#4

367 58 2
                                    

Dari kejauhan seseorang memperhatikan Haerin yang sedang menidurkan kepalanya di atas meja sambil memejamkan matanya. Kursinya yang berada di dekat dinding membuatnya seakan terasingkan dari kebisingan yang di buat oleh teman-teman sekelasnya.

Orang tersebut terus memperhatikan Haerin. Seakan Haerin adalah objek yang menarik untuknya.

'Kita udah kenal deket, tapi aneh, gue ngerasa gue gak bener-bener kenal lo Rin'

'Apa yang lo suka dan apa yang lo gak suka, bahkan sampe sekarang gue gak pernah tau'

'Semakin gue berusaha buat memahami lo, lo semakin sulit buat di pahami'

Orang itu menghampiri meja Haerin.

"Rin." panggilnya, lalu mengambil duduk di kursi dekat Haerin.

Haerin menegakkan badannya begitu mendengar suara yang familiar di telinganya.

"Oh Minji? Ada apa?" rupanya teman sekelasnya yang lumayan dekat dengannya.

"Lo gak cape apa tidur-tiduran terus? Keluar yuk, cari angin." Ajak Minji, kasihan melihat Haerin yang selalu menyendiri di kelas.

"Hm?" Raut wajah Haerin tampak ragu untuk mengiyakan ajakan Minji.

Butuh beberapa detik untuk Haerin menyetujui ajakan temannya itu.

"Ya udah ayuk." Haerin beranjak berdiri, di susul oleh Minji.

"Gitu dong, jangan di kelas mulu" Minji tersenyum senang karena berhasil membuat temannnya itu keluar dari zona nyamannya. Lagi pula ia merasa iba tiap kali melihat Haerin yang lebih memilih mengasingkan dirinya ketimbang bergaul dengan yang lainnya.

Kadang Minji heran, jika Haerin tak suka bersosialisasi, lalu kenapa Haerin masuk kelas Sosial? Yang sudah jelas pasti anak-anaknya kebanyakan suka bersosialisasi. Harusnya itu Haerin masuk kelas Sains, menurut Minji kelas tersebut sangat cocok untuk Haerin.

Langkah Haerin begitu cepat, membuat Minji agak kesulitan menyamakan langkahnya, alhasil Minji meraih tangan Haerin, berniat agar langkah mereka beriringan. Namun tak di sangka Haerin justru segera menepis tangannya, membuatnya terkejut seketika.

"Ah, sorry, gue kaget tadi." ujar Haerin yang tampaknya merasa bersalah sudah mengejutkan Minji.

"Gue harusnya yang minta maaf udah ngagetin lo." Minji berniat ingin kembali meraih tangan Haerin, namun ia urungkan kembali ketika menyadari gelagat Haerin yang tampak canggung.

'Kita udah kenal deket, tapi kenapa lo masih aja ngerasa canggung sama gue Rin?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Kita udah kenal deket, tapi kenapa lo masih aja ngerasa canggung sama gue Rin?'

'Apa selama ini cuma gue doang yang ngerasa deket sama lo?'

Minji menatap side profile Haerin.

'Gak salah emang lo dijuluki si cewek misterius. Gak ada yang tau lo yang sebenernya tuh gimana bahkan orang terdekat lo sekalipun'

너 (Kamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang