9. KITA APA?

111 12 2
                                    

UTARA KEMBALI, SILAHKAN TINGGALKAN JEJAK DI SINI.

LAMA BANGET NGGAK UPDATE HEHE.

Baca sampai bawa yahh❤

9. KITA APA?

Dengan langkah terburu-buru akhirnya Fallora sampai di gerbang sekolah, bel pulang baru saja berbunyi. Ia tergesa untuk segera pulang karena tidak ingin bertemu dengan laki-laki itu dan temannya. Chat dan beberapa kejadian pagi tadi membuat Fallora tidak ingin bertemu dengan Utara.

Marah? tentu saja. Laki-laki itu telah melukai hatinya. Posisinya memang bukan orang spesial hanya sekedar pacar pura-pura, tapi tidak seharusnya laki-laki itu memberikannya kata-kata seperti itu.

Gue nggak butuh lo. itu benar-benar sakit, ia punya perasaan.

Cuaca hari ini cukup panas, membuat Fallora mengibaskan kedua tangannya di mukanya. Sebenarnya ia belum tahu dengan siapa ia pulang hari ini, ia sudah mengirim pesan ke Papanya. Tapi laki-laki paru baya itu sedang sibuk, begitu juga dengan Mamanya. Sega? tidak, ia tidak mau menganggu laki-laki itu. Walaupun sebenarnya ia sempat berfikir untuk tidak mengirim pesan karena takut Utara marah, tapi sekarang tidak lagi ada hal yang membuatnya harus menjauh dari siapapun.

Beberapa siswa-siswi sudah mendapatkan jemputan mereka, sedangkan Fallora masih berdiam di tempat.

Terlihat anak Zona Besar sudah meramaikan parkiran sekolah, terdengar dari suaranya yang berisik. Tidak lama setelah itu, Utara terlihat dengan Alana. Banyak mata yang melihat keduanya, menatap dengan berbagai pertanyaan. Tentu saja bagaimana tidak, kemarin laki-laki terlihat dengan gadis lain, lalu siapa gadis itu.

"Bukannya itu Fallora yah?" ucap Rio. Matanya dari kejauhan menangkap sosok gadis itu yang tengah berdiri di tepi trotoar.

"Iya." jawab Marvin.

"Lagi ngapain dia di sana?" tanya Rio.

"Nunggu jemputan kayaknya." jawab Alanka. Laki-laki itu sudah siap untuk pulang, terlihat dia sudah naik di atas motornya.

"Siapa?"

"Cowok tadi pagi mungkin." ujar Marvin mengingat cowok yang telah mengantar Fallora.

"Terus gimana?" ujar Rio. Ia bingung dengan Utara, Fallora, dan Aluna. Ia juga memikirkan Fallora, dia seorang wanita, tidak mungkin dia tidak punya perasaan sedikitpun kepada Utara kan.

"Gimana apanya?" tanya Fauzan.

"Perasaan Fallora lah." ujar Rio.

"Fallora siapa?" tanya Aluna yang entah sejak kapan sampai di sana bersama dengan Utara.

"Jangan tanya ke gue Aluna, tapi tanya ke orang yang di samping lo." ujar Rio.

Utara yang detik itu langsung di tatap oleh Aluna hanya terdiam dengan wajah datar.

"Fallora siapa?" Aluna menatap laki-laki itu dengan wajah menunggu jawaban. Namun Utara tidak menjawab, matanya terus menatap lurus ke arah seorang gadis yang tengah berdiri seorang diri di sana menunggu jemputan.

Aluna sebenarnya sudah tahu siapa Fallora, hanya pacar pura-pura Utara. Pagi tadi, dia sengaja meminjam handphone laki-laki itu untuk mengetahui dengan siapa laki-laki itu dekat. Kebetulan sekali, chat dari gadis yang bernama Fallora itu masuk. Dan ia yang membalasnya, tanpa sepengetahuan Utara.

Dan sekarang ia ingin memastikan, kalau Utara tidak memiliki perasaan terhadap gadis itu.

"Utara, jawab, Fallora siapa?"

"Utara."

"Dia pacar gue."

Jawaban laki-laki itu membuat Aluna membeku, sedangkan Marvin, Alanka, Fauzan, dan Rio senyum-senyum tipis mendengarnya. Jujur, Fallora Utara itu cocok menurut mereka.

UTARAWhere stories live. Discover now