandangan yang menjengkelkan. Disana, tepatnya dikasur miliknya terlihat sang adik tengah tertidur pulas dengan ditemani setumpuk komik yang berserakan.

Tidak ingin diambil pusing, dengan segera Veena beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Badannya benar-benar sangat lengket setelah seharian berada di luar rumah.

Cklek

Veena selesai membersihkan diri, terlihat lebih segar dari sebelumnya. Mata miliknya mengedar, mencari keberadaan sang adik yang telah pergi dari kamarnya.

"Nesy sialan!" Gerutu Veena.

Sudah menjadi kebiasaan Nesy datang ke kamarnya saat Veena tengah berada disekolah. Alasannya simpel, yaitu numpang baca buku.

Sebenarnya Veena tidak keberatan akan hal itu. Tapi, yang membuat dia kesal adalah Nesy tak pernah membersihkan kembali buku yang berserakan, dan memilih kabur tanpa rasa bersalah. Benar-benar menjengkelkan.

***


Saat ini Veena tengah berleha-leha dikasur kesayangannya, tidak lupa juga cemilan dan laptop yang menemaninya. Malam ini niatnya Veena ingin melanjutkan cerita miliknya, karena otaknya mau bekerja malam ini.

Tangan miliknya asik bergerak, menekan keyboard yang terdapat pada laptop. Matanya terus fokus menatap hasil ketikannya, tidak lupa juga mulutnya yang asik mengunyah makanan.

Ditengah asiknya berimajinasi, tiba-tiba suara dering ponsel mengganggu konsentrasi miliknya. Tangannya bergerak cepat mengambil benda pipih tersebut.

Melihat chat random yang dikirim teman-temannya, membuat tawa Veena meledak seketika. Dia tidak habis pikir dengan teman-temannya yang bisa berpikiran random seperti itu.

"Asik banget ketawanya. Liatin apaan sih?" Ucap seseorang.

Seketika tawa renyah Veena terhenti saat mendengar suara berat milik seseorang. Matanya bergulir menatap pintu yang kini terdapat sosok tinggi tengah menatapnya.

"Loh bang Al? Ngapain bang?" Tanya Veena, saat melihat kakak keduanya berdiri di depan pintu kamar.

"Gak apa-apa, cuman mau ngajak jalan aja." Jawab sosok yang dipanggil bang Al, lebih tepatnya Aldevaro dewangga.

"Mau?" Lanjutnya menawarkan.

"Mau!" Sere Veena bersemangat.

"Yaudah siap-siap gih, abang tunggu dibawah." Ucap Al.

Mendengar ucapan Al, dengan segera Veena beranjak dari zona nyamannya. Kaki jenjangnya melangkah kearah lemari pakaian miliknya, mencari baju yang akan dia pakai.

Merasa sudah sesuai dengan pakaiannya. Veena beralih menuju meja rias miliknya, untuk memoles wajahnya.

Veena beranjak menuju cermin saat merasa sudah selesai berbenahnya. Matanya menelisik dari atas hingga bawah. Merasa sudah pas, dengan segera Veena beranjak turun untuk menemui sang abang.

"Udah siap?" Tanya Al, saat melihat sang adik yang tengah menuruni tangga.

"Udah bang." Jawab Veena semangat.

"Ayo berangkat." Lanjutnya.

"Izin dulun sama ibu dek." Ingat Al.

Veena menanggapinya dengan anggukan, sebelum berlari kearah dapur menemui sang ibu. Al yang melihat tingkah sang adik hanya bisa menggelengkan kepala.

"Udah?" Tanya Al, saat melihat sang adik yang keluar dari arah dapur. Veena hanya menggunakan kepalanya untuk menjawab.

"Ayo." Ajak Al, mereka beranjak kearah garasi untuk mengambil motor milik Al.

***

Kini Al dan Veena telah sampai ditempat tujuan, yaitu taman kota. Al mengajak Veena untuk mengelilingi taman, yang kebetulan saat ini tengah ada bazar makanan.

"Mau beli apa?" Tanya Al menawarkan.

Mata Veena menatap stand-stand yang berjajaran memamerkan dagangan mereka. Sungguh, semuanya terlihat menggiurkan membuat dia ingin membeli semuanya.

"Veena mau beli yang itu." Ucap Veena, Jari Telunjuknya terulur kearah stand penjualan jajanan street food ala korea.

"Yaudah ayo." Ajak Al, tangannya menggenggam lengan milik Veena.

Al memesan semua makanan yang diinginkan oleh adik kecilnya itu. Lalu mengajak Veena untuk duduk dibangku yang disediakan dipinggiran taman.

"Nih makan." Ucap Al, makanan yang tadi dia pesan diberikan sebagian pada Veena.

"Makasih bang Al." Ucap Veena denga senyum yang terus mengembang.

Al hanya menggelengkan kepala tanda tidak habis pikir. Sedangkan Veena kini sudah menikmati makanan yang dibelikan oleh sang abang.

"Udah selesai?" Tanya Al, setelah selesai membersihkan sisah makanan mereka.

Veena hanya menganggukan kepala sebagai jawaban. Dia tengah asik menikmati minuman yang sedang dia minum.

"Kalo gitu, kita balik sekarang." Ucap Al.

"Oke." Sahut Veena, kakinya bergerak mengikuti langkah sang abang.

Hari ini benar-benar menyenangkan bagi Veena. Dimulai dari kebersamaannya bersama teman-teman disekolah, jalan-jalan bersama sang abang, serta yang paling penting adalah mendapat makanan gratis.

***

Hai-hai...
Balik lagi nih sama saya bininya taehyung ><.

Gimana nih ceritanya?

Kasih kritik dan sarannya dikolom komentar yaaa..

Next?

Jangan lupa tinggalkan jejak, jangan diem aja kayak patun🗿

See you...

Tbc.

EPILOG TANPA PROLOG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang